Berita Viral
Pedagang Bakso Gagahi Rekan Bisnis dalam Kios, Seruduk saat Korban Sedang Sit-Up, Diam-diam Naksir!
Pedagang bakso di Kabupaten Badung, Bali tega merudapaksa rekan bisnisnya di dalam kios. Ia menyeruduk saat korban sedang sit-up.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Aksi biadab dilakukan seorang pedagang bakso di Kabupaten Badung, Bali.
Ia tega merudapaksa rekan bisnisnya sendiri di dalam kios saat korban sedang sit-up karena kalah dalam permainan.
Pelaku menyeruduk dan mencekik leher korban agar tidak bisa bergerak lalu menyetubuhinya.
Ya, seorang pria berinisial AK (31) ditangkap karena merudapaksa rekan bisnisnya, RH (30).
Aksi bejat itu dilakukan di kios bakso milik mereka di Jalan Muding Raya, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (25/8/ ) lalu.
Setelah melancarkan aksinya, pelaku melarikan diri ke Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Baca juga: MIRIS Siswi Kelas 4 SD di Donggala Dirudapaksa di Kelas, Pelaku Orang Tak Dikenal, Korban Pendarahan

"Kejadiannya sudah lama, 25 Agustus , namun baru kita ungkap minggu-minggu kemarin, mengingat yang bersangkutan sudah kabur ke Jawa."
"Jadi kita melakukan penyelidikan hingga ke Jawa, di Ngawi, Jawa Timur," kata Kasat Reskrim Polres Badung, AKP Aris Setiyanto, Kamis (5/10/2023), dilansir Tribun-Bali.com.
Aris menjelaskan, pelaku dan korban merupakan rekan bisnis menjual bakso.
Korban bertugas menyiapkan bakso, sedangkan pelaku menjajakan kepada pembeli.
Aris menuturkan, peristiwa itu bermula saat pelaku menjemput korban di tempat tinggalnya pada 25 Agustus 2023 lalu.
Mereka kemudian pergi ke kios bakso di Jalan Muding Raya, Kelurahan Kerobokan Kaja.
Setibanya di lokasi, mereka memainkan permainan sembari mengisi waktu luang.
Dalam permainan itu, pihak yang kalah bakal dihukum melakukan gerakan sit-up.
Baca juga: MIRIS Siswi SMP di Wakatobi Dirudapaksa Siswa SMA Dua Kali, Korban Diancam Dilaporkan Orang Tua
Saat permainan, korban dinyatakan kalah, sehingga harus melakukan sit-up.
Ketika korban hendak menjalani hukuman, pelaku langsung menyeruduk korban.
Bahkan, kata Aries, pelaku sempat mencekik korban.
"Di saat si korban dalam game tersebut kalah, si pelaku langsung menyeruduk si korban."
"Langsung memegangi korban, korban tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan korban pun dicekik," terangnya.
Aris menjelaskan, sebenarnya korban sempat melakukan perlawanan, namun justru pelaku makin beringas hingga korban pun tak berdaya.
Akibat peristiwa itu, korban mengalami trauma.
Trauma itu diperparah dengan teror yang dilakukan oleh pelaku melalui WhatsApp.
Baca juga: Tolong!, Gadis di OKU Dirudapaksa Ayah Tiri, Telanjangi Korban di Kamar, Ancam Bunuh Jika Nolak

"Korban mengalami trauma psikis, di mana setelah pelaku kabur ke Jawa masih menteror korban," jelas Aris.
Dalam terornya itu, pelaku mengancam agar korban tidak melaporkan dirinya ke polisi.
Tak hanya itu, pelaku juga disebut sempat meminta sejumlah uang kepada korban.
"Terornya ini supaya si korban mengikuti apa kata dia (pelaku). Jadi setelah dia kabur, supaya tidak melaporkan."
"Ada meminta uang juga ke korban ini," terangnya.
Aris menambahkan, pelaku menyimpan rasa kepada korban.
"Sebenarnya pelaku ini memang suka dengan korban, namun karena mungkin terlalu bernafsu melakukan tindakan yang tidak semestinya," urai Aris, dikutip dari Kompas.com.
'Jangan Pak!' Mau Urus Surat Cerai, Ibu Muda Pilu Malah Digagahi Kades di Konawe, Pakaian Dilucuti
Niatnya mau urus surat cerai dengan suami, wanita ini datangi kantor desa di Konawe Selatan untuk menemui Pak Kades.
Namun alih-alih dilayani pembuatan surat, ibu muda ini malah diminta balik untuk layani nafsu Pak Kades.
Dalam waktu sekejap, pakaian ibu muda ini dilucuti lalu digagahi paksa oleh oknum Kades tersebut.
Seperti apa kejadian lengkapnya?

Baca juga: Ditinggal Suami Merantau, Ibu Guru di NTT Termakan Rayuan Pak Kades, Berhubungan Badan hingga Hamil!
Kepolisian Resor atau Polres Konawe Selatan masih mendalami motif dugaan rudapaksa yang dilakukan oleh salah satu oknum kepala desa di Konawe Selatan (Konsel).
Diduga rudapaksa tersebut dialami seorang ibu muda.
Kasat Reskrim Polres Konsel, AKP Henfranto Tandirerung mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman terkait motif pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh oknum kapala desa tersebut terhadap ibu muda.
"Untuk modus dan latar belakang kasus tersebut masih kita tunggu hasil dari Tim Penyidik yang menangani perkara," ujarnya kepada TribunnewsSultra.com, Selasa (12/9/2023)
Kata AKP Henfranto perkara dugaan pemerkosaan tersebut masih dalam penanganan unit Unit Pelayanan Perempuan dan Anak atau PPA Polres Konsel.
"Untuk saat ini masih dalam tahap penyidikan PPA Konsel," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya seorang ibu muda mengaku menjadi korban pemerkosaan ketika akan mengurus surat cerai di Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Diketahui, ibu muda tersebut adalah FWN (26).
Mengaku dirudapaksa kades inisial ST.
Kini ST diamankan polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Bukannya melayani keluhan, Pak Kades malah rudapaksa warganya.
Pak kades inisial ST tersebut tak kuasa menahan hawa nafsu ketika berduaaan dengan ibu muda inisial FWN.
Ketika itu mereka berduaan karena FWN mengurus surat cerai di tempat ST selaku kepala desa.
Saat sedang mengurus berkas perceraian tersebut, ST malah rudapaksa FWN.
Menurut Kasat Reskrim Polres Konsel AKP Henfranto Tandirerung, peristiwa rudapaksa tersebut terjadi pada Senin (11/9/2023), sekira pukul 21.15 Wita.
Waktu peristiwa tersebut sebagaimana pengakuan korban kepada penyidik dalam laporan polisinya.
Baca juga: GANJARAN Kades di Magelang Tega Sebar Video Syur Mantan Istrinya di Story WhatsApp, Berujung di Bui
"Dan saat ini laporan polisi tersebut masih dalam penyidikan Sat Reskrim Polres Konsel pada Unit PPA," ujar AKP Henfranto, sebagaimana dikutip TribunnewsSultra.com.
Belum dibeberkan secara rinci kronologi kasus tersebut, tetapi korban mengaku diperkosa ketika mengurus surat cerai.
Korban ingin cerai dengan suaminya menemui kepala desa, mengurus berkas yang menjadi salah satu syarat perceraian.
Bukannya dibuatkan berkas yang dibutuhkan, kepala desa tersebut malah memaksa untuk memenuhi hawa nafsunya.
AKP Henfranto mengatakan, polisi sedang mendalami kronologi rinci kasus ini.
Juga apa yang menjadi motif kepala desa melakukan pemerkosaan.

Hal itu akan diketahui lewat hasil interogasi yang dipadukan dengan pengakuan korban.
Polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi lain yang dibutuhkan.
Setelah melakukan hal itu, polisi akan melakukan gelar perkara untuk menentukan tersangka.
"Setelah semua pemeriksaan saksi-saksi dan korban selesai, kami akan gelar perkara untuk menentukan tersangka," tuturnya.
Saat ini, oknum kades sudah diamankan.
Apabila terbukti, AKP Henfranto mengatakan pihaknya akan langsung melakukan penahanan.
"Oknum kades kami amankan di Sat Reskrim Polres Konsel 1x24 Jam."
"Apabila dalam pemeriksaan terbukti, akan kami lakukan penahanan," tutupnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Bali.com/Ida bagus Putu Mahendra)(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)
Diolah dari artikel Tribunnews.com dan TribunnewsSultra.com
Sumber: Tribunnews.com
Total Miliaran, Ini Koleksi Mainan Ahmad Sahroni yang Dijarah, Termasuk Statue Iron Man Rp235 Juta |
![]() |
---|
Tangis Ibu Affan Kurniawan Dapat Rumah Baru, Impian Mendiang Anaknya Kini Terkabul, Sujud Syukur |
![]() |
---|
'Ada yang Nemu Tas LV?' Ahmad Sahroni Sibuk Cari Flashdisk Putih Miliknya, Isinya Data Penting |
![]() |
---|
'Habis Ngapain?' Anak Pulang Bawa Jam Tangan Rp11 M Ahmad Sahroni, Ibu Cemas Telepon RW, Kembalikan |
![]() |
---|
Nasib Jam Tangan Rp 11 M Milik Ahmad Sahroni, Sempat Dijarah Bocah, Kini Dikembalikan Lagi |
![]() |
---|