5 Anime 17+ Bergenre Drama, Termasuk Suki tte Ii na yo, Ada yang Sengaja Menjauh Agar Tak Disakiti

TRIBUNSTYLE.COM - Drama merupakan genre anime yang memiliki banyak penikmat.

Biasanya, genre drama menyuguhkan cerita yang menarik, bahkan tak jarang menyentuh hati.

Ada pula yang sampai mengaduk emosi penonton.

Apa saja contohnya?

Berikut ini TribunStyle.com rangkum lima rekomendasi anime 17+ bergenre drama yang menarik untuk diikuti, dilansir dari MyAnimeList:

1. Shingeki no Kyojin

Baca juga: Butuh Hiburan Berbobot? Inilah 5 Anime 17+ Bertema Historical, Kaze Tachinu hingga Junketsu no Maria

Berabad-abad yang lalu, umat manusia dibantai hingga hampir punah oleh makhluk humanoid mengerikan yang disebut Titan, memaksa manusia bersembunyi dalam ketakutan di balik tembok konsentris yang sangat besar.

Apa yang membuat para raksasa ini benar-benar menakutkan adalah selera mereka terhadap daging manusia bukan lahir dari rasa lapar, melainkan karena kenikmatan.

Untuk memastikan kelangsungan hidup mereka, sisa-sisa umat manusia mulai hidup dalam penghalang pertahanan, sehingga dalam seratus tahun tidak ada satupun titan yang bertemu.
Namun, ketenangan yang rapuh itu segera hancur ketika Titan raksasa berhasil menembus tembok luar yang seharusnya tidak dapat ditembus, menghidupkan kembali perjuangan untuk bertahan hidup melawan kekejian pemakan manusia.

Setelah menyaksikan kerugian pribadi yang mengerikan di tangan makhluk-makhluk yang menyerang, Eren Yeager mendedikasikan hidupnya untuk pemberantasan mereka dengan mendaftar ke Survey Corps, sebuah unit militer elit yang memerangi humanoid tanpa ampun di luar perlindungan tembok.

Eren, saudara angkatnya Mikasa Ackerman, dan teman masa kecilnya Armin Arlert bergabung dalam perang brutal melawan para Titan dan berlomba untuk menemukan cara mengalahkan mereka sebelum tembok terakhir ditembus.

2. Shigatsu wa Kimi no Uso

Baca juga: Bukan Hiburan untuk Bocil! 5 Anime 17+ Bertema Parodi, Termasuk Lingerie Senshi Papillon Rose

Kousei Arima adalah anak ajaib yang dikenal sebagai "Metronom Manusia" karena memainkan piano dengan presisi dan kesempurnaan.

Dipandu oleh seorang ibu yang ketat dan pelatihan yang ketat, Kousei mendominasi setiap kompetisi yang ia ikuti, mendapatkan kekaguman dari rekan-rekan musiknya dan pujian dari penonton.

Ketika ibunya tiba-tiba meninggal, trauma berikutnya membuatnya tidak dapat mendengar suara piano, dan dia tidak pernah naik panggung setelahnya.

Saat ini, Kousei menjalani kehidupan yang tenang dan sederhana sebagai siswa SMP bersama teman-temannya Tsubaki Sawabe dan Ryouta Watari.

Saat berjuang untuk melupakan kematian ibunya, dia terus berpegang teguh pada musik.

Kehidupan monokromnya berubah ketika dia bertemu dengan pemain biola eksentrik Kaori Miyazono, yang mendorongnya kembali menjadi sorotan sebagai pengiringnya.

Melalui sedikit kebohongan, kedua musisi muda ini semakin dekat saat Kaori mencoba mengisi dunia Kousei dengan warna.

3. Suki tte Ii na yo

Baca juga: 5 Anime 17+ Bertema Persaingan Cinta, Termasuk Sakura Tsuushin, Ada yang Tertimpa Cewek dari Atap!

Teman hanya akan mengecewakan Anda—itulah kebenaran menyedihkan yang dialami Mei Tachibana, sejak dia disalahkan atas kematian hewan peliharaan kelas oleh teman-temannya di sekolah dasar.

Sejak itu, dia menjauhi orang-orang agar tidak disakiti lagi.

Namun, kehidupan Mei mulai berubah drastis ketika kesalahpahaman di sekolah menengah menyebabkan dia bertemu dengan siswa populer Yamato Kurosawa.

Yamato menganggapnya menarik dan bersikeras untuk menjadi temannya, meskipun Mei tidak ingin berhubungan dengannya.

Tapi ketika situasi berbahaya berakhir dengan Yamato mencium Mei untuk menyelamatkannya dari perhatian penguntit yang tidak diinginkan, Mei mulai mengembangkan perasaan padanya.

Setelah mengetahui bahwa perasaan mereka saling menguntungkan, mereka mulai berkencan dan dia tidak hanya mendapatkan pacar, tetapi juga teman.

Mei, bagaimanapun, merasa sangat sulit beradaptasi dengan gaya hidup baru ini, terutama dalam mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya terhadap Yamato.

Melalui kesalahpahaman tentang hubungan baru mereka, satu sama lain, dan perhatian gadis-gadis lain, Mei dan Yamato perlahan-lahan menjadi lebih dekat dan mempelajari arti sebenarnya dari tiga kata kecil itu: "Aku mencintaimu."

4. Nagi no Asu kara

Baca juga: 5 Anime 17+ Bertema Musik, Ada Kiniro no Corda: Primo Passo, Listeners, hingga Girls Band Cry

Dahulu kala, semua manusia hidup di bawah laut. Namun, beberapa orang lebih menyukai permukaan dan meninggalkan kehidupan di bawah air secara permanen.

Sebagai konsekuensinya, mereka kehilangan perlindungan yang diberikan Tuhan yang disebut "Ena" yang memungkinkan mereka bernapas di bawah air.

Seiring berjalannya waktu, keretakan antara penghuni laut dan penghuni permukaan semakin melebar, meski kontak antara kedua bangsa masih tetap terjalin.

Nagi no Asu kara mengikuti kisah Hikari Sakishima dan Manaka Mukaido, bersama dengan teman masa kecil mereka Chisaki Hiradaira dan Kaname Isaki, yang terpaksa meninggalkan laut dan bersekolah di permukaan.

Di sana, rombongan juga bertemu Tsumugu Kihara, sesama pelajar dan nelayan yang menyukai laut.

Kehidupan Hikari dan teman-temannya akan berubah karena mereka harus menghadapi kebencian dan diskriminasi yang mendalam antara masyarakat laut dan permukaan, badai dalam kehidupan pribadi mereka, serta prahara yang akan datang yang mungkin membawa malapetaka. bagi semua yang tinggal di permukaan.

5. Josee to Tora to Sakana-tachi

Baca juga: 5 Anime 17+ Tema Mendadak Ganti Jenis Kelamin, Kashimashi: Girl Meets Girl hingga Cinderella Boy

Dilengkapi dengan hasratnya untuk menyelam dan kekagumannya terhadap biologi kelautan, mahasiswa Tsuneo Suzukawa mencoba yang terbaik untuk melakukan beberapa pekerjaan paruh waktu untuk mendapatkan cukup uang untuk belajar di luar negeri.

Namun suatu malam, dalam sebuah kecelakaan fatal, dia bertemu dengan seorang gadis berkursi roda, membuat jalannya saat ini mengambil jalan memutar.

Gadis itu, Kumiko—yang lebih suka dipanggil "Josee"—awalnya dianggap kasar. Tsuneo, bagaimanapun, kemudian diyakinkan oleh nenek Josee untuk menerima pekerjaan berbayar sebagai pengasuh Josee.

Meski kesal dengan sikapnya yang suka memerintah, Tsuneo melihat peluang untuk menabung lebih banyak dana untuk mendukung impian akademisnya.

Meskipun demikian, setelah menahan perilaku Josee selama beberapa waktu, Tsuneo mencoba untuk berhenti, hanya untuk menemukan impian Josee untuk melintasi dunia luar—untuk mengalami kehidupan yang bebas dari kondisinya yang melumpuhkan.

Berubah pikiran, Tsuneo memutuskan untuk menemani Josee menjelajahi keajaiban yang ditawarkan dunia. Melalui waktu bersama, keduanya mulai menyadari bahwa sifat-sifat yang mengikat mereka mungkin penting dalam mewujudkan aspirasi masing-masing.

(TribunStyle.com/Febriana)