Berita Viral
APES Pakai Google Maps untuk Hindari Badai, Wisatawan Ini Malah Kesasar dan Diarahkan ke Mata Badai!
Google Maps secara tak terduga mengalihkan kendaraan wisatawan ini menjauh dari jalan raya utama dan masuk ke daerah gurun berbatu.
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Wisatawan ini dibuat berada dalam petualangan off-road dalam perjalanan pulang dari wisata.
Awalnya mereka menggunakan layanan Google Maps dan disarankan mengambil jalan pintas untuk menghindari badai.
Mereka syok ternyata rute yang disarankan Google Maps tersebut malah membawa mereka ke mata badai.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Baca juga: Buka Google Maps, Wanita Syok Temukan Potret Perselingkuhan Pacarnya, Orang Ketiga Sahabat Sendiri!

Mengandalkan Google Maps untuk navigasi membawa hasil yang tidak terduga bagi sekelompok warga California yang baru saja kembali dari balapan Formula 1 di Las Vegas.
Alih-alih perjalanan yang mulus, mereka malah mendapati diri mereka berada dalam petualangan off-road dalam perjalanan pulang.
Menurut SFGATE, Shelby Easler, saudara laki-lakinya Austin, dan orang terdekatnya sedang dalam perjalanan pulang ke Los Angeles pada tanggal 19 November ketika mereka menggunakan Google Maps.
Dilansir dari NDTV, alih-alih mengambil Interstate 15, jalan raya utama yang menghubungkan California Selatan ke Sin City, aplikasi tersebut menyarankan mereka untuk mengambil rute alternatif untuk menghindari badai debu yang menyebabkan penundaan lalu lintas.
"Ironisnya, kami pikir ini akan menjadi pilihan yang lebih aman, dan memang benar bahwa ini akan menjadi 50 menit lebih cepat," katanya kepada SFGATE melalui DM Instagram.
"Ini adalah pertama kalinya kami berkendara dari dan ke Vegas, jadi kami tidak tahu bahwa Anda benar-benar hanya bisa melalui I-15 bolak-balik," tambahnya.
Google Maps secara tak terduga mengalihkan kendaraan kelompok tersebut menjauh dari jalan raya utama dan masuk ke daerah gurun Nevada yang berbatu.
Video viral Shelby mengungkapkan bahwa petualangan off-road mereka bukanlah insiden yang terisolasi, karena ada beberapa mobil yang terlihat mengikuti jejak mereka.
"Pengemudi pertama yang berbalik arah berbicara kepada kami untuk memberi tahu kami bahwa jalan akan tersapu bersih jika Anda naik ke gunung yang lebih tinggi, dan kami harus berbalik arah karena jalan tersebut tidak mengarah ke mana-mana," ujarnya.
"Dia berada di dalam truk besar dan hanya mengemudi lurus melewati semak-semak dan perdu untuk memberi tahu orang-orang agar berbalik arah," kata Easler kepada SFGATE.
Baca juga: GUBRAK! Mobil di Cileungsi Terperosok ke Saluran Air, Pengemudi Lalai Gegara Fokus Lihat Google Maps
Kisah penggunaan Google Maps yang berubah petaka sebelumnya juga terjadi di Carolina Utara.
Google digugat oleh keluarga mendiang Philip Paxson, di Carolina Utara, Amerika Serikat, pada Selasa (19/9/2023).
Musababnya, layanan peta Google Maps dinilai memberikan navigasi jalan yang menyesatkan, sehingga membuat Paxson kesasar hingga kecelakan dan meninggal.
Kejadian ini bermula ketika Philip Paxson sedang dalam perjalanan pulang dari Florida ke rumahnya di Hickory, North Carolina, pada 30 September 2022.
Paxson menggunakan Google Maps sebagai penunjuk jalan.
Sebab, ia dan keluarganya baru pindah ke area tersebut, sehingga kemungkinan Paxson belum familiar dengan situasi jalanan di sana.
Ternyata, Google Maps mengarahkan Paxson melalui jembatan yang sudah runtuh sejak 2013.
Jembatan itu tidak diperbaiki hingga sekarang.
Paxson yang mengikuti arahan Google Maps, masuk ke jembatan yang sudah runtuh itu.
Mobil yang dikendarai ayah dua anak itu pun jatuh ke kedalaman 6 meter dan masuk sungai.
Paxson pun meninggal dunia di tempat.
Menurut cerita ibu mertua Paxson, menantunya itu mengikuti rute pilihan Google Maps melewati jembatan runtuh itu karena memang tidak ada tanda peringatan, rambu jalan, atau penghalang agar orang tidak melintas.
Menurut pengacara keluarga, Robert Zimmerman, ini bukan pertama kalinya pengguna Google Maps diarahkan melintasi jembatan runtuh tempat tewasnya Paxson.
Google disebut sudah menerima keluhan pengguna soal ruten jempatan runtuh ini selama bertahun-tahun.
Pengguna juga dilaporkan sudah menuntut agar Google memperbaiki peta dan petunjuk arahnya untuk menandai jalan tersebut sebagai jalan "ditutup".
Namun, Google belum melakukan perbaikan.
Baca juga: Bus Pemerintah Nyasar dan Terperosok di Daerah Kuburan Kediri, Ternyata Gegara Google Maps

Kini, istri mendiang Paxson, Alicia menggugat Google ke pengadilan.
Dalam gugatan, Alicia mengeluhkan, Google tidak memberikan pembaruan terkini pada layanan Maps, sehingga memberikan petunjuk jalan yang menyesatkan hingga berujung kematiannya bagi suaminya.
Alicia juga menggugat dua pihak lain, salah satunya pemilik jembatan runtuh yang terbengkalai.
"Bertahun-tahun sebelum tragedi ini, warga Hickory meminta agar jalan tersebut diperbaiki atau dibarikade sebelum seseorang terluka atau terbunuh,” kata pengacara Robert Zimmerman dalam siaran persnya.
Juru bicara José Castañeda mengatakan akan meninjau gugatan ini. Ia juga menyampaikan belasungkawa dan rasa simpati kepada keluarga Paxson.
"Kami sangat bersimpati kepada keluarga Paxson.
Tujuan kami adalah memberikan informasi rute yang akurat di Maps dan kami sedang meninjau gugatan ini," kata Castañeda, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Gizmodo, Jumat (22/9/2023).
(KOMPAS.com/ Tito Hilmawan Reditya/Galuh Putri Riyanto)
Diolah dari artikel di KOMPAS.com
Sumber: Kompas.com
Viral Pemuda di Jepang Pacari Wanita 83 Tahun, Tak Masalah Beda Usia Jauh, Terungkap Awal Mula Kenal |
![]() |
---|
Kisah Wanita Jepang Pilih Tinggal di Rumah Penuh Sampah Usai Suami Wafat, Padahal Aset Melimpah |
![]() |
---|
Momen Bahagia Annisa Pohan Quality Time Bareng Keluarga di Jepang, Penampilan Almira Buat Salfok |
![]() |
---|
Sama-sama Cerdas, Anak Kembar di China Raih Skor Identik saat Ujian Masuk Kampus, Ortunya Bangga |
![]() |
---|
Pesona Memed Brewog Dijuluki 'Thomas Alva Edi Sound', Pelopor Sound Horeg, Kantung Mata Bikin Salfok |
![]() |
---|