Breaking News:

Berita Viral

Jeritan di Kala Sahur, Paman Tewas Ditikam Ponakannya Sendiri, Warga Syok : Kirain Orang Gila

Asep Ramadani (45) asal Sukabumi, membunuh pamannya yang bernama Nano (60) saat waktu makan sahur, Senin (10/4/2023), terungkap penyebabnya.

Kompas.com
Ilustrasi jenazah, korban pembunuhan oleh ponakan di Sukabumi, Jawa Barat. 

TRIBUNSTYLE.COMWarga dibuat gempar dengan jeritan seorang pria lanjut usia saat waktu sahur.

Saat ditelusuri ternyata pria lanjut usia bernama Nano (60) itu dibunuh oleh keponakannya sendiri.

Peristiwa mencekam itu terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Dilansir dari Kompas TV, seorang pria bernama Asep Ramadani (45), membunuh pamannya yang bernama Nano saat waktu makan sahur, Senin (10/4/2023).

Baca juga: KESAKSIAN Suami Temukan Istrinya Dibunuh dan Jasadnya di Cor, Lemas Lihat Gamis di Gundukan Semen

Ilustrasi korban pembunuhan oleh keponakannya sendiri.
Ilustrasi korban pembunuhan oleh keponakannya sendiri. (Kompas.com)

Peristiwa pembunuhan itu terjadi di Kampung Babakan Anyar RT 03 RW 08, Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Menurut Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cibadak, Kompol Ridwan Ishak, peristiwa yang terjadi saat waktu sahur sekitar Pukul 04.15 WIB, Senin (10/4/2023) itu akibat pelaku sakit hati.

Asep diduga merasa sakit hati karena setiap kali berkunjung ke rumah korban, selalu diusir.

"Betul ada penusukan dan saat ini pelakunya sudah diamankan di Mapolsek Cibadak,” tuturnya pada awak media, dikutip Tribunjabar.id.

“Dari hasil pemeriksaan motif terduga pelaku yakni sakit hati, karena setiap menghampiri rumah korban selalu diusir," ujarnya kepada awak media.

Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah (Istimewa)

Korban meninggal dunia setelah pelaku menghujamkan pisau ke tubuhnya, dan mengakibatkan empat luka tusukan pisau di perutnya.

Awalnya, peristiwa itu diketahui oleh seorang tetangganya yakni M Farhan Nugraha (25) yang mendengar suara jeritan minta tolong di samping rumahnya.

Farhan mengatakan, saat itu ia mendengar suara teriakan minta tolong dari rumah tetangganya. Awalnya ia mengira ada orang gila.

Namun, saat Farhan memerhatikan, ternyata korban dan pelaku yang sedang berkelahi disertai penikaman tersebut.

"Ada teriak minta tolong, kirain ada orang gila, pas dilihat di rumah tetangga sedang berkelahi hingga ada aksi penusukan," ucapnya.

"Iya masih keluarga, terduga pelaku adalah ponakannya," kata Farhan.

Baca juga: ‘Tolong’ Teriakan Pria di Surabaya usai Buka Puasa, Tewas saat Ambil Air Wudhu, Teman Ikut Menyusul

Meninggal saat Hendak Ambil Wudhu

Innalillahi, maksud hati melaksanakan salat Maghrib pasca berbuka puasa, pria di Surabaya tewas.

Pria berinisial SYN (52) warga Sumberejo, Pakal, Surabaya, meninggal saat hendak mengambil air wudhu.

Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, pria tersebut sempat berteriak minta tolong.

Namun nahas, rekan korban, MRYN (59) warga Purwosari , Kediri, yang berniat menolong justru juga ikut tewas.

Keduanya tersengat listrik yang mengalir pada air yang dipakai untuk berwudhu.

Baca juga: Tolong Ibu yang Tersengat Listrik, 3 Anggota Keluarga Malah Tewas di Depan Rumah, TKP Mengerikan

Ilustrasi korban tersengat listrik.
Ilustrasi korban tersengat listrik. (Tribunnews)

Kini, jenazah keduanya telah dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya.

Jenazah mereka dievakuasi untuk kemudian dibawa ke rumah duka masing-masing keluarga.

Kepala BPBD Kota Surabaya Laksita Rini mengatakan, kedua korban ditemukan tergeletak tak sadarkan diri dan belakangan diketahui tewas, oleh saksi atau teman kerja korban, M Mumajat (22) warga Pakal, Surabaya.

Kepada petugas BPBD, saksi menceritakan, sebelumnya korban SYN sempat berpamitan akan menunaikan ibadah Salat Magrib, kemudian bergegas mengambil air untuk wudhu.

Peristiwa nahas itu terjadi melibatkan dua orang pekerja pergudangan di Jalan Kalianak No 66, Asemrowo, Surabaya.

Kedua pria dikabarkan tewas diduga akibat tersengat aliran listrik di dekat kontainer gudang tempatnya bekerja, sekitar pukul 17.00, Sabtu (8/4/2023).

Kepala BPBD Kota Surabaya Laksita Rini mengatakan korban SYN tidak mengetahui adanya aliran listrik di sekitar kontainer tempat istirahat para pekerja.

"Menurut keterangan dari saksi, SYN hendak salat dan mau ambil air wudhu, tidak mengetahui kalau ada aliran listrik yang korslet di kontainer tempat istirahat, tiba-tiba tersengat listrik dan sempat berteriak meminta tolong," kata Rini, dalam keterangan tertulisnya, yang dilansir kepada awak media, Sabtu (8/4/2023) malam.

Ilustrasi, kesetrum.
Ilustrasi, kesetrum. (TribunNews.com)

Rini menambahkan, menurut saksi, korban SYN sempat berteriak meminta pertolongan kepada teman-temannya.

Dan ternyata, yang merespon permintaan tolong tersebut, korban MRYN.

Tapi, saat hendak menolong, MRYN justru ikut tersengat aliran listrik.

"Selanjutnya korban MRYN hendak mau menolong, tiba-tiba ikut tersengat listrik," jelasnya.

Melihat kedua temannya, tak sadarkan diri.

Saksi mata, lanjut Rini, bergegas melaporkan temuan tersebut kepada keamanan gudang, dan berkoordinasi dengan anggota BPBD Surabaya dan Polsek Asemrowo untuk melakukan evakuasi.

"Terlihat 2 korban sudah tergeletak, melihat hal tersebut pihak saksi langsung melaporkan ke jajaran terkait untuk tindak lanjut," pungkasnya.

Baca juga: TRAGIS 2 Wanita di Bekasi, Dibunuh Lalu Dicor, Pelaku Akhiri Hidup Sayat Nadi, Begini Nasib Kasusnya

Sementara itu, Kapolsek Asemrowo Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Kompol Hegy Renanta membenarkan, adanya dua orang pekerja tewas di lokasi pergudangan tersebut.

Kini, pihaknya masih berfokus pada menghubungi dan berkoordinasi dengan keluarga para korban, sebagai bentuk langkah penanganan kemanusiaan.

Bersamaan dengan hal tersebut, pihaknya juga sedang melakukan penyelidikan berkoordinasi dengan Tim Inafis Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, atas insiden tersebut.

Tujuannya memastikan penyebab pasti kematian dari kedua korban.

"Sementara masih pemeriksaan, belum kita simpulkan, dan masih kami dalami.

Yang jelas kami fokus menginformasikan kepada keluarga dulu terkait kejadian ini," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com (grup TribunStyle.com).

Mengenai adanya dugaan korsleting listrik yang menjadi sebab tewasnya korban.

Hegy menambahkan, pihaknya juga telah melibatkan dan berkoordinasi dengan pihak PLN untuk memeriksa adanya potensi aliran listrik di sekitar lokasi kejadian.

"Dan dari pihak PLN kami turunkan untuk mencari penyebab apakah ini karena hujan banjir atau kontener basah, sehingga kebocoran atau apa, kita tunggu dari PLN seperti apa," pungkasnya.

(*)

(KompasTV/Kurniawan)

Artikel ini diolah dari Kompas TV dengan judul: Pria di Sukabumi Tikam Pamannya di Waktu Sahur, Pelaku Sakit Hati karena Sering Diusir

Sumber: Kompas TV
Tags:
Sukabumipamankeponakanorang gilasahurdibunuhJawa Barat
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved