Breaking News:

Berita Viral

SOSOK MENGAGUMKAN! Anak Penjual Sayur Ditolak 3 PTN Indonesia Tapi Diperebutkan 3 Kampus Luar Negeri

Chaswanah Aini, gadis asal Malang, Jawa Timur, diterima tiga kampus luar negeri, sempat ditolak dua perguruan tinggi ternama di Indonesia.

Kolase Tribun Style/Istimewa
Chaswanah Aini, gadis asal Malang, Jawa Timur, diterima tiga kampus luar negeri. 

TRIBUNSTYLE.COM - Inilah sosok mengagumkan, anak seorang penjual sayur keliling yang ditolak masuk ke 3 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, tapi malah diperebutkan 3 kampus bergengsi di luar negeri. Siapakah sosok siswa fenomenal tersebut? 

Semua anak memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan terbaik. Di tengah keterbatasan yang dimiliki, ternyata tidak menyurutkan semangat Chaswanah Aini untuk meraih mimpi.

Gadis asal Malang, Jawa Timur, ini hidup di tengah keterbatasan. Diketahui, ibu dari siswi SMA Negeri 3 Kota Malang ini hanya bekerja sebagai penjual sayur keliling, sedangkan sang ayah telah meninggal dunia.

Meski demikian, hal ini tidak menyurutkan semangat Chaswanah Aini untuk meraih mimpi mendapatkan pendidikan terbaik.

Baca juga: PANTAS Diterima 10 Kampus Luar Negeri, Begini Perjuangan Ryura Assyifa, Sudah Tentukan 1 Pilihan

Chaswanah Aini saat mengikuti lomba debat di gedung DPRD Kota Malang.
Chaswanah Aini saat mengikuti lomba debat di gedung DPRD Kota Malang.

Chaswanah Aini sempat larut dalam kesedihan karena tidak diterima di Universitas Brawijaya (UB) Malang dan Institut Teknologi Bandung (ITB) lewat jalur SNBP.

"Daftar UB itu saya ambil jurusan manajemen dan di ITB itu ambil jurusan bisnis manajemen.

Ya sayangnya saya tidak diterima di kedua perguruan tinggi itu," ujarnya, dikutip TribunStyle.com, Senin, (17/4/2023).

Meski demikian, ia segera bangkit karena sadar ditolak dua perguruan tinggi ternama di Indonesia itu bukanlah akhir dari hidupnya.

Siapa sangka, kegagalan gadis yang akrab disapa Chaca itu terbayarkan oleh kabar bahagia bahwa dirinya diterima di tiga universitas ternama di luar negeri.

Ia juga sempat mendaftarkan diri ke salah satu sekolah bisnis luar negeri dan dinyatakan diterima.

Dirinya diterima di University of Toronto Canada, Mc Mastery University Canada, Monash University Australia, dan DeGroote School of Business Canada.

Hingga saat ini, Chaswanah belum memilih pasti dimana tempat ia akan melanjutkan pendidikan.

Namun, jika diminta memilih, ia akan masuk ke University of Toronto Canada, karena ada program Social Sciences and Humanities sesuai keinginannya di awal.

Anak kedua dari 3 bersaudara ini mengungkapkan, ia tak menyangka pada akhirnya mimpi untuk kuliah ke luar negeri bisa terwujud dan ia sangat bersyukur dengan kesempatan ini.

Terakhir, Chaswanah hingga saat ini masing menunggu tahapan akhir Letter of Government (LOG).

Jika tidak ada halangan dalam prosesnya, ia akan mulai berkuliah di luar negeri pada September 2023 mendatang.

Mendaftar Beasiswa Saat Kelas 11

Siapa sangka, Chaswanah ternyata mulai melangkah mewujudkan mimpinya saat ia kelas 11.

Saat itu, ia mencoba mendaftar pendidikan lanjutan melalui jalur beasiswa.

Ia mulai mengikuti segala prosesnya yang panjang.

Chaswanah sadar, tidak ada mimpi yang tercapai dengan instan, karena itu, ia mulai mengurus pendaftaran dan segala pemberkasannya.

"Untuk mengurus pendaftaran, berkas dan mengikuti ujian seleksinya itu memang memakan waktu panjang.

Tapi saya tetap mencoba untuk mengikuti setiap tahapannya," jelas Chaswanah.

Meski ditolak ditolak dua perguruan tinggi ternama di Indonesia, namun Chaswanah bersyukur diterima di tiga universitas ternama di luar negeri.

Baca juga: SOSOK Ryura Assyifa Ramadhina Siswi SMA di Boyolali Diterima 10 Kampus Luar Negeri, Murid Agnez Mo

Bekerja Demi Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari

Di usianya yang masih sangat muda, ternyata Chaswanah telah belajar untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dia pernah bekerja sebagai privat tutor selama 3 tahun, saat dirinya duduk di bangku SMP.

Hal ini bermula dari banyaknya teman Chaswanah yang mengalami kesulitan memahami materi dan kemudian dibantunya.

Ternyata apa yang dilakukan ini didengar oleh pelanggan sayur ibunya dan akhirnya ia pun diminta mengajar privat.

"Kalau saya ngajar privat tutor itu awalnya banyak temen yang kesulitan memahami materi dan saya bantu.

Ternyata apa yang saya lakukan didengar pelanggan sayur ibu saya dan diminta ngajar privat anaknya," kata Chaswanah, dikutip TribunStyle.com, Senin, (17/4/2023).

Selain itu, perempuan berusia 18 tahun ini juga pernah bekerja di Learning Management System selama 6 bulan.

Ryura Assyifa Ramadhina Siswi SMA di Boyolali Diterima 10 Kampus Luar Negeri

Tak hanya Chaswanah Aini, sebelumnya Ryura Assyifa Ramadhina, siswi kelas XII SMA Pradita Dirgantara Boyolali juga disorot setelah berhasil diterima di 10 universitas ternama di luar negeri.

Dari 10 universitas luar negeri yang menerimanya, Ryura Assyifa Ramadhina memilih kuliah di University of Toronto.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: Ditolak Kampus Indonesia, Gadis Asal Bantul Ini Jadi Rebutan Kampus Luar Negeri, Pilih di Monash

Ryura Assyifa Ramadhina (17), siswi kelas XII SMA Pradita Dirgantara Boyolali, diterima di 10 universitas ternama di luar negeri.
Ryura Assyifa Ramadhina (17), siswi kelas XII SMA Pradita Dirgantara Boyolali, diterima di 10 universitas ternama di luar negeri. (Humas SMA Pradita Dirgantara)

Ryura Assyifa Ramadhina (17), siswi kelas XII SMA Pradita Dirgantara Boyolali, Jawa Tengah, diterima di 10 universitas ternama di luar negeri.

Ryura tak menyangka 10 universitas di luar negeri yang dia pilih untuk melanjutkan pendidikan semuanya akan menerimanya.

Ryura menceritakan, dirinya sengaja mendaftarkan ke 10 universitas di luar negeri karena seandainya tidak diterima di salah satu universitas bisa diterima di universitas lainnya.

Ke-10 universitas di luar negeri itu di antara lainnya Monash University, University of Sydney, University of California (UC) Davis, Wageningen University and Research (WUR), The University of Western Australia, University of Toronto, Queensland University, dan The University of British Columbia (UBC).

"Saya daftar 10 universitas sebagai alternatif. Nanti kalau ada yang ketolak atau gimana gitu masih ada cadangan universitas yang lainnya. Tapi ternyata Alhamdulillah diterima semua," kata Ryura ditemui di SMA Pradita Dirgantara, Kamis (6/4/2023).

Dari 10 universitas ternama di luar negeri yang dipilih semua jurusannya sama yakni mechanical engineering.

Ryura mengaku tertarik untuk mengambil jurusan mechanical engineering karena dari sejak kecil sudah tertarik dengan aerospace.

Dirinya juga sering diajak orangtuanya mengunjungi bandara. Bahkan, adiknya merupakan kolektor miniatur pesawat.

"Jadi saya ikut terpengaruh atas apa yang dilakukan keluarga saya. Dan itu membuat saya waktu SMP berusaha mencari tahu tentang apa sih sebenarnya pesawat itu. Saya berusaha searching di-google, di internat tentang pesawat," ungkap dia.

Ryura mengatakan persiapan untuk melanjutkan studi ke universitas di luar negeri dilakukan sejak Juli 2022. Kemudian dirinya melakukan pendaftaran ke 10 universitas di luar negeri pada November 2022.

"Pengumuman diterimanya kebanyakan di tahun 2023. Ini saya masih menunggu pengumuman satu universitas lagi," jelas dia.

Dari 10 universitas itu, Ryura akhirnya memutuskan memilih melanjutkan studinya di University of Toronto Canada dengan mengambil jurusan mechanical engineering.

"Karena di University of Toronto lebih fokus untuk skill yang bisa diterapkan di bidang engineering," ungkap dia.

Baca juga: Punya IQ 175, Gadis 13 Tahun Lulus Universitas Oxford, Hidupnya Setelah Dewasa Sungguh Tak Disangka

Ryura Assyifa Ramadhina siswi SMA Pradita Dirgantara yang diterima di 10 universitas luar negeri.
Ryura Assyifa Ramadhina siswi SMA Pradita Dirgantara yang diterima di 10 universitas luar negeri. (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Di balik sosoknya yang berhasil diterima di 10 universitas luar negeri, Ryura rupanya termasuk siswa yang memiliki skill seimbang di bidang lain, yakni olah vokal.

Ryura berhasil meraih juara 2 ajang Suara Edukasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2021.

Ryura juga merupakan peserta di ajang The Voice Kids Indonesia Season 3 pada 2018. Di ajang pencarian bakat Ryura mendapatkan mentor Agnez Monica sampai di tingkat 72 besar.

Rena Zaen (27), Guru Kimia sekaligus Peminatan Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) SMA Pradita Dirgantara mengatakan selama ini sekolah sudah membagi siswa berdasarkan minat dan bakat. Apakah siswa ingin mengikuti PTLN, apakah peminatan dalam negeri atau pilihan yang lainnya.

"Untuk perguruan tinggi luar negeri ini juga kami mengorganisirnya dari awal. Sudah dianalisis siswa itu ingin ke kampus apa, ingin ke jurusan apa, terus kampusnya syarat-syaratnya seperti apa. Setelah syaratnya tahu sekolah kemudian mendampingi dan memfasilitasi," ungkap dia.

Rena mengungkapkan siswa SMA Pradita Dirgantara yang mengikuti peminatan PTLN dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun pertama siswa yang diterima di PTLN ada sebanyak 10 siswa. Kemudian tahun kedua ada 25 siswa dan tahun ketiga ini ada 30 siswa.

"Dari 30 siswa ini ada 25 siswa sudah diterima di kampus luar negeri," jelasnya.

(*)

(TribunStyle/Jonisetiawan, KOMPAS.com/ Labib Zamani)

Baca artikel lainnya terkait berita viral

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
penjual sayurMalangChaswanah Ainikuliahberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved