Breaking News:

Berita Viral

Tukang Jahit Jadi Caleg di Indramayu, Perjuangkan Nasib Wong Cilik, Korbankan Tabungan Demi Kampanye

KISAH tukang jahit jadi caleg di Indramayu, motivasinya perjuangkan nasib wong cilik, relakan uang tabungan untuk kampanye.

Kompas.com
KISAH tukang jahit jadi caleg di Indramayu, motivasinya perjuangkan nasib wong cilik, relakan uang tabungan untuk kampanye. 

Mereka bertiga berbincang, hingga Yuliyah mendapatkan inspirasi bahwa politik adalah salah satu jalan untuk mengabdi pada masyarakat.

Orang itupun, menawarkan agar Yuliyah menjadi caleg. Ia menilai Yuliyah dan Sukirno pasangan suami istri pekerja keras dan tidak berpangku tangan.

Pernyataan itu terngiang di telinga Yuliyah dan hingga memutuskan untuk mencoba mengikuti jejak langkah menjadi seorang anggota legislatif di Kabupaten Indramayu.

"Politik itu tidak selalu kotor. Politik itu bagus, politik menjadi salah satu jalan untuk menolong, berjuang mengabdi kepada masyarakat," kata Yuliyah mengulang nasehat teman dari suaminya.

Sejak saat itu, Yuliyah bercita-cita akan memperjuangkan nasib perempuan. Dia berencana menularkan semangat berwirausaha, membuat kerajinan sandal, kuliner, menjahit, dan lainnya, kepada ibu rumah tangga sekitar seperti yang sudah dia lakukan belasan tahun lalu.

Yuliyah juga akan berkerjasama dengan pihak terkait baik pemerintah maupun swasta untuk pengembangan UMKM. Dengan cara ini, dia optimistis wanita Indramayu yang bekerja ke luar negeri, sedikit demi sedikit akan berkurang.

Di saat bersamaan, Yuliyah mengakui bahwa dirinya belum dikaruniai anak sejak menikah beberapa tahun lalu.

Atas dasar itu, dia akan memberikan pengabdian diri kepada masyarakat.

Yuliyah Sukarja akhirnya mendaftarkan diri menjadi Caleg dari Partai Nasdem Dapil 3 Kabupaten Indramayu yang mencakup Kecamatan Jatibarang, Sliyeg, Widasari, Bango Dua, Kertasemaya, Sukagumiwang, dan Tukdana.

Modal APK dari Uang Jahit Permak Levis

Langkah pertama yang dia korbankan adalah uang tabungan hasil menjahit permak levis bertahun-tahun. Yuliyah membuat Alat Peraga Kampanye (APK) berupa spanduk, baliho, pamflet, dan kaos, dari uang pribadi.

Bersama suaminya, Sukirno, Yuliyah keliling kampung untuk mengenalkan diri. Baginya hal ini cukup sulit karena dirinya bukan orang terkenal, atau tinggi popularitasnya seperti artis atau tokoh lain.

Namun, berkat kegigihan sang suami, mereka berdua terus keluar masuk desa terpencil untuk menyosialisasikan diri, mengampanyekan diri, dan meminta warga bersimpati mendukungnya. Tak disangka, hasilnya positif.

"Alhamdulillah sejak sosialisasi dan kampanye beberapa waktu lalu, banyak warga yang simpati. Utamanya dari para pedagang. Mereka main ke rumah saya, dan menyatakan siap dukung karena sama sama dari wong cilik," kata Yuliyah.

Kini, Yuliyah masih terus berjuang memperebutkan simpati warga hingga masa pencoblosan nanti.

(Kompas.com/Muhamad Syahri Romdhon).

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
IndramayuCirebonkampanyeberita viral hari ini
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved