Berita Viral
Gelar Pesta Pernikahan Terbesar di Desa tapi Tak Ada Tamu Datang, Crazy Rich Mak Jleb Tahu Alasannya
Seorang pria di Tiongkok bernama Liu kaget tak ada tamu yang datang ke pernikahan anaknya di desa, ternyata dipicu sikapnya selama ini yang cuek.
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Kehidupan di desa memang terasa hangat dibandingkan perkotaan.
Hal itu karena masyarakat desa masih guyub sementara kota lekat dengan imej individualis.
Namun seorang pria yang tinggal di kota berikut ini kaget karena justru tak ada masyarakat yang datang saat dirinya gelar pesta di desa.
Apa sebabnya?
Dilansir dari eva.vn pada Jumat, 26 April 2024, Liu merupakan seorang pria yang tinggal di Tiongkok.
Ia dilahirkan dalam kondisi sulit di sebuah desa yang jauh dari kota.
Sebagai seorang anak, Liu mencoba meningkatkan taraf kehidupannya.
Ia pun berhasil bekerja di kota setelah lulus kuliah berkat ketekunannya.
Dibandingkan dengan banyak orang di desa, Liu dinilai sukses sehingga membuat bangga orang tuanya.
Ia menjadi pengusaha, mempunyai aset besar, kaya raya, membelikan rumah dan mobil untuk anak-anaknya bersekolah di sekolah internasional.
Banyak masyarakat desa yang kagum dengan Liu. Mereka berusaha mengajari anak-anak mereka untuk terus belajar, berharap di masa depan perekonomian keluarga menjadi lebih baik.
Di sisi lain, karena lama meninggalkan kampung halaman dan sibuk dengan pekerjaan, Lui jarang punya waktu untuk pulang.
Setiap pulang, ia hanya mengunjungi orang tua dan saudara laki-lakinya, dan jarang ke rumah tetangga sehingga lama kelamaan perasaan guyub itu memudar.

Baca juga: PENAMPAKAN Kantor Desa Termegah di Indonesia, Serba Putih Bak Istana, Habiskan Miliaran Rupiah
Saat Liu mengendarai mobil mahal ke kampung halaman, anak-anak desa bersemangat menontonnya.
Liu tidak ingin anak-anaknya berinteraksi dengan anak-anak di desa karena takut mereka terlalu asyik bermain dan tidak memperhatikan pelajaran.
Melihat sikap dan cara hidup Tuan Liu, banyak warga yang tidak lagi bangga atau bahagia saat bertemu dengan orang tersebut.
Semua orang acuh tak acuh saat melihatnya, menyapanya dengan sopan untuk basa basi, sama sekali tidak ada kasih sayang seperti sebelumnya.
Selama Hari Raya, Liu mampir untuk membakar dupa untuk leluhurnya, makan cepat bersama orang tuanya, dan kemudian kembali ke kota.
Bahkan ketika ada peringatan pernikahan atau kematian, para tetangga mengirimkan undangan tetapi Liu mengabaikannya.
Ia berpikir setelah lama tinggal jauh dari rumah, ia sudah tidak punya perasaan lagi, sehingga ia tidak mau pergi.
Penduduk desa kesal karena tidak menyangka sikap dan perilaku pria tersebut akan berubah secepat itu.
Baru-baru ini, putra Liu menikah dan keluarganya berencana mengadakan acara berskala besar di desa.
Liu mengundang ribuan tamu di desa.

Baca juga: MEGAH Kantor Balai Desa di OKU Timur, Mirip Istana Negara, Kades Rela Rogoh Kocek Pribadi Rp250 Juta
Melalui keturunannya, ia mengirimkan undangan kepada keluarga-keluarga di desa tersebut.
Liu berharap ini akan menjadi pernikahan terbesar di desanya, dengan semua orang menyantap makanan lezat, bernyanyi dan menari tanpa henti sepanjang malam.
Untuk mendapatkan pesta terbaik, Liu memesan 100 meja perjamuan dan memindahkannya dari kota.
Seluruh meja, kursi, piring, dan tenda diangkut dengan mobil langsung ke kampung halaman.
Namun, seluruh keluarga Liu malah merasa malu. Pasalnya menjelang jam pembukaan pesta, tidak ada seorang pun yang datang.
Dilihat dari aula pernikahan, hanya ada sanak saudara dan kerabat yang duduk di sekitar 10 meja, selebihnya sepi.
Putra dan menantu Liu tampak bingung, mengira penduduk desa salah mengira tanggalnya.
Ayah Liu diam-diam memahami alasannya.
"Jangan salahkan penduduk desa, kamu harus memikirkan hasil hari ini.
Penduduk desa di sini hidup dengan penuh kasih sayang, tetapi kamu tidak membalas perasaan mereka.
Bagaimana mereka bisa datang ke pesta pernikahan?," jelas ayah Liu.
Agar pesta pernikahan dapat berlangsung sesuai rencana, ayah Liu harus menjelaskan kepada penduduk desa dan pergi ke setiap rumah untuk mengundang semua orang.
Setelah kejadian tersebut, meja perjamuan berangsur-angsur dipenuhi tamu.
Liu mendapat pelajaran berharga dalam hidup. Perilaku sehari-hari sangatlah penting.
Hidup sejahtera dan mengetahui segala sesuatu diharapkan akan mendapat kasih sayang dan berbagi dengan semua orang saat keluarga mengadakan pesta.
(TribunStyle.com/Febriana)
Sumber: TribunStyle.com
Total Miliaran, Ini Koleksi Mainan Ahmad Sahroni yang Dijarah, Termasuk Statue Iron Man Rp235 Juta |
![]() |
---|
Tangis Ibu Affan Kurniawan Dapat Rumah Baru, Impian Mendiang Anaknya Kini Terkabul, Sujud Syukur |
![]() |
---|
'Ada yang Nemu Tas LV?' Ahmad Sahroni Sibuk Cari Flashdisk Putih Miliknya, Isinya Data Penting |
![]() |
---|
'Habis Ngapain?' Anak Pulang Bawa Jam Tangan Rp11 M Ahmad Sahroni, Ibu Cemas Telepon RW, Kembalikan |
![]() |
---|
Nasib Jam Tangan Rp 11 M Milik Ahmad Sahroni, Sempat Dijarah Bocah, Kini Dikembalikan Lagi |
![]() |
---|