Berita Viral
GADIS SMP Mau Melahirkan Cuma Diantar Pacar, Syok Dokter Melihat Kutil, Ternyata Sakit Kelamin
Dokter Intan ceritakan momen saat bantu bocah SMP melahirkan yang cuma diantar pacar, syok tahu pasienya alami sakit kelamin.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Kasus kehamilan di usia dini masih sering jadi sorotan di Indonesia.
Seperti yang dialami oleh seorang dokter yang menceritakan pengalamannya ini.
Saat itu ada seorang gadis berusia 15 tahun diantar pacarnya ke rumah sakit, karena hendak melahirkan.
Peristiwa nahas tersebut diceritakan oleh dokter Intan Rachmita di media sosial TikToknya, pada bulan Juni lalu.

"Saya punya cerita, beberapa tahun yang lalu, anak perempuan usia 15 tahun dengan kondisi mau melahirkan datang ke rumah sakit," ucap dokter Intan.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter Intan, di kelamin bocah tersebut ternyata terdapat kutil.
"Dia dirujuk dari puskemas ke rumah sakit dengan kondisi pembukaan 2 cm, tapi ditemukan kutil di kelaminnya," kata dokter Intan.
Saat itu dokter Intan belum mengetahui penyebab kutil di kelamin bocah tersebut.
Baca juga: DOKTER Kuak Kisah Pilu Bocah 13 Tahun saat Magang di Puskesmas, Dikira Maag & Mual, Ternyata Hamil
Namun yang pasti, bocah tersebut hamil di luar pernikahan.
Pasalnya bocah itu diantar ke rumah sakit hanya dengan pacarnya.
Bahkan setelah proses persalinan selesai, keluarga dari bocah perempuan tersebut tidak ada yang datang.
"Dia usia 15 tahun cuma datang berdua dengan pacarnya, mereka belum menikah ya," kata dokter Intan.

"Benar-benar cuma berdua tidak ada keluarga lain,"
"Selama proses lahiran tidak ada keluarga yang datang," imbuhnya.
Dokter Intan menjelaskan alasan mengapa bocah yang seharusnya masih SMP itu datang hanya berdua dengan pacarnya.
Usut punya usut, bocah tersebut ternyata kabur dari kampung halamannya lalu menyusul kekasihnya yang sedang bekerja di Jakarta.
Bocah dan kekasihnya itu lalu tinggal seatap, hingga kehamilan yang tidak diinginkan terjadi.
"Dia kabur dari kampung ke Jakarta, dimana lakinya ini sudah bekerja selama dua tahun di sini," kata dokter Intan.
Penyakit Kelamin
Sebelum proses persalinan dilakukan, bocah tersebut diminta dokter untuk menjalani tes kesehatan terlebih dahulu.
Pasalnya dokter menemukan adanya kutil di kelamin bocah malang itu.
Sungguh mengejutkan, bocah tersebut ternyata positif sifilis.
Penelusuran TribunJakarta, sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual atau IMS yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
"Setelah dilakukan pemeriksaan HIV, Hepatitis, Sifilis, dari hasil ketiga tes itu, ternyata dia positif sifilis," ucap dokter Intan.
Pihak dokter kemudian meminta pacar bocah tersebut untuk turut menjalani pemeriksaan.
Ternyata pacar dari bocah tersebut juga positif silifis.
Yang terparah pria itu turut menderita hepatitis.
"Lalu si lakinya hepatitis posifit, dan silisif positif," kata dokter Intan.
Karena menderita penyakit kelamin, bocah tersebut akhirnya melahirkan melalui metode cesar.
"Dia enggak bisa lahir normal, harus cesar, karena takut terjadi penularan terhadap bayinya," ujar dokter Intan.
"Alhamdulillah, lahir, anaknya normal, sehat," imbuhnya.
Di akhri ceritanya dokter Intan memeringati para orangtua untuk memberikan sex education kepada anak-anaknya sedini mungkin.
Mulai dari bagaimana cara menjadi kebersihan organ vital, lalu soal bagian-bagian mana saja di tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang asing, hingga bahaya yang ditimbulkan akibat seks bebas.
"Orangtua harus waspada, untuk bisa memberikan sex education sedini mungkin, tidak mesti menunggu anak menjadi remaja," ucap dokter Intan.
"Bagaimana menjaga kebersihan, enggak boleh ada yang nyentuh, dan edukasi bahaya seks bebas," imbuhnya.
....
Kisah lain dokter Intan Rachmita.

Saat itu ia menangani bocah berusia 13 tahun yang ternyata sedang berbadan dua.
Kisahnya begitu miris dan cerita dokter Intan Rachmita ini viral di media sosial.
Bocah pelajar SMP itu menangis histeris saat tahu dirinya hamil akibat ulah kakak kelasnya yang telah lulus.
Awalnya, dokter Intan menduga bocah tersebut mengalami maag.
Pengalaman itu didapatkan dokter Intan saat magang di sebuah Puskesmas, di daerah pedalaman, di luar Pulau Jawa.
Kisah dokter Intan itu juga menjadi viral di media sosial TikTok.
Baca juga: ASTAGHFIRULLAH Wanita di Padang Lawas Jadikan Gadis SMP Budak Nafsu Pelanggan di Kafe Remang-remang
Pantauan TribunJakarta, video tersebut viral dan sudah tonton lebih dari 3,6 juta kali.
Dokter Intan bercerita didatangi bocah perempuan berusia 13 tahun yang ditemani orangtuanya sekitar pukul 20.00.
"Saat aku magang di Puskemas di luar pulau Jawa, dimana itu di daerah pedalaman," kata dokter Intan.
"Anak 13 tahun datang ke IGD Puskemas aku malam-malam," imbuhnya.
Kepada dokter Intan, bocah tersebut mengaku merasa mual dan lemas beberapa hari belakangan.
"Sekitar jam 8 malam bersama kedua orangtuanya, keluhannya adalah mual muntah dan lemas," ucap dokter Intan.
"Ibunya bilang anaknya sudah lima hari mual dan muntah terus, dan engga mau sekali makan dan minum," imbuhnya.
Dokter Intan lalu memeriksa fisik bocah tersebut namun terlihat normal.
Ia meminta perawat untuk memasangkan infus kepada bocah tersebut.
"Lalu kita lalukan pemeriksaan fisik, dan kelihatan normal-normal aja, tampak terlihat lemas," ucap dokter Intan.
"Kemudian aku minta perawat untuk pemesangan infus," imbuhnya.
Dokter Intan kala itu menduga bocah SMP itu mengalami gangguan pencernaan.
"Aku suspectnya ini anak ada gangguan pencernaan," kata dokter Intan.
"Ibunya juga cerita kalau anaknya punya riwayat sakit maag,"
"Lalu aku kasih obat anti mual," katanya.
Namun perawat di puskesmas tersebut, curiga bocah tersebut mual dan muntah bukan karena maag.
Ia memberi ide kepada dokter Intan untuk melakukan tes kehamilan kepada bocah itu.
Mendengar hal tersebut, dokter Intan mengaku sangat kaget.
Ia khawatir menyakit perasaan orangtua bocah tersebut.
"Lalu perawat aku nyarankan untuk tes kehamilan," kata dokter Intan.
Perawat di puskesmas tersebut akhirnya mengajukan sejumlah pertanyaan ke bocah itu, mulai dari kapan pertama kali ia menstruasi dan kapan terakhir menstruasi.
Berdasarkan hasil wawancara singkat tersebut terungkap bocah itu ternyata terlambat menstruasi.
"Dari kelas 6 SD (pertama menstruasi)," ucap dokter Intan.
"Terus ditanya bulan ini udah dapat belum, belum katanya," imbuhnya.
Mengetahui anaknya telat menstruasi, ibunda bocah tersebut mulai terlihat syok.
"Saat itu ibunya udah mulai kaya mau histeris," kata dokter Intan.
Ayah anak tersebut kemudian mengajukan sebuah pertanyaan yang menohok.
Ia bertanya bocah tersebut habis berbuata apa.
Siapa sangka, mendengar pertanyaan ayahnya, bocah tersebut menangis histeris.
Ia tak menjawab pertanyaan ayahnya dan terus menangis sambil memeluk erat ibunya.
Sambil ditemani perawat, bocah tersebut akhirnya melakukan tes kehamilan menggunakan test pack.
Hasilnya sungguh mengejutkan, bocah itu ternyata positif hamil.
"Lalu bapaknya nanya, kamu habis ngapain?" ucap dokter Intan.
"Nangis lah dia histeris,"
"Dan hasilnya positif," imbuh dokter Intan.
Setelah diselidiki bocah tersebut ternyata nekat melakukan hubungan suami istri dengan kakak kelasnya.
"Jadi ternyata dia melakukan itu dengan kakak kelasnya yang sudah lulus dari SMP," kata dokter Intan.
Dokter Intan kemudian menilai seluruh remaja di Indonesia, baik di kota maupun di pedalaman daerah, untuk mendapatkan sex education.
Dengan pendidikan seks yang baik diharapkan tidak terjadi lagi kehamilan remaja di luar pernikahan.
(*)
Artikel diolah dari TribunJakarta.com
Penulis: Rr Dewi Kartika H
Artikel diolah dari TribunJakarta.com
Sumber: Warta Kota
Momen Bahagia Annisa Pohan Quality Time Bareng Keluarga di Jepang, Penampilan Almira Buat Salfok |
![]() |
---|
Sama-sama Cerdas, Anak Kembar di China Raih Skor Identik saat Ujian Masuk Kampus, Ortunya Bangga |
![]() |
---|
Pesona Memed Brewog Dijuluki 'Thomas Alva Edi Sound', Pelopor Sound Horeg, Kantung Mata Bikin Salfok |
![]() |
---|
Viral Pasangan Influencer Gelar Pesta Pernikahan di Pesawat Boeing 747-400 yang Sedang Terbang |
![]() |
---|
Cerita YouTuber Alami Koma Usai Melahirkan di Rumah, Suami Panik Lihat Istrinya Kejang: Mengerikan |
![]() |
---|