Breaking News:

Selebrita

SOSOK Raditya Dika jadi Dosen di UI, Penampilan Pertama Ngajar Bikin Salfok, Vibes-nya Kayak Maba!

Intip penampilan Raditya Dika saat pertama kali mengajar sebagai dosen Universitas Indonesia (UI). Vibes-nya ramai disebut kayak mahasiswa baru!

Editor: Putri Asti
Instagram
Raditya Dika kini jadi dosen di Universitas Indonesia, penampilannya pertama mengajar bikin salah fokus. 

Radit kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola.

Selain itu ia juga gencar promosi dari mulut ke mulut (word of mouth).

Radit meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Radit.

Jadilah ini sebuah strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai target pasarnya.

Menurut Radit, dalam menulis, tidak serta-merta setelah buku terbit, urusan selesai.

Kemudian, pemasaran diserahkan kepada penerbit. Sebaliknya, penulis seharusnya juga menjadi pemasar bagi bukunya sendiri karena sebenarnya penulis juga seniman.

Penulis yang kreatif akan menjadikan bukunya sebagai produk yang baginya harus bisa laku di pasaran.

Meskipun pada dasarnya buku adalah bukan barang komersial, tetapi memandang buku sebagai sebuah produk berilmu yang perlu dipasarkan adalah sebuah hal yang perlu dilakukan saat ini.

Raditya Dika
Raditya Dika (Instagram/raditya_dika)

Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan.

Menurut Radit, hambatan bukan hanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal.

Artinya, lawan dari industri buku bisa jadi bukan industri buku lain tetapi industri lain yang sebenarnya tidak berhubungan sama sekali seperti hiburan (entertainment), makanan, dan lain-lain.

Sebagai contoh, bila ada anak muda memiliki uang 50.000 rupiah, belum tentu ia akan membelanjakannya untuk buku.

Bisa jadi uang itu digunakan untuk menonton film di bioskop atau membeli makanan cepat saji.

Dan yang jelas, buku bukan pilihan utama.

Bagi Radit hal ini memang sudah lazim.

Yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif.

Baginya, kompetisi yang ada adalah kunci untuk berinovasi.

Tekanan kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan.

Diolah dari artikel TribunJatim.com 

 

Tags:
Raditya DikadosenUniversitas Indonesiaberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved