Breaking News:

Berita Viral

INNALILLAHI, Kesal Tak Diberi Sembako, Pria di Kalsel Bacok Majikan: Korban Tewas Bersimbah Darah

Ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, dibunuh pegawai sendiri. Pelaku geram tak lagi diberi sembako oleh korban.

Editor: Putri Asti
Tribunnews
Nasib ibu rumah tangga (IRT) dibunuh oleh pegawai sendiri. Pelaku kesal tak lagi diberi sembako. 

TRIBUNSTYLE.COM - Innalillahi, malangnya nasib ibu rumah tangga (IRT) di Desa Kintapura, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, dia dibunuh oleh pegawai sendiri.

Pelaku inisial S tega menghujani tubuh korban dengan senjata tajam hingga bersimbah darah dan tewas di tempat.

Aksi keji yang dilakukan S bermula dari korban yang tak lagi mengirimkan sembako sehingga membuatnya geram.

Saat akan ditangkap, pelaku malah menyerang polisi hingga terpaksa ditembak dan akhirnya tewas.

Seperti apa kronologi lengkapnya?

Nahas, seorang IRT tewas dibunuh pegawai sendiri
Nahas, seorang IRT tewas dibunuh pegawai sendiri ()

Polisi mengungkap motif pria berinisial S membunuh ibu rumah tangga (IRT) di Desa Kintapura, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pelaku S sebelumnya tewas ditembak setelah melawan dan melukai seorang petugas saat akan ditangkap usai membunuh korban.

Baca juga: KEJI Ibu Anggota DPR Indramayu Tewas Dibunuh ART, Kaki & Tangan korban Diikat, Mulut Dilakban

Kapolres Tanah Laut, AKBP Rofikoh Yunianto mengatakan, pada saat kejadian, yakni Jumat (26/5/2023) siang, korban dan suaminya sementara duduk di pondokan kandang ayam.

Saat tengah bersantai, tiba-tiba datang pelaku dengan menentang senjata tajam yang sudah terhunus.

Pelaku pun langsung menyerang suami korban.

Suami korban sempat menghindar dan luput dari serangan pelaku walaupun mengalami luka di bagian tangan.

Tak berhasil mengejar suami korban, pelaku mengalihkan serangan ke korban.

IRT dibunuh dengan senjata tajam karena pelaku kesal tak diberi sembako oleh korban.
IRT dibunuh dengan senjata tajam karena pelaku kesal tak diberi sembako oleh korban. (Kolase Istimewa)

Korban yang tak sempat melarikan diri langsung dihujani tebasan sajam oleh pelaku hingga tersungkur bersimbah darah dan tewas di tempat kejadian.

"Pelaku langsung menghujamkan senjata tajam jenis parang kepada Yusuf suami korban. Namun, suami korban sempat menangkis dan terluka di bagian jari kanan. Setelah itu pelaku malah menyerang korban," ujar Rofikoh, dalam keteranganya yang diterima, pada Senin (29/5/2023) malam.

Pelaku, kata Rofikoh, diketahui bekerja dan dipercaya mengurus ternak ayam milik keluarga korban.

Pelaku tinggal di pondokan yang sengaja dibuat tak jauh dari kandang ayam.

Selama bekerja di kandang ayam, pelaku kerap diberi sembako sebagai bekal oleh suami korban.

Namun, belakangan suami korban tak lagi mengirimkan sembako hingga pelaku marah dan menyerang korban dan suaminya.

Baca juga: KEJINYA Majikan Aniaya 2 ART di Bandar Lampung, 3 Bulan Tak Digaji & Disuruh Pel Lantai Tanpa Busana

"Pelaku kerap mendapatkan sembako dari suami korban, namun dalam minggu ini tidak ada sehingga pelaku tersinggung," ungkap Rofikoh.

Sebelumnya diberitakan, pelaku pembunuhan IRT di Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, tewas ditembak setelah melawan dan melukai petugas saat akan ditangkap.

Pelaku S tewas dengan 4 tembakan yang bersarang di tubuhnya. Dua timah panas petugas mengenai dada sementara dua lainnya di bagian kaki.

Sementara seorang anggota polisi mengalami luka pada bagian kaki dan kini menjalani perawatan di rumah sakit setempat.

Kasus Lainnya - Tega-teganya majikan aniaya 2 ART di Bandar Lampung, korban tak digaji 3 bulan hingga disuruh pel lantai tanpa busana

Nasib pilu menimpa dua asisten rumah tangga (ART) di Bandar Lampung.

Korban 3 bulan tak mendapatkan gaji, dipukul hingga disuruh pel lantai tanpa busana.

Bagaimana kisah selengkapnya?

Rupanya pelaku penganiayaan ART adalah ibu dan anak, yakni SD (64) alias Oma dan SA (35).

Adapun korbannya adalah DL (24) dan DR (15), yang bekerja sebagai ART selama tiga bulan.

Pasangan turis asal Rusia menganiaya satu keluarga di sebuah restoran cepat saji.
Majikan tega aniaya 2 ART di Lampung. (Surya.co.id)

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra, mengatakan, peristiwa penganiayaan ini terjadi di rumah SD yang berada di Gang Kenari, Sukabumi, Bandar Lampung.

Kedua korban bekerja sebagai ART sejak Februari sampai Mei 2023.

Dalam kurun waktu tersebut, korban kerap mendapat tindakan kekerasan dari kedua majikan tersebut seperti dipukul pipi dan kepalanya serta ditendang.

Penganiayaan itu dilakukan lantaran sang majikan tidak puas dengan hasil pekerjaan korban sebagai ART.

"Selama ini kedua korban ini juga belum pernah menerima gaji mereka sebagai pembantu rumah tangga," kata Dennis, Sabtu.

Selain dianiaya, para korban juga kerap mendapatkan perilaku yang tidak senonoh.

Salah satunya saat korban sedang mandi kemudian korban disuruh membersihkan lantai tanpa mengenakan pakaian.

Pelaku jadi tersangka

Saat ini, kedua pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan kepolisian.

"Sudah kami lakukan pemeriksaan, saat ini keduanya, SA (35) dan SD (64), sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan kami lakukan penahanan guna proses penyidikan lebih lanjut," ucap dia.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk segera melapor jika ada korban-korban lain dalam peristiwa ini.

"Kami jerat dengan Pasal 44 Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak," ujar dia. 

Artikel ini diolah dari Kompas.com dan  TribunJabar.id

Sumber: Kompas.com
Tags:
sembakoKalimantan Selatandibunuhsenjata tajamberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved