Breaking News:

Berita Viral

Masih Ingat Ato Bapak 2 Anak di Sukabumi Jabar? Nangis Haru Rumahnya Kini Layak Huni, Tak Lagi Reyot

Inilah potret rumah baru Ato, pria di Sukabumi Jabar yang viral tinggali gubuk reyot bareng 2 anak. Ia menangis melihat rumah barunya kini layak huni.

TribunJabar.id/ M Rizal Jalaludin
Inilah potret rumah baru Ato, pria di Sukabumi Jabar yang viral tinggali gubuk reyot bareng 2 anak. Ia menangis melihat rumah barunya kini layak huni. 

Ato terpaksa menghuni rumah reyot yang nyaris roboh bersama kedua anaknya yang masih berusia dini.

Sudah sekitar 15 tahun Ato menempati rumah bak gubuk peninggalan ayahnya itu.

Di rumah itu, Ato tinggal bersama dua anaknya, yang perempuan S (12) dan yang laki-laki A (10).

Ato mengaku tidak mampu membangun rumah yang layak untuk dihuni bersama dua anaknya.

Terlebih S tidak normal seperti anak pada umumnya. Sedangkan A saat ini duduk di bangku sekolah dasar.

Ato pun terlihat pasrah dengan keadaan. Dia tak tahu nasibnya ke depan, terlebih untuk masa depan kedua anaknya.

Ato membetulkan bambu yang menjadi penyangga rumahnya yang sudah hampir ambruk di Kampung Mekarjaya RT 04/04, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Ato membetulkan bambu yang menjadi penyangga rumahnya yang sudah hampir ambruk di Kampung Mekarjaya RT 04/04, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (TribunJabar.id/ M Rizal Jalaludin)

Baca juga: Bapak-Anak 3 Bulan Tinggal di Gubuk Reot Tanpa Dinding di Klaten, Beralas Tikar, Ditinggal Istri

"Saya sebenarnya banyak keresahan. Satu, kalau di musim hujan itu sudah tidak ada tempat untuk tidur, susah lah sana sini sudah bocor, gentingnya sudah rapuh," kata Ato, Kamis (18/4/2024).

"Banyak kurang, aktivitas banyak enggak jalan, enggak bisa usaha dikarenakan saya momong anak saya masih kecil. Kerja enggek bisa jauh. Saya paling ngebun dikit-dikit daripada banyak stres memikirkan nasib seperti saya ini," ucap Ato.

Ia mengaku saat musim hujan harus tidur berdempetan bersama dua anaknya itu karena atap rumah bocor.

Terlebih saat terjadi angin kencang, ia merasakan waswas rumahnya akan ambruk.

"Di samping sudah pada disangga pakai bambu. Terus mau tidur susah kalau hujan, di sini bocor, di sana bocor, saya tidur bertiga numpuk paling. Terus mau keluar juga susah, takutnya kalau ada angin ambruk," kata Ato sambil menangis.

Ato menjelaskan, ia baru sekali mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) berupa beras dan uang.

Ato pun berharap pemerintah bisa memberikan bantuan rumah layak huni untuk ia tempati bersama dua anaknya.

Ato bersama dua anaknya menempati rumah tak layak huni
Ato bersama dua anaknya menempati rumah tak layak huni (TribunJabar.id)

Baca juga: DEDIKASI Tinggi Kepala Sekolah, 3 Tahun Rela Hidup di Gubuk Demi Membangun Sekolah di Pedalaman

"Harapannya rumah seperti itu ingin diperbaiki, ingin seperti orang kalau maunya, tapi insyaallah," kata Ato.

Untuk melanjutkan hidup, Ato bekerja sebagai petani, tapi bukan di lahan sendiri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Tags:
Atogubuk reyotSukabumiJawa Barat
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved