Berita Viral
INNALILLAHI! Baru Berusia 5 Tahun, Bocah Ini Tewas Digigit Anjing Rabies, Orangtua Korban Histeris
Orangtua nangis histeris melihat anaknya tewas digigit anjing rabies. Korban sempat dirawat di RS, divaksin Anti Rabies (VAR) sebanyak dua kali.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - NAHAS, bocah berusia lima tahun di Kabupaten Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur tewas digigit anjing rabies.
Bocah malang tersebut mengalami luka di bagian wajah dan sempat mendapat perawatan di RSUD TC Hillers Maumere.
Orangtua korban hanya bisa menangis histeris karena kini harus kehilangan anak tercintanya.
Bagaimana gejala yang dialami bocah tersebut saat dinyatakan terkena rabies hingga akhirnya meninggal dunia?

Bocah berusia lima tahun di Kabupaten Sikka meninggal dunia akibat digigit anjing rabies.
Warga RT 13/RW 04 Dusun Wairhabi, Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka ini meninggal dunia Senin 8 Mei 2023, setelah digigit anjing rabies beberapa waktu lalu.
Baca juga: VIRAL Pria Jalani 30 Operasi hingga Koma Gegara Digigit Nyamuk, Terungkap Jenisnya yang Berbahaya
Pantauan POS-KUPANG.COM di ruang jenazah RSUD TC Hillers Maumere, tampak kedua orang tua korban dan keluarga menangis histeris.
Jenazah kemudian dibawa keluarga menuju rumah duka di Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka.
Sementara itu, dari informasi yang dihimpun menyebutkan anak berusia 5 tahun tersebut mengalami luka di bagian wajah dan sempat mendapat perawatan di RSUD TC Hillers Maumere.
Menurut informasi, anjing yang menggigit anak tersebut mati keesokan harinya. Berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar, anjing tersebut dinyatakan positif rabies.
Hingga saat ini,wartawan masih berupaya untuk mendapatkan keterangan resmi dari dinas terkait kejadian ini namun belum ada respon.
Sempat Dapat Suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) 2 Kali

Seorang balita berusia 4 tahun 11 bulan di Maumere meninggal dunia, Senin, 8 Mei 2023.
Bocah itu diduga kuat meninggal karena digigit Hewan Penular Rabies (HPR) yaitu anjing.
Ia diuga digigit anjing rabies pada tanggal 24 April 2023 dan sempat mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) sebanyak dua kali.
Direktur RSUD Tc Hillers Maumere, dr. Clara Francis menjelaskan, bocah korban gigitan anjing rabies yang merupakan warga RT.013/RW.004, Dusun Wairhabi, Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka itu, masuk ke RSUD Tc Hillers Maumere pada tanggal 29 April 2023 dengan keluhan badan panas, mual dan muntah.
"Keesokan harinya, dokter mulai melihat gejala itu dan orang tuanya melaporkan kalau anaknya kelihatan ketakutan, kemudian dokter mengobati keluhan-keluhan dari anak itu, mual muntahnya di obati dan sebelum dibawa ke rumah sakit, sempat di VAR dua kali di Puskesmas Beru," ujar dr. Clara.
Selain itu, kata mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka ini, pihak RSUD Tc Hillers Maumere juga sempat melakukan terapi.
Baca juga: Gegara Digigit Serangga, Wanita Ini 13 Tahun Kesakitan hingga Nyaris Tewas, Begini Nasibnya Kini
Sejauh ini, lanjut dia, pihaknya baru menangani satu pasien yang terkena gigitan anjing.
dr. Clara Francis menyarankan agar tetap waspada terhadap anjing rabies karena saat ini Kabupaten Sikka mengalami kekosongan vaksin rabies dan juga keterbatasan jumlah VAR.
"Tetap waspada, baik yang punya anjing atau tidak punya anjing, karena kemana-mana kita tidak pernah tahu kita dimintai oleh anjing-anjing yang entah dari mana, kebetulan kasus ini digigit oleh anjing sendiri," ujar dr. Clara Francis.
Dia juga berharap adanya sinergitas antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka. Yang terjadi saat ini, lanjut dia, anjing menggigit anjing, maka semakin banyak anjing penular rabies.
"Kita hanya atasi manusianya sementara hewannya tidak kita atasi, kita tidak akan pernah selesai dengan masalah ini, jadi anjingnya kita selesaikan, manusianya kita edukasi, waspada. Ketika ada gigitan, maka penatalaksanaan gigitannya harus dilakukan dengan benar dan kalau ada gigitan maka harus mendapatkan VAR," jelas dr. Clara.
Kisah Lainnya - Pamit hendak menggembala sapi, pria asal Konawe Selatan tewas dimangsa ular piton
Awalnya pamit hendak menggembala sapi, seorang pria paruh baya bernama Rasmin bin Mustana (57) di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, tewas dimangsa ular piton.
Disebutkan jika kepala Rasmin bahkan sudah berada di dalam mulut ular yang memangsanya.
Buntut kondisi tersebut, Rasmin alami gagal pernapasan hingga rusuk patah dan dinyatakan tewas seketika.
Lantas, bagaimana kronologi lengkapnya?

Korban tewas dimangsa ular di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), alami gagal pernapasan.
Peristiwa ular mangsa manusia tersebut terjadi di Desa Telutu Jaya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konsel, Provinsi Sultra, pada Kamis (04/03/2023) malam.
Baca juga: TERPERANJAT! Ular Muncul dari Lubang WC saat BAB, Ternyata Ini Penyebab dan Cara Mencegah Ular Masuk
Korban dalam peristiwa manusia dimangsa ular tersebut adalah Rasmin bin Mustana (57).
Rasmin ditemukan tewas dalam lilitan ular piton yang diperkirakan berukuran sekitar 7 meter tersebut.
Bagian tubuhnya yakni kepala bahkan sudah berada di dalam mulut ular yang memangsanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan dr Mbayo Ridwan Sandi, dugaan penyebab korban tewas adalah akibat gagal pernapasan.
Penyebab Rasmin meninggal dunia dari hasil pemeriksaan sementara itu dikutip TribunnewsSultra.com dari keterangan tertulis Kepolisian Sektor atau Polsek Tinanggea, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Selain itu, korban Rasmin juga diduga mengalami patah tulang rusuk sebelah kanan setelah dililit ular berjenis piton atau sanca tersebut.
“Korban pada saat ditemukan sudah dalam keadaan terlilit ular dan meninggal dunia,” kata Wakil Kepala Sektor atau Wakapolsek Tinanggea, Ipda Yusuf, dalam keterangan tertulis tersebut.
Sementara keluarga korban yang tewas dimangsa ular tersebut menolak untuk tidak dilakukan autopsi.
Sehubungan, dugaan penyebab meninggalnya korban akibat gagal pernapasan dan kehabisan darah setelah dililit ular piton tersebut.
Aparat Polsek Tinanggea juga sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) serta mengamankan barang bukti ular dengan panjang sekitar 7 meter tersebut.
Petugas juga sudah melakukan identifikasi terhadap korban hingga menginterogasi saksi-saksi.
Korban Tewas Dililit Ular
Diberitakan TribunnewsSultra.com sebelumnya, Rasmin bin Mustana (57) tewas setelah dimangsa ular di Desa Telutu Jaya, Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Korban insiden ular mangsa manusia tersebut ditemukan tak bernyawa pada Kamis (4/05/2023) sekitar pukul 20.15 wita.
Rasmin ditemukan tewas dalam kondisi meninggal dunia terlilit ular diduga berjenis sanca atau piton tersebut.
Dengan kondisi kepalanya sudah berada di dalam mulut ular yang memangsanya.
Korban ditemukan tewas oleh keluarga yang mencarinya ke kebun setelah tak kunjung pulang ke rumah.
Baca juga: Ada Ular Kobra di Pesawat, Pilot Berusaha Tenang Lakukan Pendaratan Darurat, Begini Nasib Penumpang
Sebelum kejadian, korban berpamitan untuk pergi ke kebun mengontrol sapi miliknya.
Namun hingga jelang Magrib, korban tak kunjung pulang seperti kebiasaannya selama ini.
Berikut selengkapnya kronologi kasus manusia dimangsa ular tersebut dikutip TribunnewsSultra.com dari keterangan Ipda Yusuf:
1. Awalnya sekitar pukul 16.30 wita, korban menyampaikan kepada istrinya Inah hendak mengembala sapinya yang berada di kebun miliknya, Desa Roraya, Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan.
2. Namun hingga malam hari, korban tak kunjung pulang ke rumah seperti kebiasaannya selalu pulang dari kebun menjelang Magrib.
3. Istri korban yang khawatir lalu menghubungi menantunya bernama Suparjo untuk menyusul korban yang tak kunjung pulang ke rumah.
3. Menantunya Suparjo bersama sang istri Nurhayati yang juga putri korban kemudian berjalan untuk menyusul ke kebun.
4. Saat tiba di kebun, mereka lalu melihat korban sudah dalam posisi tengkurap kepala bagian atas sudah berada di dalam mulut ular dengan badan dalam posisi terlilit ular sawah dengan panjang sekitar 7 meter.
5. Kemudian anaknya menghubungi warga untuk meminta bantuan.
6. Atas kejadian tersebut keluarga korban menyampaikan ke Kantor Polsek Tinanggea.
8. Selanjutnya, porsonil Polsek Tinanggea dipimpin Wakapolsek bersama 2 orang personel mendatangi tempat kejadian tersebut.

Tetangga korban, Sulatin, mengatakan, keluarga dan warga yang datang ke lokasi membunuh ular yang membelit korban.
“Secara spontan warga membunuh saja karena posisinya membahayakan, kalau tidak dibunuh warga yang terancam,” katanya.
Ular itupun mati, sedangkan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia diduga lemas setelah dililit ular piton tersebut.
Dalam 2 cuplikan video yang diterima TribunnewsSultra.com, ular yang dibunuh itu tergeletak di samping korban di semak-semak.
Demikian pula korban yang sudah dalam kondisi meninggal dunia berada di dekat ular tersebut.
Korban tampak memakai kaos lengan panjang berwarna putih hijau dan celana pendek berwarna cokelat.
Wajah korban yang disebutkan sudah sempat ditelan ular juga terlihat berlumuran darah.(*)
Artikel ini diolah dari Pos-Kupang.com , Tribunflores.com , dan TribunnewsSultra.com
Sumber: Pos Kupang
Kisah Pria di China Jadi Mahasiswa di Usia 60 Tahun, Akrab dengan Teman Sekampus: Merasa Lebih Muda |
![]() |
---|
Usia Hanyalah Angka, Nenek 68 Tahun di China Mendadak Viral, Jago Main Skateboard, Netizen Melongo |
![]() |
---|
Bukan Nikahan, Pesta Cerai Viral di Malang: Undangan, Dekorasi, dan Sound Horeg ala Resepsi |
![]() |
---|
Siapa Pemilik Restoran Bibi Kelinci Kopitiam yang Sedang Viral? Terungkap Nama dan Akun Instagramnya |
![]() |
---|
Potret Sri Mulyani usai Pensiun Jadi Menkeu, Terekam Liburan di Semarang, Kini Lebih Ceria & Santai |
![]() |
---|