Berita Viral
Ujung-ujungnya Minta Maaf! Guru Cukur Rambut Murid di Samosir Berakhir Damai, Terkuak Tujuan Awalnya
Kasus guru cukur rambut murid hingga botak sebagian di Samosir berakhir damai. Guru mengakui telah mencukur rambut murid dengan tujuan mendisiplinkan.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Kasus guru cukur rambut murid hingga botak sebagian di Samosir, Sumatera Utara menemui titik terang.
Kedua belah pihak akhirnya memilih untuk berdamai.
Guru mengakui telah memotong rambut siswa dengan bentuk tidak wajar dengan tujuan mendisiplinkan siswa tersebut.
Ya, seorang guru berinisial JT mencukur rambut sejumlah siswa SMPN 1 Sianjur Mulamula di Samosir, Sumatera Utara (Sumut).
JT mencukur habis bagian atas kepala 8 siswa, namun menyisakan rambut bagian sampingnya saja.
Para siswa pun menangis mengadukan kejadian ini dan membuat geram para orang tua.
Baca juga: YA ALLAH Guru di Samosir Cukur Rambut Murid, Botaki Bagian Depan dan Tengah Saja, Ortu: Keterlaluan!

Aksi guru botaki siswa ini berawal saat JT melakukan pemeriksaan kerapian penampilan siswa.
Ia melihat JS, salah satu siswa yang dibotaki memiliki rambut agak panjang.
Guru JT yang sudah membawa alat pencukur kemudian membotaki bagian atas kepala sang siswa.
Tindakan ini membuat siswa merasa malu, kemudian pulang dengan menangis mengadukan kejadian ini kepada orangtua.
MP, ibu kandung JS sempat kesal dan marah atas perbuatan oknum guru terhadap anaknya.
Menurutnya, tindakan oknum guru tersebut dapat merusak mental sang anak.
Ia menyayangkan tindakan guru yang langsung memangkas rambut anaknya secara asal-asalan tanpa adanya teguran terlebih dahulu.
"Anak saya menangis saat pulang dari sekolah. Saya terkejut melihat rambutnya dipotong seperti itu.
Baca juga: BAK Trend, Muncul Lagi Kasus Guru Cukur Rambut Siswi, Pakai Gunting hingga Diwadahi Pengki
Besok paginya, saya terpaksa harus mengantarkan anak saya ke sekolah. Karena dia sudah merasa malu," kata MP.
Guru JT meminta maaf secara langsung kepada orangtua siswa karena telah mencukur rambut siswa setengah botak.
"Kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan dan guru JT membuat surat pernyataan permohonan maaf kepada siswa dan keluarganya atas tindakan yang dianggap tidak wajar," kata Wakapolres Samosir Kompol Saut Tulus Panggabean dalam keterangannya, Rabu (7/9/2023).
Saut mengatakan, saat dimintai klarifikasi, JT mengakui bahwa dia telah memotong rambut siswa itu dengan bentuk tidak wajar dengan tujuan mendisiplinkan siswa tersebut.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (5/9/2023), saat jam pelajaran olahraga.
Dinas Pendidikan Samosir juga telah turun tangan menyelesaikan persoalan ini.
"Jadi hasil mediasi ini mencakup surat pernyataan permintaan maaf dari guru JT kepada siswa tersebut dan keluarga besar atas tindakan yang dianggap berlebihan dengan memangkas rambut dengan bentuk tidak wajar," ujar Saut.

SANKSI Bu Guru di Lamongan yang Tega Botaki 19 Siswinya Gegara Tak Pakai Ciput, Tak Boleh Ngajar
Sebanyak 19 siswi SMP Negeri 1 Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur dibotaki oleh gurunya sendiri yang berinisial EN.
EN tega melakukan hal itu karena para siswi tidak memakai dalaman hijab alias ciput.
Kini EN tak diperbolehkan mengajar.
Ya, begini nasib guru berinisial EN yang memotong rambut 19 siswi kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, hingga botak.
Baca juga: KETAHUAN Tak Pakai Ciput, Belasan Siswi SMP di Lamongan Dibotaki Ibu Guru, Orang Tua Tak Terima!

EN kini harus menerima sanksi imbas aksinya tersebut.
Diketahui, belasan siswi dibotaki oleh guru EN menggunakan pisau cukur elektrik.
Gara-garanya mereka tidak mengenakan dalaman kerudung atau ciput pada Rabu (23/8/2023).
"Mulai Senin (28/8/2023) kemarin (guru EN) sudah tidak lagi mengajar di sekolah kami. Mulai Senin sudah ditarik ke dinas (pendidikan) untuk pembinaan," ujar Kepala SMPN 1 Sukodadi Harto, saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (29/8/2023).
Harto menyebut dirinya tak mengetahui sampai kapan sanksi tersebut akan diberlakukan terhadap guru EN.
Sebab, dalam surat pemberitahuan Dinas Pendidikan Lamongan kepada sekolah, tak disebutkan sampai kapan guru EN dinonaktifkan dari kegiatan mengajar.
"Tidak tahu sampai kapannya, hanya yang kami tahu itu ditarik ke dinas untuk pembinaan," ucap Harto.
Baca juga: Demi Lulus Ujian, Siswa Suap Guru dengan Menyelipkan Uang di Lembar Jawaban hingga Tulis Kisah Sedih
Guru EN sudah lama menjadi guru mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah tersebut.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Munif Syarif turut menyayangkan insiden pembotakan yang menimpa 19 siswi SMPN 1 Sukodadi.
Munif meminta para guru tak semena-mena dalam menghukum muridnya.
"Setelah kejadian kemarin, guru yang bersangkutan kita tarik sementara ke dinas. Soal berapa lama sanksinya, ya nanti kita evaluasi. Ini sekaligus menjadi perhatian bagi sekolah-sekolah lain untuk bisa melakukan pendekatan yang lebih baik,” kata Munif.
Menurutnya, sanksi dilarang mengajar menjadi pelajaran berharga dan sudah cukup berat bagi seorang guru.
"Tentu hal ini menjadi perhatian bagi kita semua. Saya kira, sanksi ini sudah cukup berat bagi yang bersangkutan karena dari yang sebelumnya mengajar, terus sekarang tidak lagi mengajar,” tutur Munif.
Baca juga: Sudah Frustasi, Para Siswa Asal Jawab Soal Ujian, Tulis Karena Boleh hingga Kamu Nanya

(Kompas.com)(TribunSolo.com)
Diolah dari artikel Kompas.com dan TribunSolo.com
Sumber: Kompas.com
Momen Bahagia Annisa Pohan Quality Time Bareng Keluarga di Jepang, Penampilan Almira Buat Salfok |
![]() |
---|
Sama-sama Cerdas, Anak Kembar di China Raih Skor Identik saat Ujian Masuk Kampus, Ortunya Bangga |
![]() |
---|
Pesona Memed Brewog Dijuluki 'Thomas Alva Edi Sound', Pelopor Sound Horeg, Kantung Mata Bikin Salfok |
![]() |
---|
Viral Pasangan Influencer Gelar Pesta Pernikahan di Pesawat Boeing 747-400 yang Sedang Terbang |
![]() |
---|
Cerita YouTuber Alami Koma Usai Melahirkan di Rumah, Suami Panik Lihat Istrinya Kejang: Mengerikan |
![]() |
---|