Brics Fashion Summit
Keberagaman Melalui Bahasa Fashion di Brics+ Fashion Summit Moskow, Gaya Lokal Menjangkau Dunia
Brics+ Fashion Summit di Moskow menghadirkan keberagaman bahasa fashion, menggabungkan kultur tradisi dengan modernitas.
Editor: Dhimas Yanuar
Laporan Wartawan Tribun Network, Dahlan Dahi, dari Moskow
TRIBUNSTYLE.COM - Fashion design berakar kuat pada budaya dan sejarah.
Umat manusia yang mendiami bumi mengekspresikan kebudayaan.
Termasuk melalui pakaian untuk tampil elegan, tapi juga nyaman untuk musim yang dingin ataupun panas.
Brics+ Fashion Summit berlangsung enam hari, 27 November sampai 2 Desember 2023.

Ratusan delegasi dari lebih 60 negara memenuhi undangan Moskow, ibu kota Rusia yang sedang memasuki musim salju.
Peserta mengikuti diskusi dengan lebih 200 pembicara, menyaksikan fashion show dari Afrika, Amerika Latin, Asia, dan Timur Tengah --tentu saja, Rusia.
Delegasi terdiri atas penyelenggaran fashion week, fashion designer, buyer, dan produsen. Juga hadir wartawan dari kawasan tersebut.
Brics adalah aliansi Brasil, Rusia, China, dan Afrika Selatan. Tahun depan, Brics akan menambah keanggotaan dari Afrika, Timur Tengah, Asia, dan Amerika Latin.
Namanya kemudian akan menjadi Brics+.
Baca juga: Pesan Politik Rusia di Balik Fashion Summit Moskow, Dihadiri Ratusan Delegasi dari 60 Negara
Perancang busana dari berbagai negara menampilkan busana yang cocok dengan musim dingin, kendati di negaranya sebenarnya tidak mengenal musim dingin.
India, misalnya, menampilkan koleksi musim dingin agar koleksi "Bollywood" bisa masuk ke pasar musim dingin.
China --juga Turki, yang mengenal salju, tentu lebih siap.
Baik China, India, maupun Turki menampilkan ciri budaya masing-masing dalam setiap rancangan musim dingin.
Sebagian besar fashion show digelar di ruangan tertutup, indoor.