Berita Viral
PERJUANGAN Pria Disabilitas Lulus dari Sarjana Hukum Setelah 7 Tahun Kuliah, Ibu Rela Pensiun Dini
LUAR BIASA pria disabilitas berhasil lulus Sarjana Hukum setelah 7 tahun kuliah, sang ibu rela pensiun dini demi temani anaknya.
Penulis: Ika Putri Bramasti Ixtiar Rahayu Ing Pambudhi
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - LUAR BIASA pria disabilitas berhasil lulus Sarjana Hukum setelah 7 tahun kuliah, sang ibu rela pensiun dini demi temani anaknya.
Hidup menjadi penyandang disabilitas memang tidaklah mudah, apalagi jika kekurangan itu dimiliki sejak lahir.
Meski demikian, pria bernama Muhd Amirul Asyraf Md Asri (31) tak pernah putus asa untuk terus melangkah maju.
Terbukti ia berhasil menyandang gelar Sarjana Hukum dengan predikat Honours.
Meski menghadapi banyak tantangan dan kendala selama menempuh studi di Universiti Utara Malaysia, Sintok, Kedah, Amirul yang menderita Cerebral Palsy akhirnya berhasil menyelesaikan studinya delapan semester selama tujuh tahun.

Baca juga: Keluarga Korban Gerebek Caleg Setubuhi Paksa Gadis Disabilitas di Luwu Timur, Ngaku Bayar Rp200 Ribu
“Saya mengalami gangguan pergerakan (gemetar terus menerus) sejak lahir, terutama pada bagian lengan. Penyakit ini yang menyebabkan saya mengalami gangguan gerakan kecil, terutama saat memegang benda berukuran kecil".
“Jadi ketika saya SD, saya tidak bisa menulis seperti orang lain. Sejak Tes Prestasi Sekolah Sarjana (UPSR), saya menjawab ujian menggunakan komputer hingga sekarang di universitas".
“Jika mau makan, saya harus minta bantuan orang lain. Tapi kalau teman saya sibuk dengan urusannya, saya harus melakukannya sendiri meski sulit,” ujarnya kepada mStar.
Menurut pria asal Lahad Datu, Sabah ini, kesehatannya yang tidak menentu menjadi salah satu penyebabnya harus menunda studinya sebanyak tiga kali dan tidak dapat menyelesaikannya selama empat tahun seperti kebanyakan teman-temannya.
Amirul juga tidak menjadikan kekurangan diri sebagai hambatan untuk mengikuti program-program yang diselenggarakan di perguruan tinggi tersebut untuk membuktikan bahwa dia juga mampu menjalani kehidupan yang sama seperti orang lain.
“Kekurangan diriku bukanlah ‘tiket’ untuk sukses dengan mudah. Sama seperti siswa normal lainnya, Saya juga mengikuti berbagai program yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi Fakultas Hukum".
“Saya juga aktif mengikuti atau menyelenggarakan program sebagai peserta, panitia maupun direktur. Saya juga menjadi peserta mewakili UUM Law School dalam program di Prince of Songkhla University di Hat Yai, Thailand".
“Sejak diploma, saya sangat suka mengikuti debat, pidato, dan acara yang menggunakan bahasa Melayu dan Inggris di dekat UUM. Tapi karena kesehatan saya tidak memungkinkan, saya mulai tidak aktif dibandingkan sebelumnya,” jelasnya.
Menurut sulung dari lima bersaudara ini, ia semangat lulus sarjana karena ingin mempersembahkan untuk orang tuanya yang banyak berkorban.
“Yang membuat saya tidak putus asa tentu saja keluarga saya yang mendukung dan menyemangati saya lulus".
Sumber: TribunStyle.com
Tangis Ibu Affan Kurniawan Dapat Rumah Baru, Impian Mendiang Anaknya Kini Terkabul, Sujud Syukur |
![]() |
---|
'Ada yang Nemu Tas LV?' Ahmad Sahroni Sibuk Cari Flashdisk Putih Miliknya, Isinya Data Penting |
![]() |
---|
'Habis Ngapain?' Anak Pulang Bawa Jam Tangan Rp11 M Ahmad Sahroni, Ibu Cemas Telepon RW, Kembalikan |
![]() |
---|
Nasib Jam Tangan Rp 11 M Milik Ahmad Sahroni, Sempat Dijarah Bocah, Kini Dikembalikan Lagi |
![]() |
---|
Jejak Karier Ahmad Sahroni, Dulu Tukang Cuci Kapal, Mendadak Crazy Rich hingga Jadi DPR RI |
![]() |
---|