Berita Viral
Hindari Razia Ramadhan, Warung Nekat Sembunyikan Makanan di Mesin Cuci & Toilet, Akhirnya Ketahuan
Viral menghindari razia Ramadhan, warung di Malaysia sembunyikan makanan di mesin cuci, akhirnya ketahuan. Seperti apa kisah lengkapnya?
Penulis: Eri Ariyanto
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Viral menghindari razia Ramadhan, warung di Malaysia sembunyikan makanan di mesin cuci, akhirnya ketahuan. Seperti apa kisah lengkapnya?
Diduga menjual makanan kepada orang yang tidak berpuasa.
Seorang pedagang di Bachok, Kelantan, Malaysia rela menyembunyikan lauk pauk termasuk nasi bungkus di toilet dan mesin cuci.
Baca juga: Pergi dari Sini Istri Diusir Suami Karena Enggan Kerja atau Jadi IRT, Tetangga Geram Tahu Sifatnya
Seperti diberitakan Oh Bulan, pada Senin (27/3/2023) Seorang pedagang perempuan yang berjualan dari rumah diperingatkan oleh Kantor Agama Koloni Bachok.
Pasalnya, pedagang itu ditemukan menyembunyikan makanan di toilet untuk dijual kepada orang yang tidak berpuasa.
Diketahui bahwa lebih dari 20 bungkus nasi ayam dan minuman disita dalam operasi untuk mencegah orang berbuka puasa.
Operasi itu dilakukan oleh Kantor Agama Koloni Bachok dan Dewan Distrik Bachok.

Baca juga: Aku Ibu yang Buruk Gadis 13 Tahun Mengeluh Sakit di Area Kewanitaan, Ortu Syok Dengar Kata Dokter
Menurut Petugas Keagamaan Koloni Bachok Suratemi Mat Yusof, penggerebekan itu dilakukan setelah pihaknya melakukan pengintaian selain menerima pengaduan dari masyarakat.
"Hasil operasi menemukan lebih dari 20 bungkus makanan" kata petugas.
"Makanan itu disembunyikan di mesin cuci dan ayam yang diasingkan di toilet" lanjutnya.
Bahkan petugas keamanan juga menemukan minuman di kamar tidur untuk diperjualbelikan kepada orang yang tak puasa.
"Selain itu, kita juga menemukan minuman berupa teh yang disembunyikan dalam bilik tidur" sambungnya.
"Hasil soal siasat, pemilik rumah mengaku membungkus nasi itu sebelum pembeli menghubunginya untuk mengambil makanan itu" tambahnya.
Setelah itu, pedagang tersebut dinasihati dan dipanggil agar tidak berjualan makanan di pagi hari selama Ramadhan.

Gadis terkesan cekatan saat pacaran, begitu menikah terbongkar aslinya
Seorang suami menyesal dan baru menyadari, wanita yang baru dia nikahi ternyata sangat pemalas, jorok dan menjijikkan!
Ia pun tak habis pikir, bagaimana dia sendiri bisa salah menilai istrinya ketika masih pacaran dulu?
Sebab di masa-masa manis pacaran, wanita yang dia cintai itu tampak cekatan, rajin, energik dan suka menjaga kerapian dan kebersihan.
Giliran sah jadi istri, dia berubah total menjadi jorok dan sangat menjijikkan!
Kini pemuda ini menyadari ada kelemahan di balik kecantikan istrinya yakni ternyata pribadi aslinya sangat malas.
Baca juga: Aku Ibu yang Buruk Gadis 13 Tahun Mengeluh Sakit di Area Kewanitaan, Ortu Syok Dengar Kata Dokter
Menurut pemuda itu, istri yang ia kenal sekarang jauh berbeda dibandingkan saat ia masih menjalin cinta.
“Istri saya memang berpenampilan rapi, teratur dan cantik. Tapi dia punya kelemahan" kata seorang pemuda tersebut dikutip TribunStyle.com dari MSTAR, Jumat (17/3/2023).
"Kelemahannya adalah dia pemalas. Sifat pemalasnya saya kenal betul ketika sudah menikah" sambungnya.
“Saat aku jatuh cinta, aku tidak tahu sifat pemalasnya, karena yang terpampang di depanku, dia cantik, harum, rapi dan bersih" lanjutnya.
“Namun di sisi lain ketika saya mulai melegalkannya dengan akad nikah, persepsi saya berubah,” ungkapnya.
Baca juga: Ibunya Idap Keterbelakangan Mental, Wanita Lakukan Tes DNA Untuk Cari Ayah, Syok Tahu Identitasnya
Menurut pria itu, istrinya bukan hanya pemalas, tapi juga jorok sampai menjijikkan.
“Misalnya habis mandi, dia lempar handuk ke lantai saja" ujarnya.
"Saya tidak pernah mau pakai, pulang kerja, saya ambil handuk basah di lantai"
"Aku geli. Ada handuk kotor di lantai, dan lembab"
"Tapi aku heran kulitnya tidak kurap," katanya
Tak hanya itu, sang istri juga memiliki sikap yang suka meninggalkan barang-barang sembarangan.
"Kalau dia minum air, entah itu cangkir atau gelas, dia menaruhnya di mana-mana"
"Di kaki sofa, meja makan, lemari TV, dia memarkir cangkirnya di mana-mana, tapi dia bisa taruh di wastafel. Jadi saya kolektornya"
"Bantalan kapas untuk menghapus make-up, berserakan di meja rias." terangnya.
"Aneh rasanya aku tidak pernah mau membuangnya di tempat sampah kecil"
“Bajunya, ada sekeranjang pakaian kotor, dia tidak pernah mau menaruhnya di keranjang itu"
"Tapi dia malah meletakkannya di kursi, kepala tempat tidur atau sudut tempat tidur"
“Bajunya sudah usang, dengan semua keringat itu, tolong taruh di tempat yang seharusnya. Saya juga mengambilnya"
"Sialnya, saya pikir saya sudah memakainya sekali dan mencucinya. Dia akan memakainya selama dia bisa" ucapnya yang merasa tercekik dengan keadaan.
"Lelah... wajah cantik tapi malas merawat diri." kata suami tersebut.
Lebih menjijikkan lagi bila pembalut bekas juga dibiarkan begitu saja, tanpa dibuang ke tempat sampah.
"Yang paling tidak bisa saya terima adalah panty liner dan pembalutnya berdarah dan selalu jatuh di kamar mandi. Beberapa di antaranya saya temukan berdarah kering, ya ampun!" bebernya.
"Saya puas dengan pembicaraannya, saya berbicara dengan baik tetapi tidak berhasil. Saya merajuk dan mengatakan kami tidak mencintainya. Saya menahannya sekali atau dua kali, saya sudah muak berkali-kali," katanya.
Suami yang malang itu bersikeras bahwa dia tidak hanya memarahi, tetapi juga menasihati istrinya.
"Saya siap meminta ibu saya untuk menasihati saya tentang perilakunya, saya tidak bisa berpikir . Bukannya saya tidak menerima dia apa adanya, tetapi saya lelah mengulangi hal yang sama"
"Puas, saya pikir itu baik, dia lelah setelah bekerja. Dia tidak punya waktu untuk melakukan semua itu karena dia sibuk. Tapi sebenarnya lebih pada sifatnya, saya laki-laki itu tidak malas," ujarnya.
Menurutnya, dia mencoba untuk mentolerir istrinya tetapi kesabarannya juga ada batasnya.
"Saya siap mengajarinya, menunjukkan kepadanya bagaimana melakukan langkah-langkahnya."
"Sampai pembalutnya berdarah, saya mengajarinya membersihkannya, membungkusnya dengan koran, apa gunanya. Apakah saya tidak harus menyelesaikan hal ini untuknya selamanya?"
"Saya mengundangnya untuk menemui konselor, psikiater. Bagi saya, ini adalah 'epidemi, penyakit'. Saya ingin tinggal bersamanya untuk waktu yang lama. Bagaimana jika dia tidak ingin mengubah dirinya sendiri?"
"Lelah. muka cantik tapi malas ngurus diri. Aku capek," ujarnya dengan nada kesal.
(TribunStyle.com/Eri Ariyanto)
Baca artikel lain terkait Berita Viral di sini >>