Breaking News:

Berita Viral

Beli Gamis Kena Pajak Rp9 Juta, TKW di Hongkong Labrak Petugas Bea Cukai, Singgung Kasus Rafael Alun

Begini aksi garang TKI di Hongkong ketika melabrak oknum petugas Bea Cukai setelah mendapatkan denda Rp 9 juta, seret nama Rafael Alun Trisambodo.

Kolase TribunStyle.com / Twitter @Heraloebss / Kemenkeu
TKW ngamuk pada oknum diduga petugas Bea Cukai karena kena denda pajak hingga Rp 9 juta untuk pembelian gamis seharga Rp 200 ribu, seret nama Rafael Alun. 

TRIBUNSTYLE.COM - VIRAL sebuah video yang menampilkan percekcokan antara seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia dengan seorang oknum yang diduga petugas Bea Cukai hingga menyeret nama mantan pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo.

Seorang wanita yang berprofesi sebagai TKW tersebut tampak murka dengan oknum yang diduga petugas Bea Cukai.

Melalui sambungan telepon, TKW tersebut melayangkan protesnya lantaran mendapatkan denda pajak hingga jutaan rupiah untuk membeli sebuah gamis.

Saking murkanya, TKW bernama Yuni tersebut terus mengaitkannya dengan dugaan kasus pencucian uang dari ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo.

Diketahui, TKW tersebut berniat membeli barang berupa gamis seharga Rp200 ribu.

Namun, TKW bernama Yuni tersebut mendadak syok ketika mendapatkan tagihan yang begitu besar.

Dikutip dari video yang diunggah di akun Twitter @Heraloebss, Yuni dikenai sanksi mencapai Rp9 juta.

Video yang viral di media sosial yang memperlihatkan aksi seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) ketika melayangkan protes kepada oknum yang diduga petugas Bea Cukai.

TKW yang bekerja di Hong Kong itu melayangkan sejumlah kebingungannya usai kedapatan harus membayar denda pajak jutaan untuk barang seharga Rp200 ribu.

Perseteruan Yuni dengan oknum yang diduga petugas Bea Cukai tersebut menuai sorotan dari publik.

Baca juga: Seperti Mau Dibunuh Tersiksa Rafael Alun Tak Bisa Bayar THR Pegawai, Nelangsa Makan dari Tetangga

TKI ngamuk pada oknum petugas Bea Cukai karena kena denda pajak hingga Rp 9 juta untuk pembelian gamis seharga Rp 200 ribu, seret nama Rafael Alun.
TKI ngamuk pada oknum petugas Bea Cukai karena kena denda pajak hingga Rp 9 juta untuk pembelian gamis seharga Rp 200 ribu, seret nama Rafael Alun. (Kolase TribunStyle.com / Twitter @Heraloebss)

Akun Twitter @Heraloebss membagikan video tersebut dengan narasi menghubungi oknum pegawai Bea Cukai dan menumpahkan segala uneg-uneg-nya.

"Oknum Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kena damprat TKW Hongkong," tulis akun dalam cuitannya.

Dalam unggahan tersebut, akun Twitter @Heraloebss turut menandai Staf Khusus (Stafsus) Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Prastowo Yustinus pada Kamis (30/3/2023).

Dalam video itu, tertulis narasi Yuni membeli gamis seharga Rp200 ribu.

Namun, gamis yang dibelinya tersebut dikenai pajak bea cukai dengan nilai tidak masuk akal.

Nominal pajaknya mencapai yakni Rp9 juta.

Baca juga: Raffi Ahmad Dituding Terlibat Kasus Rafael Alun, Hotman Paris Bela Suami Nagita: Dia Tidak Kenal

TKI ngamuk pada oknum petugas Bea Cukai karena kena denda pajak hingga Rp 9 juta untuk pembelian gamis seharga Rp 200 ribu, seret nama Rafael Alun.
TKI ngamuk pada oknum petugas Bea Cukai karena kena denda pajak hingga Rp 9 juta untuk pembelian gamis seharga Rp 200 ribu, seret nama Rafael Alun. (Kolase TribunStyle.com / Twitter @Heraloebss / Kemenkeu)

"Oknum (Bea Cukai) kena mental. (TKW di Hongkong) beli gamis Rp200 ribu kok kena bea cukai Rp 9 juta denda," demikian narasi dalam video.

Sementara itu, saat didengarkan dalam video, Yuni tampak mempertanyakan alasan gamisnya dikenai denda pajak Rp 9 juta.

Ia dengan nada tinggi terus mencecar oknum pegawai Bea Cukai itu untuk memberikan penjelasan lewat sambungan telepon.

Awalnya, Yuni menanyakan kasus adanya anak pejabat pajak yang melakukan penganiayaan ke putra pengurus GP Ansor.

Yuni pun bertanya ke oknum tersebut apakah pejabat itu merupakan atasannya.

Baca juga: Saya Maafkan Rafael Besuk Anak, Mario Dandy Mewek, Kini Sama-sama Tersangka, Apes Keluarga Miskin

Rafael Alun nelangsa ngaku kini tak punya apa-apa, tak bisa bayar THR karyawan, makan diberi oleh tetangga.
Rafael Alun nelangsa ngaku kini tak punya apa-apa, tak bisa bayar THR karyawan, makan diberi oleh tetangga. (TribunStyle/Kolase, Kompastv)

"Sampeyan orang pajak ta pak? Bukannya saya tidak peduli sampeyan orang pajak. Atau kemarin itu yang punya kasus sama anaknya GP Ansor itu atasannya sampeyan?" ujar Yuni, dikutip dari video yang diunggah oleh akun Twitter @Heraloebss.

"Kan yang kemarin pajak-pajak itu kan bohong kan ternyata? Mereka korupsi gitu hlo pak? Saya ingin memastikan gitu hlo," imbuh Yuni emosi.

Cecaran Yuni itu kemudian dijawab sosok pria diduga oknum pegawai pajak dengan suara tidak jelas.

Karena sudah tidak sabar, Yuni langsung memotong pembicaraan dengan ngegas.

Ia kemudian menjelaskan situasinya yang juga menjadi 'korban' Bea Cukai.

Ramai warganet yang menyerbu kolom komentar unggahan tersebut.

ILUSTRASI PAJAK
ILUSTRASI PAJAK (Thinkstock)

"Sek ojo nyocot sek (sebentar tunggu dulu, jangan bicara terus). Aku ki bingung sekarang. Mana ada beli gamis Rp 200 ribu kok dendanya Rp 9 juta. Gek dodol opo kui?" ucap Yuni emosi.

Namun, suara pria dari dari sambungan telepon lain justru menyinggung kesanggupan Yuni membayar denda itu.

Mendengar itu, Yuni pun semakin naik pitam.

"Aku bukan masalah sanggup enggak sanggup. Paijo bukan masalah sanggup tidak sanggup. Saya itu harus komunikasi dengan keluarga," tandasnya.

Ramai warganet yang menyerbu kolom komentar video tersebut.

Meski demikian, belum bisa dipastikan apakah kasus yang menimpa Yuni itu dilakukan oknum pegawai Bea Cukai atau penipu.

Pasalnya, belakangan marak terjadi penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai atau petugas pajak.

Sementara itu, pihak Bea Cukai belum memberikan klarifikasi secara rinci terkait kebenaran video viral kasus TKW di Hongkong tersebut.

Rafael Alun Trisambodo mengaku mengikuti program pemerintah seperti Tax Amnesty pada tahun 2016 dan Program Pengampunan Pajak (PPS) pada 2022.
Rafael Alun Trisambodo mengaku mengikuti program pemerintah seperti Tax Amnesty pada tahun 2016 dan Program Pengampunan Pajak (PPS) pada 2022. (Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama)

Namun, akun Twitter resmi Bea Cukai sempat membalas video itu.

Akun Twitter Bea Cukai hanya meminta masyarakat untuk mewaspadai penipuan atas nama Bea Cukai, terutama ketika berbelanja online.

"Sahabat Bea Cukai, penipuan mengatasnamakan Bea Cukai masih terus terjadi. Harap waspada selalu ketika berbelanja online," pesan akun Twitter @beacukaiRI.

"Jangan tergiur dengan harga barang murah cenderung tidak wajar. Pembayaran terkait kepabeanan dan cukai dilakukan hanya melalui KODE BILLING, bukan rekening pribadi," pungkasnya.

Hingga video tersebut viral, belum diketahui secara pasti apakah oknum merupakan pegawai Bea Cukai sungguhan atau hanya tipu-tipu.

Tonton videonya di sini >>>

(TribunStyle.com/Dika Pradana)

Artikel lainnya terkait berita viral >>>

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Rafael Alun TrisambodoHongkongTKIberita viral hari iniYuni
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved