Berita Viral
Seminggu Ayah Hilang di Gunung, Istri Pilu Anak Mulai Tanya Keberadaan Papanya: Mana Daddy?
Pilu anak gadis cari-cari keberadaan ayahnya, sang ayah disebut telah hilang selama seminggu di Gunung Everest, Nepal, hingga kini belum ditemukan.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Viral curhat pilu anak kehilangan sosok ayah yang diduga tersesat di Pegunungan Everest, Nepal.
Sejak minggu lalu salah satu peserta Malaysian Everest 2023 (ME2023) dilaporkan hilang dan belum ditemukan.
Dia adalah Hawari salah satu pendaki asal Malaysia.
Namun hilangnya pria ini menyisakan pilu pada sang anak yang hingga kini masih mempertanyakan keberadaan sang ayah.
Hana Sakeena Muhammad Hawari pun bertanya kepada sang ibu seraya mengisyaratkan bahwa dirinya kangen dengan sang ayah.

Menurut istri Hawari, Saffiyah Tang (34), setiap malam kedua anaknya selalu menanyakan keberadaan ayah.
Tetapi Hana tak langsung mengutarakan isi hatinya, dia memilih untuk mengungkapkannya dalam bentuk lukisan.
“Kedua anak saya (Hana dan Haris) setiap malam menanyakan keberadaan Ayah mereka."
"Yang paling sering adalah Hana yang merindukannya hingga dia menggambar kami sekeluarga di daerah pegunungan yang sepertinya dia tahu ayahnya ada di sana,” ungkap Saffiyah.
Saffiyah menambahkan, dia dan keluarganya berharap misi pencarian dan penyelamatan suaminya diperpanjang.
Karena Saffiyah ingin suami ditemukan dan dikembalikan ke keluarganya dengan selamat.
Baca juga: MERINDING Zona Kematian Gunung Everest, Ada Lebih dari 200 Mayat Beku, Mengapa Tak Dibawa Turun?
"Terakhir kali dia menghubungi saya tanggal 15 Mei."
"Suami sempat memberitahukan kabarnya, dan mengungkapkan bahwa dia tidak mau mendaki lagi setelah menaklukan Everest."
"Selain itu saya cuma tahu kabar dia ketika berhasil menaklukkan Everest melalui Facebook ME2023," jelasnya.
Sementara itu, Ibu Hawari juga masih belum mengetahui keberadaan anaknya.
Klub Eksplorasi Ketinggian Malaysia melalui Kedutaan Besar Malaysia di Nepal akan mengajukan izin khusus untuk memperpanjang masa pencarian Muhammad Hawari yang hilang di pegunungan Everest sejak Jumat (26/5/2023) lalu.
Muhammad Hawari berhasil menaklukkan Everest pada Kamis, (25/5/2023) sebelum dilaporkan hilang keesokan harinya.
Kisah Everest lain: Sepertinya tak hanya Indonesia saja yang gunung megahnya dipenuhi sampah.
Seperti video viral dari salah satu petugas pemerhati iklim di Gunung Everest ini.
Gunung tertinggi di dunia ini ternyata juga diliputi oleh sampah plastik dari para pendakinya.
Dilansir dari IndiaTimes dan Twitter Supriya Sahu IAS @supriyasahuias, pemerhati iklim India, memperlihatkan keadaan salah satu basecamp atau tempat berkumpul para pendaki Gunung Everest yang dipenuhi sampah plastik.

Seharusnya pendaki gunung memiliki tanggung jawab yang luar biasa, tapi sepertinya tidak semua bisa menghormati gunung yang mereka daki.
Supriya Sahu menyebutkan bahwa di salah satu kamp Gunung Everest itu terlihat sampah dan plastik yang dibuang begitu saja di tempat.
Padahal tempat tersebut terlihat digunakan untuk berkemah, namun sampah plastik berceceran di mana-mana.
Dalam unggahannya, Supriya menuliskan:
“Ketika manusia bahkan membiarkan begitu saja membuang sampah dan polusi plastiknya di Gunung Everest. Benar-benar memilukan."
Baca juga: Sambil Tertawa, Wanita Bule Pamer Alat Vital saat Naik Motor di Bali, Banjir Kecaman: Turis Sampah
Reaksi warganet
Warganet pun mencurahkan amarahnya.
Para pengguna Twitter pun juga menggambarkan sampah plastik di Gunung Everest sebagai "pemandangan yang mengerikan".
Seorang pria menuliskan:
"Semua ini terjadi di bawah naungan administrasi Nepal."
"463 ekspedisi pendaki gunung mendaftar pada musim ini untuk base camp gunung everest."
Seorang wanita menambahkan, "Saya benar-benar tidak menemukan petualangan di sini."
"Demi kesenangan, orang melakukan apa pun yang mereka suka."
"Mereka ingin mencari udara dan lingkungan yang segar dan bahkan tidak bisa menjaga kebersihan mereka sendiri."
Sebelumnya di Indonesia juga viral video tumpukan sampah di jalur pendakian Gunung Gede Pangrango pada bulan Maret 2023.
Salah satu pendaki merekam kondisi Gunung Gede Pangrango yang dipenuhi sampah diduga karena ulah pendaki tak bertanggung jawab.
Momen tersebut diunggah oleh akun ini dan sudah ditayangkan sebanyak 1,5 juta kali hingga Jumat (10/3/2023).
Gunung Gede Pangrango adalah gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango, Cianjur, Sukabumi, dan Bogor, Jawa Barat.
"Ini Gede-Pangrango kok sampai parah ya," cuit pengunggah.

Tanggapan pengelola Gunung Gede Pangrango
Operator Call Center Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) Agus Deni mengonfirmasi bahwa video Gunung Gede Pangrango yang viral di media sosial diambil baru-baru ini.
Namun Agus mengatakan, petugas lapangan telah melakukan pembersihan dan mengangkut sampah tersebut.
"Dilanjutkan dengan pemasangan marker atau tanda larangan," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (10/3/2023).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa petugas lapangan telah memasang larangan membuang sampah pada lokasi yang direkam pengunggah.
Pemasangan larangan tersebut sudah dilakukan dari tahun 2022, namun masih ada sejumlah pendaki yang tidak mematuhinya.
"Pemasangan tanda larangan di beberapa titik juga sebagai upaya mengingatkan bahwa gunung bukan tempat sampah," ujar Agus.
Agus menjelaskan, pihaknya telah melakukan pencegahan supaya sampah tidak menumpuk di Gunung Gede Pangrango.
Salah satunya adalah mengecek barang bawaan (check packing) kepada pendaki yang dilakukan oleh petugas lapangan.
Pengecekan tersebut dilakukan saat naik dan turun di pintu masuk pendakian. Saat ditanya seberapa banyak sampah yang menumpuk di Gunung Gede Pangrango, Agus mengutarakan bahwa jumlahnya sudah tidak begitu banyak.
"Karena sudah terfilter saat pendaki naik," ungkapnya.
Di sisi lain, BBTNGGP juga memberikan sosialisasi kepada pendaki agar menjadi "pendaki cerdas" melalui media sosial.
Pendaki, kata Agus, juga dicek izin masuk kawasan konservasi (Simaksi) ketika mereka masuk oleh petugas lapangan.
"Mengingatkan oknum-oknum pendaki yang masih membuang sampah sembarangan untuk menjadi pendaki cerdas yang taat aturan."
"Karena aturan seketat apa pun akan percuma apabila tidak dibarengi dengan kesadaran para pendaki," jelasnya.
(Tribunstyle/Dhimas).
Sebagian artikel diolah dari Kompas.com
Sumber: TribunStyle.com
Wajah Muhammad Athaya, Mahasiswa RI di Belanda Meninggal usai Dampingi DPR Kunjungan di Austria |
![]() |
---|
Cantik dan Kaya Raya, Ini Sosok Franka Franklin Istri Nadiem Makarim, Punya Gurita Bisnis Mentereng |
![]() |
---|
5 Potret Feby Belinda Istri Ahmad Sahroni, Anggun & Keibuan, Sederhana Beda dari Istri Pejabat Lain |
![]() |
---|
Total Miliaran, Ini Koleksi Mainan Ahmad Sahroni yang Dijarah, Termasuk Statue Iron Man Rp235 Juta |
![]() |
---|
Tangis Ibu Affan Kurniawan Dapat Rumah Baru, Impian Mendiang Anaknya Kini Terkabul, Sujud Syukur |
![]() |
---|