Breaking News:

CURHAT Ayah 6 Anak di Gaza: Malam Tak Bisa Tidur karena Bom Israel, Pagi Cari Makanan tapi Tak Ada

Dampak yang paling dirasakan oleh sebagian besar warga Gaza saat ini ialah bencana kelaparan, seperti dialami oleh pria dengan ayah 6 anak berikut ini

Editor: Amirul Muttaqin
Yahya HASSOUNA / AFP
Gambar yang diambil pada 11 Oktober 2023 ini menunjukkan pemandangan udara dari bangunan-bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp Jabalia untuk pengungsi Palestina di Kota Gaza. 

TRIBUNSTYLE.COM - Curhat pilu warga Gaza yang menjadi korban serangan Israel.

Seorang pria Palestina yang memiliki enam anak ini semakin kesulitan menyambung hidup.

Mereka tidak bisa tidur pada malam hari karena bom Israel, mereka mencari makanan pada pagi hari tapi sangat sulit.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: Merek Fashion Zara Kena Boikot, Dituding Hina Korban Perang, Pernah Sudutkan Model Palestina?

Warga Palestina berjalan di tengah puing-puing bangunan yang hancur dan rusak di pusat kota Khan Yunis yang dibombardir hebat di Jalur Gaza selatan setelah penembakan Israel semalaman, pada 10 Oktober 2023.
Warga Palestina berjalan di tengah puing-puing bangunan yang hancur dan rusak di pusat kota Khan Yunis yang dibombardir hebat di Jalur Gaza selatan setelah penembakan Israel semalaman, pada 10 Oktober 2023. (KATA KHATIB/AFP)

Pesawat tempur dan tank Israel terus menggempur Jalur Gaza selatan, Selasa (12/12/2023).

Akibatnya, distribusi bantuan PBB untuk warga Gaza terhenti lantaran meningkatnya intensitas perang Israel-Hamas.

Dampak yang paling dirasakan oleh sebagian besar warga Gaza saat ini ialah bencana kelaparan.

Abu Khalil (40) turut mengalaminya.

Ayah enam anak ini sedang berjuang untuk menghadapi perang dan bencana kelaparan.

"Pada malam hari kami tidak bisa tidur karena pengeboman, dan pada pagi hari kami berkeliling mencari makanan untuk anak-anak, tapi tidak ada," ujarnya melalui sambungan telepon dari Rafah kepada Reuters, Selasa (12/12/2023).

"Saya tidak bisa mendapatkan roti.

Harga beras, garam atau kacang-kacangan naik dua kali lipat.

Ini adalah kelaparan," imbuh dia.

Abu Khalil menyebut Israel membunuh warga di Gaza dua kali.

"Satu dengan bom dan satu lagi dengan kelaparan," tutur Abu Khalil.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
PalestinaIsraelGazaPBBHamas
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved