Nasib Nenek Bikin Bayi Meninggal Usai Dipijat di Klaten Jateng, Ngeyel Tak Salah, Sebut Sudah Takdir
Nenek di Klaten, Jawa Tengah, yang bikin bayi usia 2 hari meninggal setelah dipijat tak mau disalahkan. Sebut sudah takdir Yang Maha Kuasa.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Nenek di Klaten, Jawa Tengah, yang bikin bayi usia 2 hari meninggal setelah dipijat tak mau disalahkan. Sebut sudah takdir Yang Maha Kuasa.
Gegara pijitan neneknya, bayi baru berusia 2 hari harus meregang nyawa di Klaten, Jawa Tengah.
Ibu dari sang bayi pun merana, belum sempat nikmati perannya kini buah hatinya sudah tiada.
Sementara neneknya tak mau disalahkan hingga menyebut sudah takdir.

Seorang bayi asal Klaten bernasib malang dan harus kehilangan nyawanya.
Bayi tersebut bernama Devandra.
Baca juga: Pilu Devandra Bayi Asal Klaten Jateng, Umur 2 Hari Meninggal Diduga Gegara Dipijat Buyut: Tersumbat
Bayi asal Klaten berusia 2 hari bernama Devandra Altafaris meninggal dunia setelah dipijit oleh nenek dari ayahnya.
Mirisnya sang nenek tidak mau disalahkan.
Kisah Devandra viral setelah diunggah sang ibu di akun TikToknya @uswaaaaa.h pada 31 Desember 2023 lalu.
Dalam unggahan itu, Uswa mengunggah foto Devandra yang masih dibedong.
Ia menuliskan caption pilu tentang kepergian sang buah hati.
“Sekarang ga ngerasain sakit lagi ya dek, tenang di surga ya sayang,” tulis akun tersebut.
Kemudian dalam video-video lain, tampak Uswa membagikan momen sang bayi dirawat di rumah sakit.

Bayi Devandra harus memakai alat bantu nafas.
Bahkan ada selang yang dimasukkan ke dalam mulut bayi mungil tersebut.
Uswa juga membagikan foto makam Devandra yang penuh dengan bunga.
“Assalamualaikum Devandra
Dua foto yang ada kamu tapi mempunyai makna yang berbeda,dimana mama bangga sekali berhasil mengantar kamu sampai kedunia sampai dihari mama harus kehilangan kamu, jadi anak yang sholeh ya sayang,agar kamu bisa membawa mama sama papa kesurganya allah kita bisa kumpul lagi disana,”
Uswa menuliskan jika saluran pencernaan sang anak tersumbat setelah dipijat nenek dari suaminya.
“Saluran pencernaannya tersumbat kak karna dipijit nenek dari suamiku,” tulis Uswa menanggapi pertanyaan netizen.
Uswah sendiri sudah melarang nenek dari suaminya untuk memijat Devandra.
Namun sang nenek mengatakan jika ia tahu cara memijat bayi dan pijatan itu disebut baik untuk sang bayi.
Baca juga: Nasib Bayi 7 Bulan Korban Laka Beruntun Tol Surabaya-Mojokerto, Kepala Benjol, Nyaris Hilang Nyawa!
Sayangnya, setelah dipijat badan bayi mungil itu bengkak.
Devandra sendiri langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Akan tetapi nyawa bayi mungil itu tak tertolong.
Devandra menghembuskan nafas terakhirnya pada 30 Desember 2023 lalu.
Di satu sisi, nenek dari suami Uswa pun tak mau disalahkan.
Sang nenek mengatakan jika kematian cicitnya sudah takdir.
Uswa sendiri berharap kisahnya bisa menjadi pembelajaran bagi ibu-ibu yang punya bayi baru lahir atau newborn.
5 Kisah Termiris Bayi Meninggal Baru Lahir: Terbaru Kasus Pilu Kepala Bayi di Bangkalan-Malapraktik
Betapa pilunya nasib ibu dan bayi yang menjadi korban salah penanganan ini.
Tetapi kasus meninggalnya bayi saat lahiran adalah masalah kompleks, bahkan kasus seperti ini tak bisa menyalahkan satu pihak.
Lalu apa saja kisah-kisah miris bayi meninggal baru lahiran ini?
Kasus terbaru bayi meninggal saat lahiran ini terjadi di Desa Panpajung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Senin 4 Maret 2024 lalu.
Sosok ibu tersebut adalah Mukarromah (25), ia kehilangan bayi saat akan dilahirkan ke dunia.
Dilansir dari Kompas.com, kepala bayinya terputus dan tertinggal di rahim sang ibu.
Keluarga Mukarromah pun melaporkan bidan yang menangani si bayi atas dugaan malapraktik.
Pada akhirnya Mukarromah dilarikan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Glamour Husada, Bengloa, Tanjung Jati, Bangkalan, untuk dilakukan tindakan operasi mengeluarkan kepala bayi yang tertinggal di dalam rahimnya.
Termasuk kasus di bangkalan, simak 5 kasus termiris bayi meninggal baru lahir:
1. Kepala bayi tertinggal di rahim
Kasus ini menjadi viral seusai ibu yang bernama Mukarromah menduga ada malpraktik yang dilakukan bidan Puskesmas Kedungdung, Bangkalan saat proses persalinan.
Suami Mukarromah telah melaporkan kasus ini ke Polres Bangkalan pada Senin (4/3/2024).
Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo menyatakan sudah ada 3 saksi yang diperiksa dari pihak keluarga.
“Suaminya yang melaporkan karena kondisi isterinya masih belum pulih. Kami masih melakukan penyelidikan terkait peristiwanya, kalau dugaannya laporan dari pelapor terkait itu (dugaan malpraktik), bayinya meninggal," ungkapnya, Selasa (12/3/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Diketahui, proses persalinan terjadi di Puskesmas Kedungdung, Bangkalan pada Selasa (5/3/2024) lalu.
“Sampai di puskesmas saya juga minta rujukan, ingin melahirkan secara operasi di (Kota) Bangkalan."
"Saya dibawa ke ruang persalinan di belakang, namun saya bilang saya mau minta rujukan. Namun saya mau diperiksa dulu,” papar Mukarromah, Senin (11/3/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Menurut Mukarromah, dirinya sempat diberi suntikan pendorong saat proses persalinan, namun bidan menarik bayinya.
“Terus saya tak bisa, tidak kuat, akhirnya patah badannya dan kepalanya di dalam (rahim),” lanjutnya.
2. Malapraktik di Tasikmalaya
Sebuah klinik di Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, diduga memberikan pelayanan yang tak baik kepada salah satu pasien bersalin.
Akibatnya, bayi dari pasien persalinan di klinik itu meninggal dunia tak sampai 24 jam seusai diperbolehkan pulang.
Kasus ini bermula ketika pasien atas nama Nisa Armila (23 tahun) melakukan proses persalinan di klinik itu pada Senin (13/11/2023).
Dalam proses persalinan itu, pasien diduga tak mendapatkan pelayanan yang baik.
"Setelah lahiran, bayi itu ditaruh di inkubator dan diobservasi," kata dia, Kamis (16/11/2023).
Bahkan usai melakukan proses persalinan, para petugas di klinik itu tak ada yang mengurus adiknya.
Ihwal kondisi bayi, menurut dia, petugas hanya menaruhnya di inkubator tanpa dilakukan kontrol.
3. Bayi baru lahir Jadi konten RS
Seorang wanita asal Tasikmalaya mempertanyakan administrasi pasien yang tidak diserahkan ke keluarga.
Dirinya juga kecewa karena pelayanan klinik dianggap tidak maksimal, hingga bayi yang baru sehari dilahirkan meninggal dunia.
Keluarga menduga bayi meninggal setelah pihak klinik memperbolehkan bayi dan ibu yang baru lahiran pulang, padahal kondisi bayi membutuhakn penanganan dalam inkunbator.
Apalagi bobot bayi hanya 1,5 kilogram.
Keluarga semakin tidak terima bayinya justru diabadikan tanpa izin yang diduga untuk kepentingan media sosial klinik.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengatakan akan melakukan kajian secara detail dengan melibatkan berbagai ahli dan membentuk Tim Edhoc Majelis yang berkenaan dengan penegakan dari pada kinerja tenaga kesehatan.
Sementara pemilik Klinik Alifa Tasikmalaya membantah adanya pelayanan kurang baik. Pihaknya sudah melakukan tindakan sesuai prosedur klinik.
4. Jombang
Kasus kesalahan persalinan yang menyebabkan bayi meninggal di rumah sakit Jombang dikuak oleh akun @MinDesiyaa.
Sebagai kerabat pasien, ia menjelaskan soal musibah yang dialami saudaranya pada Minggu 31 Juli 2022.
Melalui Twitter tersebut, pemilik akun menuliskan peristiwa yang dialami adik sepupu dan istrinya. Pemilik akun menyebut pasangan adik sepupu dan istrinya sebagai Feri dan Ria.
Oleh karena diduga terjadi kesalahan saat persalinan, anak pertama dari adik sepupu dan istrinya meninggal dunia di tengah persalinan.
Bayi dari saudaranya Yopi Widianto (26) dan istri, Rohmah, meninggal dunia saat proses persalinan.
Kasus ini berakhir damai.
5. Ambil sampel darah berujung nahas
Kasus kematian bayi di Dusun Mojung, Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi perhatian publik.
Bayi dari pasangan Aziz dan Rumnaini meninggal setelah pengambilan sampel darah dari tumit.
Pengambilan sampel tersebut dilakukan dalam rangka Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).
Skrining Hipotiroid Kongenital sendiri adalah skrining untuk mengetahui apakah bayi tersebut mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat permanen atau tidak.
Awalnya, buah hati dari Aziz dan Rumnaini ini lahir dalam kondisi sehat.
Pihak puskesmas selanjutnya memperbolehkan keduanya pulang pada Kamis (16/11/2023).
Namun, pada Sabtu (18/11/2023), buah hati dari Aziz yang merupakan saudara kandung dari Anwar itu diminta kembali ke puskesmas.
Pihak Puskesmas mengambil sampel darah dari bayi tersebut.
Setalah pengambilan sampel darah dari tumit, bayinya langsung demam tinggi disertai sesak napas, bekas pengambilan sampel darah di tumit bayi terlihat hitam pekat.
Kasus mirip juga terjadi di OKI.
Seorang bayi yang baru berusia tiga hari meninggal dunia usai diambil sampel darah oleh bidan desa.
Bayi bernama Muhammad Agustus, warga Desa Belanti, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan lahir pada 17 Agustus lalu.
Bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung, sehari setelah kondisinya memburuk. Setelah peristiwa tersebut, pihak keluarga mencoba menunggu itikad baik dari bidan desa untuk bertanggung jawab.
(*)
(Diolah dari artikel TribunJatim.com , Tribunstyle/Dhimas)
Hari Sahabat Sedunia 30 Juli 2025, 50 quotes penuh makna, Rayakan Dengan Sahabat Kamu |
![]() |
---|
KUR BRI Juli 2025: Tabel Angsuran 60 Bulan & Simulasi Cicilan Terbaru, Lengkap Dengan syaratnya |
![]() |
---|
BMKG Sebut Potensi Tsunami Setelah Gempa M 8,7 di Rusia, Waspada Gorontalo hingga Papua |
![]() |
---|
Pesona Memed Brewog Dijuluki 'Thomas Alva Edi Sound', Pelopor Sound Horeg, Kantung Mata Bikin Salfok |
![]() |
---|
Kumpulan 30 Soal OSN IPS SD 2025 Lengkap Dengan Kunci Jawaban, Cocok sebagai Bahan Latihan Siswa |
![]() |
---|