Breaking News:

Berita Viral

Gegara Masalah Sepele, Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, 5 Kali Dipukul Bagian Ulu Hati

Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta tewas lantaran dianiaya seniornya di kamar mandi. Ia dipukul sebanyak 5 kali di ulu hati.

YouTube Tribun Sumsel
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta tewas lantaran dianiaya seniornya di kamar mandi. Ia dipukul sebanyak 5 kali di ulu hati. 

"Karena pada saat diperiksa di klinik setempat, sudah dalam kondisi tidak ada nadinya. Ini sebagai tanda hilangnya nyawa," ujar Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan saat dihubungi, Jumat (3/5/2024).

Polisi pun membawa jenazah Putu ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk melakukan visum guna penyelidikan lebih lanjut.

Merasa Senior di Asrama, Pria Tindas Adik Kelas Melayaninya, Langsung Ciut saat Mobil Polisi Datang

Tinggal di asrama semasa sekolah pastinya penuh dengan banyak kenangan manis bersama teman-teman.

Namun bagi sebagian alumni, menjadi siswa di asrama justru memberikan kenangan hitam yang ingin mereka lupakan begitu saja.

Melalui sebuah sharing di situs X, seorang pria menceritakan kisah yang membuat banyak orang geram karena dianggap menormalisasi budaya bullying.

Menurut pengakuannya, saat ia duduk di bangku kelas lima di sebuah asrama, salah satu temannya pernah meminta adik kelas untuk menyiapkan mie instan untuknya.

Seorang pria menceritakan kisah
Seorang pria menceritakan kisah yang membuat banyak orang geram karena dianggap menormalisasi budaya bullying.

Namun karena perlakuan itu, tiba-tiba ada mobil patroli polisi mendatangi kompleks asrama sehingga membuat penghuninya panik.

“Saat kejadian, aku masih duduk di bangku kelas lima, saat hari sudah larut malam, tiba-tiba ada mobil patroli polisi datang ke asrama. Dikira ada situasi darurat, ternyata karena ada keluhan".

“Seorang siswa kelas lima meminta anak laki-laki kelas empat untuk membuatkan mie instan. Kebetulan ayah anak laki-laki tersebut adalah seorang polisi, jadi dia langsung menelepon ayahnya".

"Sebagai informasi, kami adalah asrama yang hanya terdiri dari kelas empat dan lima. Jadi kelas empat itu dianggap junior. Sejak saat itu, kami mengucilkan angkatan kelas empat".

“Aku tahu bullying itu salah, aku tidak menyangkal sama sekali, tapi memanggil ayah yang berprofesi polisi hanya karena kasus mie instan itu terlalu berlebihan,” ujarnya.

Menurut pria tersebut, ia meyakini apa yang terjadi merupakan proses pendewasaan bagi siswa.

Warganet justru menentang
Warganet justru menentang keras sikap pria yang dianggap sebagai penindasan.

“Ada banyak cara untuk mengatasi kejadian itu, tapi tidak dengan menelepon ayah. Tinggal di asrama adalah waktu yang tepat
untuk belajar menjadi 'tangguh', mulai dari anak-anak hingga dewasa".

“Aku cuma minta masak mie tapi langsung telpon polisi, ada apa? Akhirnya setelah kejadian itu, anak kelas empat itu dikucilkan satu sekolah dan kemudian harus pindah di sekolah lain".

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
penganiayaanSekolah Tinggi Ilmu PelayaranSTIPPutu Satria Ananta RustikaJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved