Berita Viral
DETIK-DETIK Rumah Khatib Masjidil Aqsa Diserbu Tentara Israel, Gunakan Dalih Pembangunan Tidak Sah
Tentara Israel menggerebek tempat tinggal khatib Masjid Al Aqsa, Syekh Ikrimah Sabri. Mereka menggunakan dalih konstruksi tidak sah.
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Zionis Israel hingga kini masih belum puas menzalimi masyarakat Palestina.
Terbaru, pasukan Israel menyerang lingkungan Sawaneh di Yerusalem Timur.
Dilansir TribunStyle.com dari Middle East Monitor pada Selasa, 5 Desember 2023, mereka menggerebek rumah khatib Masjid Al Aqsa, Syekh Ikrimah Sabri.
Pasukan Israel melakukan hal tersebut dengan dalih tempat tinggal Syekh Ikrimah Sabri merupakan konstruksi tidak sah.
"Sekelompok besar polisi dan intelijen Israel menggerebek gedung tersebut, termasuk apartemen tempat tinggal Sheikh Sabri yang berusia 85 tahun di lingkungan Sawaneh di Yerusalem Timur pada Minggu pagi," kata seorang saksi mata kepada Anadolu.
Baca juga: Ingat Emily Bocah Israel yang Pernah Disandera Hamas? Kini Berubah Lebih Berbelas Kasih, MasyaAllah

"Pihak berwenang melampirkan perintah pembongkaran pada pintu gedung, dengan alasan 'pembangunan tidak sah'," imbuhnya.
Menurut saksi mata, bangunan itu telah dibangun bertahun-tahun yang lalu.
Bangunan tersebut menampung lebih dari 100 warga Palestina di 18 apartemen tempat tinggal.
Hingga pukul 09.30 GMT, baik pihak berwenang Israel maupun Sheikh Sabri belum menanggapi laporan saksi mata tersebut.
Syekh Sabri merupakan kepala Otoritas Tinggi Islam (Awqaf), sebelumnya telah ditangkap dan dilarang memasuki Masjid Al-Aqsa dan bepergian, berdasarkan tuduhan termasuk penghasutan terhadap Israel.
Perang Meluas, Dalam 24 Jam Israel Habisi Nyawa 700 Warga Palestina di Selatan Gaza: Zona Kematian
Begitu pilunya warga Gaza di Palestina. Mereka terjebak di dalam perang pilu antara Hamas-Israel.
Bahkan dalam kurun waktu 24 jam, Israel telah menghabisi nyawa 700 warga.
Israel mengintensifkan serangan udara lewat jet-jet tempur dan arteleri sepanjang hari ini, Minggu (3/12/2023).
Serangan brutal zionis Israel itu telah mengakibat korban jiwa dan luka-luka terus berjatuhan dan menjadikan Gaza berubah bagai zona kematian.
Sebagian besar korban adalah anak-anak dan wanita.
Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan kepada Al Jazeera bahwa lebih dari 700 warga Palestina telah terbunuh di Gaza selama 24 jam terakhir.
Baca juga: TANGIS Najlaa Dmaidi, Ibu Palestina yang Putranya Tewas Ditembak Israel, Mimpi Hancur Sekejap Mata

Kejahatan perang Israel akan memicu reaksi regional
Menteri Luar Negeri Iran memperingatkan konflik regional yang lebih dalam jika Israel tidak menghentikan kejahatan perang terhadap Palestina.
“Jika kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Israel di Gaza dan Tepi Barat tidak dihentikan, cakupan perang di wilayah tersebut kemungkinan akan semakin dalam dan meluas,” kata Hossein Amir Abdollahian pada Sabtu malam dalam percakapan telepon dengan EU Foreign, kepala kebijakan Joseph Borrell.
Abdollahian juga mengecam rencana dan praktik Israel yang secara paksa mengusir warga Palestina dari tanah mereka, dan menekankan perlunya menghentikan serangan militer Israel di Gaza sesegera mungkin.
Hizbullah dan Houthi yang didukung Iran telah memainkan peran aktif dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Sejak 7 Oktober, Hizbullah melancarkan serangan roket hampir setiap hari terhadap posisi Israel di perbatasan, sementara Houthi menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah.
Baca juga: Rencana Kejam Israel, Netanyahu Bakal Habisi Warga Palestina di Gaza Hingga Tersisa Sedikit Mungkin
Zona kematian Gaza
James Elder, juru bicara global UNICEF, menggambarkan pemandangan di dalam rumah sakit Nassar di Khan Younis, selatan Gaza seperti zona kematian.
“Ke mana pun Anda pergi, selalu ada anak-anak yang mengalami luka bakar tingkat tiga, luka pecahan peluru, cedera otak, dan patah tulang.
Para ibu menangisi anak-anak yang sepertinya tinggal beberapa jam lagi menuju kematian.
Saat ini sepertinya seperti zona kematian.
Selain risiko terbunuh dalam serangan udara Israel, penyakit adalah ancaman terbesar kedua bagi anak-anak," ungkap Elder.
“Kita berisiko melihat banyak anak… meninggal karena kekurangan air, perlindungan dan sanitasi,” kata Elder.
Sejak perang dimulai, lebih dari 6.000 anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan Israel di Gaza.
(TribunStyle.com/Febriana)(SerambiNews.com)
Sebahian artikel diolah dari SerambiNews.com
Sumber: TribunStyle.com
Wajah Muhammad Athaya, Mahasiswa RI di Belanda Meninggal usai Dampingi DPR Kunjungan di Austria |
![]() |
---|
Cantik dan Kaya Raya, Ini Sosok Franka Franklin Istri Nadiem Makarim, Punya Gurita Bisnis Mentereng |
![]() |
---|
5 Potret Feby Belinda Istri Ahmad Sahroni, Anggun & Keibuan, Sederhana Beda dari Istri Pejabat Lain |
![]() |
---|
Total Miliaran, Ini Koleksi Mainan Ahmad Sahroni yang Dijarah, Termasuk Statue Iron Man Rp235 Juta |
![]() |
---|
Tangis Ibu Affan Kurniawan Dapat Rumah Baru, Impian Mendiang Anaknya Kini Terkabul, Sujud Syukur |
![]() |
---|