Breaking News:

Potret Mahasiswa di Surabaya Rela Pakai Wig ke Kampus, Tak Sudi Rambut Gondrongnya Dipangkas

Inilah potret mahasiswa di Surabaya, Jawa Timur, rela pakai wig ke kampus. Imbas tak sudi rambut gondrongnya dipangkas.

Editor: Putri Asti
TikTok @putkat.id
Mahasiswa di Surabaya nekat kenakan wig ke kampus gegara ogah rambut gondrongnya dipangkas 

TRIBUNSTYLE.COM - Inilah potret mahasiswa di Surabaya, Jawa Timur, rela pakai wig ke kampus. Imbas tak sudi rambut gondrongnya dipangkas.

Ide mahasiswa memang tak ada habisnya.

Demi mengelabuhi dosen, mahasiswa ini nekat melakukan hal yang tak diduga.

Semua bermula saat dirinya diminta sang dosan memangkas rambut gondrongnya agar terlihat lebih rapi.

Seorang mahasiswa di Surabaya, Jawa Timur nekat memakai wig saat kuliah. Ia melakukan hal itu karena diminta dosen mencukur rambutnya yang gondrong.
Seorang mahasiswa di Surabaya, Jawa Timur nekat memakai wig saat kuliah. Ia melakukan hal itu karena diminta dosen mencukur rambutnya yang gondrong. (TikTok @putkat.id)

Sayangnya, mahasiswa tersebut tidak ingin memotong rambut panjangnya itu.

Tanpa diduga, ia mendapat ide untuk menutupi rambutnya dengan wig.

Berikut kisah lengkapnya!

Baca juga: Telat Bayar Skripsi, Mahasiswa di Palembang Meradang Didenda 20 Persen, Ingin Protes Takut di DO

Ada saja akal seorang mahasiswa salah satu Universitas di Surabaya usai diminta sang dosen memotong pendek rambutnya yang gondrong.

Enggan kehilangan rambut panjang yang sudah susah payah diurus, mahasiswa tersebut lebih memilih mengenakan wig atau rambut palsu.

Siasat mahasiswa ini pun viral di TikTok usai diunggah akun @putkat.id Senin (20/5/2024).

“Orang gila mana yg disuruh dosen cukur rambut, malah pake wig,” tulis unggahan tersebut.

Tampak dalam video yang dibagikan mahasiswa laki-laki tersebut memiliki rambut sepanjang bahu.

Mahasiswa di Surabaya nekat kenakan wig ke kampus
Mahasiswa di Surabaya nekat kenakan wig ke kampus (TikTok @putkat.id)

Sebelum mengenakan wig, ia terlebih dahulu mengikat rambut panjangnya agar tak lagi terlihat.

Setelah itu ia mengenakan wig dengan rambut yang jauh lebih pendek.

Perubahan drastis tanpa harus memotong rambut gondrongnya itu pun terlihat jelas.

Ia kemudian mengenakan almamater yang membuat penampilannya kian semakin rapi.

“@Maulidaadie: Kemaren pas gue wisuda, depan gue itu cowo, pas toga dia jatuh, wig nya ikut jatuh,”

“@Snow.id | BookTok : tag dosennya guys, biar dijambak wig nya,”

“@HamDadakan: kenapa ide ini gk muncul pas di SMA,”

“@Ayya__: Yang awalnya mahasiswa teknik malah jadi keguruan ini,”

“@mah minta kiko: ngakak bgt njir,”

Timpal sejumlah wargamer dalam kolom komentar unggahan tersebut.

Kisah Lainnya - Telat Bayar Skripsi, Mahasiswa di Palembang Meradang Didenda 20 Persen, Ingin Protes Takut di DO

Nasib pilu harus dirasakan seorang mahasiswa di Palembang.

Gegara terlambat membayar skripsi, kini ia harus didenda sebesar 20 persen.

Ilustrasi. Mahasiswa didenda hingga 20 persen gegara telat bayar skripsi
Ilustrasi. Mahasiswa didenda hingga 20 persen gegara telat bayar skripsi (dadbookbinders.com)

Ia yang merasa jengkel pun mengaku tak berani untuk protes karena takut diintimidasi.

Ya, seorang mahasiswa bercerita soal kejengkelan terhadap kampusnya lantaran skripsi harus didenda 20 persen bila telat bayar, viral di media sosial.

Baca juga: Update Kasus Rektor Universitas Riau Polisikan Mahasiswa Gegara Kritik UKT Mahal, Kini Cabut Laporan

Dalam unggahan di akun Instagram @Minnakcurhat, mahasiswa tersebut bercerita bahwa bayaran kuliah di kampusnya sangatlah mahal.

Namun yang membuat jengkel, ia harus membayar denda skripsi 20 persen apabila telat bayaran.

Ia pun mengaku para mahasiswa tak berani untuk protes karena takut diintimidasi.

"Assalamualaikum, Yth Pak/Ibu admin. Kami nak curhat min, dan jugo supaya jadi pelajaran wong yang nak kuliah dan nguliahke anaknyo. Cak ini ceritonyo min, bayaran kuliah di tempat kami ini mahalnyo minta ampun. Nah, kalu telat bayaran SPP, bayaran skripsi kami keno dendo 20 persen min.

Bayangke min, ini pendidikan masak cak leasing, cak kartu kredit lambat bayar didendo.

Masalah dendo ini lah betahun tahun di kampus kami ini, mahasiswa katek yang berani demo atau ngadu kemano-mano karena diintimidasi, ditakuki kalu demo kagek di DO, ijazah dak dikasihkke dan lain-lain,” tulis mahasiswa itu.

Mahasiswa di Palembang curhat telat bayar skripsi didenda hingga 20 persen
Mahasiswa di Palembang curhat telat bayar skripsi didenda hingga 20 persen

"Dendo ini sama cak pungli min, mahasiswa berat galo. Diawal masuk dulu kami idak dikasih tahu kalu ado dendo cak ini, jadi tejebak nian kuliah disini. Kegiatan mahasiswa dak katek bayaran uang kemahasiswaan dipungut tiap semester S1 dan S2 jugo.

"Jadikan pertimbangan nian kalu nak masuk ke kampus ini kuliah banyak lain biayanyo lebih murah. Kasihan samo wong tuo mahasiswa ini lagi jaman susah. Mokasih banyak min," sambungnya.

Curhatan tersebut, mendapat banyak komentar warganet.

Banyak warganet mempertanyakan lokasi kampus tersebut.

Meski tak disebutkan secara jelas lokasi kampus tersebut, namun salah satu warganet menduga kampus yang dimaksud adalah Universitas Kader Bangsa (UKB) Palembang.

Sementara itu, dilansir dari TribunSumsel.com, pihak Universitas Kader Bangsa Palembang pun angkat bicara.

Kuasa Hukum Universitas Kader Bangsa Titis Rachmawati SH, disebutkan bahwa denda atas keterlambatan pembayaran uang bimbingan skripsi sudah dilakukan melalui kajian mendalam pihak kampus.

Ia menyebut, aturan itu sudah jadi kebijakan kampus berdasar Surat Edaran Rektor nomor surat 048/KEU/Skripsi/UKB/V/2024perihal: pembayaran tunggakan Skripsi TA 2023-2024 di Universitas Kader Bangsa.

Adapun surat itu, berisikan sebagai berikut:

"Dengan hormat sehubungan dilakukannya bimbingan skripsi bagi mahasiswa di lingkungan Universitas Kader Bangsa yang mana mahasiswa wajib membayar biaya skripsi ini kami beritahu biaya skripsinya sebagai berikut.

Biaya skripsi sebesar Rp. 5.500.000, ditambah denda keterlambatan 20 persen sehingga menjadi Rp 6.600.000.

Pembayaran akan dilakukan mulai tanggal 02 Mei 2024-16 Mei 2024 melalui virtual Account Bank Mandiri atas nama Yayasan Pendidikan dan kesehatan Kader Bangsa dengan menggunakan NIM masing-masing mahasiswa," tulis edaran itu.

Artikel diolah dari BanjarmasinPost.co.id dan TribunJakarta.com 

Tags:
mahasiswaSurabayawigberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved