Breaking News:

Apakah Puasa Syawal 6 Hari Harus Dikerjakan Berurutan? Buya Yahya Jelaskan Menurut Mazhab Syafi'i

Apakah puasa syawal 6 hari harus dikerjakan secara berurutan? Ini penjelasan Buya Yahya.

Editor: Gigih Panggayuh
Istimewa
Penjelasan Buya Yahya soal bolehkah puasa Syawal 6 hari dilakukan secara tidak berurutan. 

TRIBUNSTYLE.COM - Apakah puasa syawal 6 hari harus dikerjakan secara berurutan? Ini penjelasan Buya Yahya.

Setelah Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, ada ibadah sunah lagi yakni puasa Syawal.

Puasa Syawal sunahnya dilakukan selama 6 hari pada bulan Syawal.

Lantas, apakah puasa Syawal harus dilakukan 6 hari secara berurutan?

Mengenai hal ini, Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Yahya Zainul Ma'arif atau dikenal Buya Yahya pernah menjelaskan dalam video yang diunggah di YouTube Al-Bahjah TV pada tanggal 14 Juni 2017.

Baca juga: Bolehkah Mengerjakan Puasa Syawal Langsung Sehari setelah Lebaran? Buya Yahya: Ada Ikhtilaf

Ilustrasi, piring kosong dan puasa Syawal.
Ilustrasi, piring kosong dan puasa Syawal. (Kolase TribunStyle (henryfordlivewell.com))

Dijelaskan Buya Yahya, menurut mazhab syafi'i, puasa syawal tidak harus dilakukan berturut-turut selama 6 hari.

"Menurut mazhab kita Imam Syafi'i, 6 itu tidak harus berurutan," ujar Buya Yahya dikutip dari video penjelasannya berjudul Bolehkah Puasa Sunah Syawal Tidak Beurutan.

Akan tetapi, ada sebagian ulama yang memakruhkan jika puasa syawal langsung dikerjakan setelah tanggal 1 syawal.

"Bahkan sebagian ulama memakruhkan kalau langsung, syawal. Takut dianggap wajib. Ada sebagian ulama. Tapi mazhab kita tidak,"

"Sebagian ulama itu langsung, jangan tanggal 2 deh nanti aja ada akhir-akhir di belakang. Khawatir nanti dipikir orang wajib, Sehingga memberatkan orang," kata Buya Yahya.

Tonton video penjelasannya berikut ini.

Waktu Mengerjakan Puasa Sunah Syawal

Pada video lain masih di kanal Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam mazhab Imam Syafi'i, puasa sunnah Syawal sangat dikukuhkan dikerjakan pada tanggal 2 Syawal, dan dikerjakan berurutan selama 6 hari.

"Penjelasan dari Faatbaahu Sittan, puasa 6 Syawal itu disunnahkan, menurut Imam Syafi'i disunnahkan di atas sunnah sangat dikukuhkan, jika ditanggal ke-2 berurutan sampai tanggal ke-6. Itu dalam mazhab Imam Syafi'i radhiallahu 'anhu," kata Buya Yahya.

Berikut tayangan video penjelasan lengkap Buya Yahya soal waktu pengerjaan puasa sunnah Syawal.

Halaman
12
Tags:
Lebaranpuasa SyawalBuya Yahya
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved