Demi Hadiah Rp44 Juta, Pria Nekat Menyamar Jadi Wanita, Apes Sepatu dan Gaya Bicara Bongkar Kedoknya

Dia mengatakan kepada panitia bahwa dia "siap menerima semua konsekuensi".

Lantaran tindakannya ini, Omondi terancam skorsing dari perlombaan olahraga catur.

Meski demikian presiden Catur Kenya Bernard Wanjala mengatakan dia tidak akan dilarang selamanya.

“Dia mengakui bahwa dia adalah seorang laki-laki – dia menyesali apa yang terjadi, meminta maaf dan mengatakan dia hanya melakukan itu karena dia mengalami kesulitan keuangan dan berpikir memenangkan gelar akan membantunya mengatasinya,” kata Wanjala kepada BBC Sport Africa .

“Awalnya kami tidak curiga, karena mengenakan jilbab adalah hal yang normal, tetapi seiring berjalannya waktu, kami melihat dia menang melawan pemain yang sangat kuat.

“Juga, salah satu bendera merah yang kami perhatikan adalah sepatunya, dia memakai sepatu yang lebih maskulin, daripada feminin.

“Kami juga memperhatikan dia tidak berbicara, bahkan ketika dia datang untuk mengambil tagnya, dia tidak bisa berbicara, biasanya, ketika Anda bermain, Anda berbicara dengan lawan Anda... karena bermain catur bukanlah perang melainkan persahabatan."

Pertandingan ini, akhirnya dimenangkan oleh grand master Jerman Josefine Heinemann, menarik 99 peserta, sementara seluruh acara melibatkan lebih dari 400 pemain dari 22 negara.

Meskipun federasi catur Kenya pernah menangani kasus kecurangan usia sebelumnya, jenis penipuan ini adalah yang pertama kali terjadi.

(TribunStyle.com / Triroessita Intan)

Artikel terkait berita viral lainnya di sini >>