Breaking News:

Berita Viral

KRONOLOGI Siswa MAN 1 Medan Dianiaya Kakak Kelas, Korban Dipaksa Makan Lumpur hingga Bibir Pecah

BEGINILAH kronologi siswa MAN 1 Medan yang dianiaya kakak kelas, korban dipaksa makan lumpur hingga bibir pecah.

Surya.co.id
Ilustrasi - BEGINILAH kronologi siswa MAN 1 Medan yang dianiaya kakak kelas, korban dipaksa makan lumpur hingga bibir pecah. 

RD menuturkan, kejadian ini telah dilaporkannya ke Polrestabes Medan.

Dia berharap polisi segera menangkap seluruh pelaku yang menganiaya anaknya.

Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir sebelumnya mengatakan, seorang pelaku berinisial A (14) yang tak lain teman korban, berhasil ditangkap.

"Iya, sudah ditangkap berinisialnya A (14), keterangannya pelaku (menjalankan aksinya) bersama 3 teman lainnya," ujar Fathir, saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (26/11/2023) malam.

'Laki-laki Ember!' Merasa Disindir di WA, Perangkat Desa di Pati Aniaya Wanita Pakai Sandal & Batu

Mengira disindir lewat status WhatsApp, perangkat desa di Pati, Jawa Tengah murka.

Dengan nekatnya dia melabrak lalu menganiaya seorang wanita bernama Ratna Setiowati.

Sandal hingga batu yang berukuran cukup besar pun menjadi barang buktinya.

Kejadian mengejutkan terjadi di Desa Bumiharjo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, ketika seorang perangkat desa tega menganiaya seorang warga setelah merasa tersindir oleh status WhatsApp.

Ilustrasi perangkat desa aniaya seorang wanita di Pati
Ilustrasi perangkat desa aniaya seorang wanita di Pati (SCIENCE PHOTO LIBRARY)

Pria berinisial S, Perangkat Desa Bumiharjo, melakukan tindakan kekerasan tersebut setelah membaca status WhatsApp yang dianggap merendahkan dari Ratna Setiowati pada Selasa (21/11/2023).

Ratna Setiowati menulis status WhatsApp dengan kata-kata yang dianggap merendahkan, "Gk ono gunane kowe dadi lanang. Percuma cangkeme lower. (Tidak ada gunanya kamu jadi laki-laki. Percuma, mulutnya 'ember')."

Baca juga: Ajakan Nikah Ditolak, Tangan Pria di Magelang Beraksi, Aniaya Pujaan Hati: Dicegat saat ke Masjid

S merasa tersinggung dan langsung mendatangi Ratna di kediamannya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Tanpa pikir panjang, S kemudian melakukan penganiayaan terhadap Ratna.

Ditemui di kediamannya pada Kamis (23/11/2023), Ratna Setiowati membantah secara tegas bahwa status WhatsApp yang ditulisnya tidak ditujukan secara spesifik kepada siapapun, termasuk S.

Dia menyatakan bahwa status tersebut hanya sebagai ungkapan perasaan pribadinya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Tags:
Medandianiayapenganiayaanperundunganberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved