Breaking News:

Berita Viral

Baca Puisi Menentang Perang, Pria Rusia Ini Dihukum 7 Tahun Penjara, Baca Puisi Lagi Sebelum Divonis

Pihak berwenang Rusia telah menahan ribuan orang hanya karena aksi protes sederhana terhadap serangan di Ukraina.

Editor: Amirul Muttaqin
Ist
Ilustrasi pria dipenjara 

TRIBUNSTYLE.COM - Nasib pria Rusia yang memprotes perang Ukraina.

Dia dihukum tujuh tahun penjara hanya karena membaca puisi.

Pria itu sempat tersenyum lalu membacakan sebuah puisi tepat sebelum hukumannya dibacakan.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: Negaranya Tengah Perang, Para Selebriti Rusia Malah Gelar Pesta Setengah Telanjang, Putin Murka!

Ilustrasi orang membaca puisi.
Ilustrasi orang membaca puisi. (Dokumentasi Pribadi/Iwan Jaconiah)

Pengadilan Moskwa pada Kamis (28/12/2023) menjatuhkan hukuman penjara bertahun-tahun kepada dua orang karena ikut serta dalam pembacaan puisi yang menentang kampanye perang Ukraina dalam sebuah protes antiperang tahun lalu.

Artyom Kamardin (33), dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara karena membacakan puisi, sementara Yegor Shtovba (23), dijatuhi hukuman lima setengah tahun penjara karena menghadiri aksi protes tersebut.

Keduanya terlihat berada di balik sekat kaca di ruang sidang yang dijaga ketat.

Tepat sebelum hukumannya dibacakan, Kamardin tersenyum lalu membacakan sebuah puisi.

"Sesuatu yang menyayat hati sering kali tidak disukai orang-orang yang terbiasa dengan ketertiban," ujarnya, seperti dilansir dari Guardian.

Setelah hukuman dibacakan, terdengar teriakan "Shame on you!" dari para pendukungnya di ruang sidang, beberapa di antaranya kemudian ditahan oleh polisi di luar gedung pengadilan.

Pihak berwenang Rusia telah menahan ribuan orang hanya karena aksi protes sederhana terhadap serangan di Ukraina.

Kritik terhadapnya dilarang keras.

Kamardin mengklaim bahwa selama penahanannya, ia diperkosa oleh petugas polisi dan dipaksa untuk merekam video permintaan maaf karena petugas mengancam rekannya.

Menjelang penangkapannya pada September 2022, ia membacakan puisinya, "Bunuh aku, pria milisi!" di sebuah lapangan di Moskwa, tempat para pembangkang berkumpul sejak era Soviet.

Kamardin juga meneriakkan slogan-slogan ofensif terhadap proyek "Rusia Baru", yang menurutnya mirip kekaisaran yang bertujuan untuk mencaplok wilayah selatan Ukraina.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
RusiaUkrainaMoskwaArtyom KamardinYegor Shtovbapuisi
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved