Breaking News:

Palestina vs Israel

Salah Sasaran Lagi, Tentara Israel Malah Tembak Mati Warganya yang Disandera Hamas di Gaza

Kesalahan besar tentara Israel, keliru tembak mati warga sendiri yang disandera Hamas di Gaza, kini kena demo rakyat

Editor: Dhimas Yanuar
Times of Israel
Kesalahan besar tentara Israel, keliru tembak mati warga sendiri yang disandera Hamas di Gaza. 

TRIBUNSTYLE.COM - Waduh, tentara Israel lagi-lagi salah sasaran. Kali ini tentara IDF malah menghabisi nyawa warga mereka sendiri.

Dikabarkan bahwa tentara Israel telah menembak mati 3 warga Israel yang disandera Hamas di Gaza.

Hingga akhirnya membuat ratusan warga Israel turun ke jalan untuk berunjuk rasa setelah mendengar kabar tersebut.

Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 1 Desember 2023. Adapun untuk gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir pada 1 Desember, dengan tentara Israel mengatakan operasi tempur telah dilanjutkan, menuduh Hamas melanggar jeda operasional. IDF bakal menyerang 400 titik di Gaza lewat darat, laut, dan udara setelah gencatan senjata dinyatakan berakhir.
Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 1 Desember 2023. Adapun untuk gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir pada 1 Desember, dengan tentara Israel mengatakan operasi tempur telah dilanjutkan, menuduh Hamas melanggar jeda operasional. IDF bakal menyerang 400 titik di Gaza lewat darat, laut, dan udara setelah gencatan senjata dinyatakan berakhir. (AFP/JOHN MACDOUGALL)

Para pengunjuk rasa memprotes pemerintah Israel dan memintanya segera mengambil tindakan guna membebaskan warga Israel yang masih disandera Hamas.

Dilansir The Times of Israel, pengunjuk rasa tampak mengganggu lalu lintas kendaraan di persimpangan Kaplan tatkala bergerak menuju ke markas IDF di Kirya, Tel Aviv.

Mereka mendesak pemerintah untuk mengupayakan kesepakatan baru dengan Hamas demi membebaskan warga Israel yang diculik Hamas tanggal 7 Oktober lalu.

"Waktu mereka sudah habis. Bawa mereka pulang sekarang!" demikian teriakan para pengunjuk rasa.

"Tak ada kemenangan hingga sandera terakhir dibebaskan."

Baca juga: Jurnalis Cantik Gigih Wartakan Penderitaan Warga Gaza Akibat Gempuran Israel, Cuma Berbekal Ponsel

Eli Albag, salah satu warga Israel, menyebut pemerintah harus melakukan perundingan dengan Hamas. Putra Albag, Liri (18), kini disandera oleh Hamas.

"Ini hari yang sulit. Adalah hal yang menyedihkan bagi kami ketika setiap sandera pulang ke rumah, di dalam peti mati," kata Albag.

Sementara itu, pengunjuk rasa lainnya yang bernama Ori mendesak adanya gencatan senjata. Sepupu Ori, Itay Svirsky, diduga menjadi salah satu warga Israel yang disandera.

"Negara Israel dan para pemimpinnya bertindak seolah-olah mereka sudah menyerah dalam hal sandera. Kami menerima kembali semua sandera dalam bentuk jenazah," kata Ori menjelaskan.

"Mereka sekarat. Meraka sekarat karena pengeboman, kegagalan operasi penyelamatan, dan tembakan dari pasukan kita, bahkan ketika mereka berhasil kabur."

Ori membantah argumen bahwa serangan militer Israel bisa menekan Hamas untuk membebaskan sandera.

"Kami meminta pemerintah Israel bersiap membayar harga yang harus dibayar dan menempatkan sandera sebagai agenda utama."

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
PalestinaIsraelsanderaHamas
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved