Berita Viral
AKAL Bulus Anak DPR Coba Kelabui Polisi Soal Kematian Dini, Buat Laporan Palsu Hindari Jerat Hukum
AKAL licik anak DPR coba kelabuhi polisi soal kematian janda di Surabaya, sempat buat laporan palsu demi hindari jerat hukum.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - AKAL licik anak DPR coba kelabuhi polisi soal kematian janda di Surabaya, sempat buat laporan palsu demi hindari jerat hukum.
Sosok Ronald Tannur yang merupakan warga Surabaya dan anak anggota DPR RI asal Nusa Tenggara Timur kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polrestabes Surabaya.
Ia jadi tersangka usai menganiaya kekasihnya, Dini Sera Afrianti (29) sampai meninggal.
Fakta baru pun terungkap, ternyata Ronald saat itu sempat membuat laporan palsu ke polisi dengan maksud menghindari jerat hukum.
Ronald Tannur si anak anggota DPR RI aniaya pacar itu mendatangi Polsek Lakarsantri usai dokter National Hospital menyatakan Dini tewas.
Dia bilang kalau ada perempuan meninggal di Apartemen Orchid, Pakuwon, setelah asam lambung kambuh.
Dari informasi tersebut Polsek Lakarsantri dan Inafis mendatangi lokasi.

Baca juga: FAKTA PILU Dini Sera Afrianti, Janda Dianiaya Anak DPR hingga Tewas, 12 Tahun Tak Bertemu Buah Hati
Awal-awal itu polisi sempat percaya dengan Ronald.
Ketika diwawancara sejumlah media pejabat polsek setempat mengatakan kalau Andini tewas karena penyakit bawaan, yaitu asam lambung.
Ketika berita itu teman-teman Dini menyebarkan bukti-bukti kondisi terakhir ketika dari Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall, bersama Ronald.
Satreskrim Polrestabes Surabaya kemudian memutuskan mengambil alih kasus tersebut. Beberapa tim pun disebar untuk mencari informasi.
Di situlah kejanggalan mulai terungkap. Rabu 4 Oktober 2023 sekira pukul 23.00 Jenazah Andini diautopsi di RSUD dr Soetomo.
Saat itu status Ronald yang merupakan anak pejabat belum terungkap. Rabu sore informasi itu baru mencuat.
Ronald Tannur diketahui anak dari Edward Tannur anggota DPR RI Komisi IV fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) asal Nusa Tenggara Timur.
Instagram simpatisan ayah Ronald saat itu dikunjungi banyak netizen. Ada yang menyebut bapak Ronald berusaha mencegah kasus ini viral.
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Imron Amin baru-baru ini menyebut akan mengirim tim ke Surabaya untuk mendalami ada atau tidak intervensi Edward ke polisi dalam menangani kasus anaknya.
FAKTA PILU Dini Sera Afrianti, Janda Dianiaya Anak DPR hingga Tewas, 12 Tahun Tak Bertemu Buah Hati
Sosok Dini Sera Afrianti, wanita asal Sukabumi yang tewas dianiaya oleh Ronald Tannur, yang tak lain merupakan anak anggota DPR RI.
Kisah hidup Dini terbilang cukup menyayat hati.
Bagaimana tidak, janda muda satu anak ini selama 12 tahun merantau ke Surabaya tinggalkan kampung halamannya.
Selama itu pula, rupanya Dini tak pernah jumpa buah hatinya.

Ya, kisah hidup janda muda Dini Sera Afrianti (29) yang tewas setelah dianiaya kekasihnya yang merupakan anak anggota DPR RI, berinisial GRT (31).
Baru-baru ini terungkap pilu kisah hidup Dini Sera Afrianti alias DSA yang tewas dianiaya anak anggota DPR RI tersebut.
Baca juga: TERTUNDUK MALU, Nasib Ronald Tannur Anak DPR Aniaya Pacar hingga Tewas, Terancam 12 Tahun Penjara
Ternyata Dini Sera Afrianti sudah 12 tahun tidak bertemu dengan anak semata wayang nya demi mencari nafkah.
Adapun Dini Sera Afrianti memiliki seorang anak berusia 12 tahun yang dia tinggal sejak lahir demi mencari nafkah.
Kini, anak Dini menjadi piatu lantaran sang ibunda meninggal dunia setelah karoke bersama teman-temannya di Blackhole KTV Surabaya, Rabu (4/10/2023) dini hari.
Disampaikan Kuasa hukum korban, Dimas Yemahura pelaku dan korban belum satu tahun menjalin hubungan asmara, baru lima bulan.
Namun dalam kurun waktu lima bulan, Dimas mengatakan korban beberapa kali mendapatkan penganiayaan dari pelaku.

"Dengar dari beberapa teman pernah beberapa kali Dini mengalami perlakuan itu,"
"Selama kurun 5 bulan menjalani hubungan,” ujar Dimas dikutip Tribun-Medan.com, Jumat (6/10/2023).
Lanjut Dimas, penganiayaan yang terjadi sepulang karoke ini yang terparah sampai menyebabkan nyawa korban meninggal dunia.
Bahkan dikatakan Dimas, korban sempat mengirim voice nota kepada salah satu temannya.
Dimas kemudian membongkar sosok korban yang merupakan pekerja freelance.
Sudah sejak lahir, Dini meninggalkan anaknya untuk mencari nafkah.
Bahkan sudah 12 tahun, kata Dimas, Dini tak bertemu anaknya.
"Satu anak, 12 tahun. Sejak lahir ditinggal mencari nafkah. Si Dini belum pernah ketemu anaknya,"
Baca juga: Siapa Edward Tannur? Anggota DPR RI dari NTT, Diduga Anaknya Aniaya Wanita hingga Tewas di Surabaya
"Tapi ujungnya dia meninggal dunia sekarang," kata Dimas.
Keluarga Dini sudah melaporkan pelaku ke Mapolrestabes Surabaya atas dugaan tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan kematian.
Laporan itu dibuat keluarga korban sekira pukul 22:30 WIB, Rabu (4/10/2023).
Sebelumnya, pelaku dan korban bersama-sama berkunjung ke tempat hiburan tersebut sekitar pukul 22.00 WIB, Selasa (3/10/2023).
Diperkirakan insiden penganiayaan yang dilakukan pelaku terhadap korban terjadi mulai sekitar pukul 22.30 WIB.
Kemudian korban ditemukan tak berdaya di basemet pada 01:30 WIB, Rabu (4/10/2023).

Pelaku dikatakan Dimas sempat membawa korban dalam keadaan tak sadarkan diri menuju apartemennya Jalan Puncak Indah, Surabaya.
Saat itu pelaku membawa korban di bagasi mobil.
Setelah tiba di apartemen kondisi korban makin memprihatinkan.
Pelaku lantas membawanya ke RS National Hospitals Jalan Boulevard Famili Sel. No Kav. 1, Babatan, Wiyung, Surabaya.
Namun, nyawa korban tak tertolong.
"Keterangan terakhir dari RS. MD (meninggal dunia) sekitar 30-45 menit sebelum di RS. Bisa dihitung dari jaraknya. Korban ini sudah MD sejak perjalanan dari black hole ke Orchard," jelasnya.
"Bisa jadi di Black Hole nya (sudah MD), pada saat dimasukin dalam bagasi belakang,"
"Anda tahu bagasi belakang sebuah mobil tentu bukan tempat kompartemen yang benar mengangkat orang dalam keadaan begitu (sakit)," tambah Dimas.
Berdasarkan informasi yang didapatkan TribunJakarta.com, Ronald Tannur sudah ditetapkan sebagai terangka dan ditahan.
Pelaku GRT itu ternyata anak anggota DPR RI yakni Edward Tannur.
Baca juga: TAMPANG GRT Anak Anggota DPR Aniaya Pacar hingga Tewas, Tangan Dilindas, Jasad Ditaruh Bagasi Mobil
Motif Pembunuhan
Terkuak motif anak anggota DPR RI berinisial GRT (31) bunuh wanita berinisial DSA (29) seusai karaoke.
Adapun motif pembunuhan anak anggota DPR RI berinisial GRT terhadap korban yang merupakan ibu satu anak berstatus single parent berinisial DSA itu sudah ada titik terang.
Seperti diketahui, DSA dianiaya hingga tewas seusai karaoke di tempat hiburan malam kawasan Dukuh Pakis, Surabaya.
Anak dari pejabat DPR RI berinisial GTR ini merupakan pacar dari korban DSA.
Diduga motif tewasnya DSA itu melibatkan orang ketiga dalam hubungan cinta.
Hal tersebut menjadi kemungkinan pertengkaran antara DSA dengan GTR.
Kuasa hukum korban, Dimas Yemahura Alfarauq tak menampik, kehadiran 'orang ketiga' memicu perseteruan yang terjadi diantara sejoli tersebut.

Apalagi, pihak korban DSA beberapa hari sebelum insiden nahas tersebut, sempat membuat unggah melalui akun TikTok pribadi korban @bebyandine.
Unggahan tersebut bertuliskan, 'Ceweknya mati-matian jaga hati buat cowoknya. Eh cowoknya mati-matian buat matiin ceweknya'.
Kendati demikian, Dimas mengaku, pihaknya sangat terbuka dengan segala bentuk kemungkinan penyebab atau motif dugaan aksi penganiayaan yang dilakukan oleh terlapor GRT.
Apalagi, sampai saat ini, Jumat (6/10/2023), pihak Satreskrim Polrestabes Surabaya belum menyampaikan memberikan perkembangan terbaru secara lengkap mengenai hasil penyelidikan kasus tersebut.
"Kalau itu memang iya, karena sempat curhat semacam itu. Tapi ini hubungan mereka bukan hubungan seperti suami istri (statusnya). Si terlapor ini, punya cewek lain. Iya (kemungkinan) diduga seperti itu. Tapi nanti di-update lagi. Intinya kami masih menunggu keterangan lengkap dari polisi," ujarnya, Jumat (6/10/2023)
Dimas menerangkan, hubungan percintaan antara GRT dan korban belum genap setahun. Mereka diketahui baru berpacaran kurun waktu lima bulan.
Disinggung mengenai perlakuan kasar cenderung mengarah ke kekerasan fisik dari GRT ke korban, Dimas mengungkapkan, GRT diduga sempat beberapa kali melakukan kekerasan fisik selama kurun waktu lima bulan ini menjalin hubungan percintaan.
Baca juga: Suara Terakhir Janda di Surabaya yang Tewas Dianiaya Anak Anggota DPR RI: Kirim Voice Note Menangis
"Kalau dari beberapa teman, pernah beberapa kali Dini mengalami perlakuan itu. Selama kurun 5 bulan menjalani hubungan. Informasinya begitu," katanya.
"Tapi yang paling parah hingga terjadi sampai seperti ini, bahkan DSA sampai mengirim voice note kepada salah seorang temannya," tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpunnya, DSA bekerja sebagai freelance.
Dan ia menegaskan, DSA tidak bekerja di dalam tempat hiburan yang menjadi lokasi dirinya terkapar.
Uang hasil bekerja di Kota Surabaya selalu dikirimkan untuk keluarga dan anak semata wayang yang berusia 12 tahun.
(TribunJatim.com/Tony Hermawan).
Artikel ini diolah dari TribunJatim.com
Kisah Wanita Jepang Pilih Tinggal di Rumah Penuh Sampah Usai Suami Wafat, Padahal Aset Melimpah |
![]() |
---|
Momen Bahagia Annisa Pohan Quality Time Bareng Keluarga di Jepang, Penampilan Almira Buat Salfok |
![]() |
---|
Sama-sama Cerdas, Anak Kembar di China Raih Skor Identik saat Ujian Masuk Kampus, Ortunya Bangga |
![]() |
---|
Pesona Memed Brewog Dijuluki 'Thomas Alva Edi Sound', Pelopor Sound Horeg, Kantung Mata Bikin Salfok |
![]() |
---|
Viral Pasangan Influencer Gelar Pesta Pernikahan di Pesawat Boeing 747-400 yang Sedang Terbang |
![]() |
---|