Berita Viral
INNALILLAHI, Begini Kronologi Warga Tewas Bergiliran saat Hajatan di Pasuruan, Bermula Sakit Perut
Kronologi lengkap tujuh warga tewas bergiliran setelah menghadiri pesta pernikahan di Pasuruan, Jawa Timur. Korban sempat sakit perut hingga lemas.
Editor: Putri Asti
Tiga orang warga Desa Munggur Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar masih menjalani rawat inap di rumah sakit usai mengalami gejala keracunan makanan.
Baca juga: Pesta Nikah Berubah Jadi Petaka, Nasi Kotak Jadi Penyebab, Warga Keracunan Sebelum Acara Dimulai
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada 57 orang yang mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan yang disajikan saat acara hajatan pada Kamis (11/5/2023) siang.
Dari jumlah tersebut 14 orang menjalani rawat inap dan sisanya menjalani rawat jalan.
Bidan Desa Munggur, Silvia Kulama Sari menyampaikan, warga mulai mengeluhkan mual, muntah, pusing, demam hingga kejang-kejang usai menghadiri hajatan warga.

Warga yang mengalami gejala tersebut lantas minum obat yang dibeli dari apotek, memeriksakan ke faskes dan ada yang langsung menjalani rawat inap di rumah sakit.
"Sampai Selasa (16/5/2023) siang, masih ada yang rawat inap, tiga orang.
Satu di PKU, dua di RSUD Karanganyar," katanya kepada Tribunjateng.com saat mengecek kondisi warga yang mengalami keracunan, Selasa (16/5/2023) siang.
Dia menuturkan, dua orang yang menjalani rawat inap di RSUD merupakan seorang ibu dan anaknya yang masih berumur 4 tahun.
Sedangkan warga yang menjalani rawat jalan saat ini masih dalam pemantauan petugas puskesmas dan bidan desa.
"Yang rawat jalan masih mengkonsumsi obat dari tenaga kesehatan.
Ada yang masih mual, muntah dan pusing.
Tapi alhamdulillah sudah membaik dan masih dalam pemantauan," terangnya.
Baca juga: Fakta-fakta Keluarga Presiden Jokowi Hampir Keracunan Buah di Labuan Bajo, Baru Tahu 3 Jam Sebelum
Saat ditanya penyebab keracunan tersebut, lanjut Silvi, belum bisa dipastikan karena masih menunggu hasil laboratorium sampel makanan.
Sebelumnya petugas Puskesmas Mojogedang II dan petugas DKK Karanganyar telah mengambil sampel makanan di rumah yang menggelar hajatan untuk dilakukan uji laboratorium.
"Ada lebih dari 10 sampel yang diambil, ada makanan kering dan basah.

Sampai saat ini belum ada hasilnya," tuturnya.
Dari pantauan di Dusun Pojok, terlihat bidan desa didampingi perangkat desa mengecek kondisi warga yang telah diperbolehkan pulang ke rumah usai menjalani rawat inap di rumah sakit.
Warga, Purwanto mengungkapkan, putrinya, Purwanti Maesraoh menjalani rawat inap di puskesmas terdekat selama 4 hari.
Setelah kondisi sang anak membaik, terangnya, akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah dan menjalani rawat jalan Senin (15/5/2023) kemarin.
"Rawat inap hanya anak, saya tidak.
Kondisi anak saat ini alhamdulillah sudah ada perbedaan tapi masih mual," tuturnya.
Sementara itu Slamet menerangkan, masih mengalami mual usai menjalani rawat inap di rumah sakit selama 4 hari.
Baca juga: 3 SOSOK Tersangka Kasus Ibu dan 2 Anak di Bekasi Tewas Keracunan, Pembunuh Berantai, Satu Ikut Minum
Semula dia merasa sakit perut usai menghadiri hajatan warga.
Gejala tersebut dirasakannya usai menyantap sosis yang disajikan saat acara hajatan.
"Muntah-muntah, berak.
Kemudian karena tidak mampu terus opname ke rumah sakit," jelasnya..
Sedangkan, kondisi warga yang di-opname sudah mulai membaik.
Berita ini telah diolah dari TribunnewsBogor.com dan TribunJateng.com
Sumber: Tribun Bogor
Jejak Karier Ahmad Sahroni, Dulu Tukang Cuci Kapal, Mendadak Crazy Rich hingga Jadi DPR RI |
![]() |
---|
10 Kontroversi Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni, Mobil Tesla Hancur, Jam Tangan Rp11 M Jadi Rebutan |
![]() |
---|
Viral Pemuda di Jepang Pacari Wanita 83 Tahun, Tak Masalah Beda Usia Jauh, Terungkap Awal Mula Kenal |
![]() |
---|
Kisah Wanita Jepang Pilih Tinggal di Rumah Penuh Sampah Usai Suami Wafat, Padahal Aset Melimpah |
![]() |
---|
Momen Bahagia Annisa Pohan Quality Time Bareng Keluarga di Jepang, Penampilan Almira Buat Salfok |
![]() |
---|