Breaking News:

Berita Viral

Anar Tiur, Peraih Rekor Muri Wanita Tertua Pendaki Gunung Rinjani, Usia 71 Tahun Raga Masih Muda

Sosok Anar Tiur, wanita tertua yang berhasil mendaki Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Usia 71 tahun, seorang pensiunan PNS.

Editor: Putri Asti
Surya.co.id
osok Anar Tiur, wanita tertua yang berhasil mendaki Gunung Rinjani 

TRIBUSTYLE.COM - Inilah sosok Anar Tiur, wanita tertua yang berhasil mendaki Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dia bahkan meraih rekor muri sebagai pendaki tertua Gunung Rinjani.

Anar Tiur saat ini berusia 71 tahun.

Nenek asal Bekasi, Jawa Barat ini berhasil menaklukkan puncak Gunung Rinjani, yang memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl).

"Saya sampai di puncak sekitar pukul 14.00 WITA setelah memulai perjalanan dari base camp terakhir di Pelawangan pukul 03.30 WITA pada 20 Juni 2023," katanya, dikutip dari ANTARA.

Nenek 71 berhasil mendaki Gunung Rinjani
Nenek 71 berhasil mendaki Gunung Rinjani

Pendakian yang dilakukan Anar Tiur terbilang luar biasa, sebab perjalanannya memakan waktu empat hari tiga malam dari tanggal 18 Juni sampai 21 Juni 2023.

Lalu, medan yang harus dilalui selama pendakian cukup ekstrem.

Baca juga: INNALILLAHI, Mahasiswi Undip Tewas di Gunung Lawu, Kondisi Mulut Berbusa, Keluarga Nangis Histeris

Anar Tiur harus melewati padang rumput atau sabana, hutan, serta kontur jalan setapak yang cukup terjal.

Menurut Anar Tiur, proses paling berat ketika menuju puncak Gunung Rinjani.

Sebab, ia harus melintasi pasir di bawah terik matahari dan angin kencang.

"Pas di puncak, cuman rombongan saya saja yang ada. Pendaki lain sudah turun," katanya.

Normalnya para pendaki Gunung Rinjani turun dari puncak itu sekitar pukul 10.00 WITA setelah memulai pendakian dari base camp terakhir di Pelawangan pukul 04.00 WITA.

Pengalaman terberat lainnya, kata dia, saat turun dari Pelawangan menuju Sajang, Sembalun.

Anar Tiur meraih rekor muri sebagai pendaki tertua Gunung Rinjani.
Anar Tiur meraih rekor muri sebagai pendaki tertua Gunung Rinjani.

"Saya mulai berjalan dari pukul 10.00 WITA dan baru sampai di Sajang sekitar pukul 18.00 WITA," katanya.

"Pengalaman yang luar biasa mendaki puncak Gunung Rinjani. Bukan apa-apa, orang lain tengah turun dari puncak, ini saya masih mencoba ke puncak," katanya.

Kendati demikian pensiunan aparatur sipil negara (ASN) tersebut sudah mempersiapkan sejak dua bulan untuk mendaki Gunung Rinjani tersebut bersama kedua putranya, menantu, serta dua cucunya, itu sejak dua bulan lalu.

"Saya sudah persiapkan dengan naik turun tangga di loteng rumah, sembari dua tangan bawa barbel sejak dua bulan lalu, serta ditopang dengan rutin latihan yoga," katanya.

Anar Tiur Samosir memulai pendakian dari Sajang, Sembalun, pada Minggu (18/6) pukul 10.00 WITA dan sampai di base camp terakhir, Pelawangan Sembalun, sekitar pukul 20.00 WITA.

"Luar biasa, fisik mama saya bisa tembus ke puncak Gunung Rinjani," kata putra Anar Tiur, Liebe Goklas.

Baca juga: Terlihat Pria Berkaus Pendek Tanpa Kepala di Antara Para Pendaki Gunung Welirang, Misteri Terjawab!

Berkat hal tersebut, Anar meraih Piagam Penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas rekor sebagai Perempuan Tertua Pendaki Puncak Gunung Rinjani yang memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl).

"Penganugerahan dari MURI itu berdasarkan surat piagam penghargaan Nomor. 11060/R.MURI/VII/2023 pada 13 Juli 2023 yang langsung diserahkan oleh Prof.Dr. (H.C.) KP Jaya Suprana," imbuhnya.

Sosok Anar Tiur

Anar Tiur diketahui berasal dari Bekasi, Jawa Barat.

Ia merupakan mantan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Wanita kelahiran 1952 itu merupakan alumnus S1 Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI) dan S2 Master of Antoropology.

Kisah Lainnya

Innalillahi, seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip) ditemukan meninggal dunia di Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Dia mendaki Gunung Lawu melalui jalur Candi Cetho, Jenawi, Karanganyar, Minggu (25/6/2023).

Saat ditemukan, korban dalam kondisi tidak sadarkan diri hingga mulut berbusa.

Lantas, apa penyebab mahasiswi itu meninggal dunia?

Seorang mahasiswi Undip ditemukan meninggal dunia di Gunung Lawu, Karanganyar.
Seorang mahasiswi Undip ditemukan meninggal dunia di Gunung Lawu, Karanganyar. (TribunJateng/Agus Iswadi)

Meninggalnya mahasiswa Undip Semarang di Gunung Lawu menggegerkan publik.

Mahasiswa itu ditemukan oleh pendaki lainnya dalam kondisi tak sadarkan diri dan mulut mengeluarkan busa.

Baca juga: Terlihat Pria Berkaus Pendek Tanpa Kepala di Antara Para Pendaki Gunung Welirang, Misteri Terjawab!

Dia ditemukan di pos 4 jalur Cetho tepatnya di Gupakan Menjangan, Jenawi, Karanganyar.

Mahasiswa tersebut bernama Anindita Syafa N K (20).

Dia mendaki Gunung Lawu melalui jalur Candi Cetho, Jenawi, Karanganyar, Minggu (25/6/2023).

Hal ini dibenarkan Koordinator Basarnas pos SAR Surakarta Arif Sugiarto.

Arif mengatakan, korban bernama Anindita Syafa N K (20) Mahasiswa Undip Semarang.

Mahasiswi Undip tersebut ditemukan dalam kondisi mulut berbusa
Mahasiswi Undip tersebut ditemukan dalam kondisi mulut berbusa

Saat ditemukan korban mengenakan baju biru dongker, celana krem dan jaket merah.

"Saat ini, kami melakukan koordinasi dan persiapan evakuasi tubuh korban," singkat Arif, Minggu (25/6/2023).

Sebelum ditemukan meninggal dunia, pendaki gunung tersebut sempat tak sadarkan diri dan mulut berbusa.

Berdasarkan pantauan TribunSolo.com, pendaki yang meninggal diketahui merupakan seorang perempuan.

Dikabarkan, korban merupakan rombongan dari Undip Semarang.

Baca juga: PILU Sampah di Gunung Ternyata Tak Hanya di Indonesia, Tumpukan Sampah Juga Berceceran di Everest

Korban ditemukan meninggal dunia di pos 4 jalur Cetho tepatnya di Gupakan Menjangan, Jenawi, Karanganyar.

Kronologi kejadian tersebut bermula pukul 12.06 WIB, di pos pendakian jalur Candi Cetho mendapatkan informasi bahwa salah satu pendaki menemukan korban di lokasi kejadian.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi tidak sadarkan diri, mulut berbusa hingga denyut jantung tidak terasa.

Kemudian pukul 13.30 WIB, korban dipastikan tidak tertolong.

Lalu, pukul 14.00 WIB, korban dibawa turun oleh portee dengan peralatan seadaanya.

Orangtua Histeris

Suasana haru terlihat di Puskesmas Jenawi, Karanganyar.

Keluarga dan rekan dari Anindita Syafa N K (20) yang meninggal dunia di Gunung Lawu tak kuasa membendung tangis.

Anindita, Mahasiswi Undip Semarang meninggal di basecamp Gupakan Menjangan tepatnya di jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho, Minggu (25/6/2023).

Pantauan TribunSolo.com, keluarga korban tiba di Puskesmas Jenawi, sekira pukul 21.10 WIB.

Terlihat ayah dan saudara laki-laki korban tiba di sana.

Pecah tangis orangtua melihat anaknya tewas di Gunung Lawu
Pecah tangis orangtua melihat anaknya tewas di Gunung Lawu

Nampak di balik kaca, seorang pria tua menangis dekat tubuh korban yang ditutup kain.

Tangisnya pecah setelah melihat anaknya meninggal dunia.

Selain itu, ada teman-teman korban turut menangis di lokasi.

Terlihat mereka saling merangkul tanda menguatkan.

Merasa Tak Enak Badan

Mahasiswi Undip Semarang yang tewas di Gunung Lawu ternyata naik bersama rombongan.

Ada total 16 orang yang naik bersama.

Namun, saat poter menemukan Mahasiswi tersebut hanya ada satu orang yang menemaninya.

Saat ditemukan di lokasi, Mahasiswi Undip bernama Anindita Syafa N K (20) sedang bersama rekannya di Basecamp Gupakan Menjangan, Gunung Lawu.

Kapolsek Jenawi, AKP Sudirman mengatakan, awal mula kejadian Anindita datang ke pendakian gunung via Candi Cetho, Sabtu (24/6/2023) sekira pukul 07.00 WIB bersama 16 temannya.

Baca juga: Tersesat di Gunung Bukit Tunggul Bandung, Pelari Wanita Ditemukan Kondisi Kelelahan dan Dehidrasi

"Sampai di Gupak Menjangan 18.00 WIB dan langsung mendirikan tenda bersama rekan-rekannya," ucap Sudirman, kepada TribunSolo.com, Minggu (25/6/2023).

Sudirman mengatakan pada saat basecamp Gupak menjangan, korban merasa tidak enak badan.

Sehingga, korban memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan.

"Saat itu, ada satu orang temannya menemani korban, sedangkan yang lain melanjutkan perjalanan," ucap Sudirman.

Kemudian pada pukul 12.06 WIB, di pos pendakian jalur Candi Cetho bahwa salah satu porter menemukan korban di lokasi kejadian.

Saat itu, korban ditemani oleh temannya yang tidak naik.

"Saat kejadian, satu temannya menemani korban," ungkap Sudirman.

Ia mengatakan, saat ini tubuh korban sudah dibawa ke Puskesmas Jenawi untuk dilakukan pemeriksaan.

Sementara itu, rekan-rekannya masih dalam perjalanan dari Pendakian Lawu via Candi Cetho.

"Satu orang teman korban sedang perjalanan ke rumah sakit sedangkan teman-temannya yang lain masih dalam perjalanan turun dan belum sampai di basecamp candi Cetho," pungkas dia.

Diolah dari Surya.co.id dan TribunSolo.com 

Sumber: Surya
Tags:
Anar TiurpendakiGunung RinjaniBekasiMURIberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved