Breaking News:

Ramadhan 2023

Sejarah Kolak Menjadi Menu Wajib Buka Puasa, Ternyata Menjadi Media Penyebaran Islam di Indonesia

Inilah sejarah tentang bagaimana kolak menjadi takjil wajib di Indonesia, ada hubungannya dengan penyebaran agama Islam.

Editor: Amirul Muttaqin
widiynews.com
Kolak pisang. 

TRIBUNSTYLE.COM - Bagaimana kolak bisa menjadi menu wajib saat buka puasa?

Kolak ternyata memang erat kaitannya dengan penyebaran Islam melalui jalur kebudayaan di Indonesia

Demi penyebaran Islam secara damai, kolak kemudian kian lazim disajikan pada Ramadhan.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: Bolehkah Sikat Gigi Siang Hari saat Sedang Puasa Ramadhan? Simak Penjelasan Ustaz Ismail Yahya

Kolak adalah kudapan yang menjadi takjil alias hidangan membatalkan atau berbuka Puasa Ramadhan.

Penampakan kolak adalah makanan berkuah santan manis dengan potongan pisang maupun umbi-umbian macam ubi kayu dan ubi jalar.

Sejarah kolak di Indonesia memang dekat dengan penyebaran Islam melalui kultur di Indonesia.

Kolak

Ikhwal kolak, sumber bacaan dari laman milik Kompas Gramedia (KG), grid.id, edisi 6 april 2022 menulis bahwa kolak adalah salah satu kudapan yang menjadi media penyebaran Islam di Indonesia.

Pada abad ke-7 dan ke-8 atau saat Islam masuk ke Indonesia, terdapat dua kosa kata awal dari "kolak".

Seluruh kosa kata itu datang dari Bahasa Arab.

Yang pertama, "kolak" berasal dari "khalik" yang artinya Tuhan Mahapencipta alam semesta.

Kedua, kata kolak punya akar kata "kul laka" yang artinya "makanlah, untukmu".

Kolak pisang
Kolak pisang (Twitter)

Di masa awal, kolak hadir tersaji di bulan Syaban atau bulan ke-8 dari 12 bulan di Tahun Hijriyah.

Syaban adalah satu bulan sebelum Ramadhan.

Demi penyebaran Islam secara damai itulah, kolak kemudian kian lazim disajikan pada Ramadhan.

Sejak saat itulah, kolak menjadi santapan wajib membatalkan puasa.

Baca juga: CARA Menghilangkan Ngantuk Saat Puasa, Pastikan Aktivitas Tak Terganggu Selama Ramadhan 2023

5 Penyebab Bau Mulut Saat Puasa, Simak Cara Simple Mencegahnya

Berikut lima penyebab bau mulut yang perlu diperhatikan seseorang saat puasa, cegah dengan enam cara ini.

Umat Islam di Indonesia telah menjalankan puasa pertama Ramadhan 1444 H di hari kamis (23/3/2023).

Dalam menjalankannya, ada kemungkinan jika seseorang akan mengalami bau mulut tak sedap.

Sebagian orang merasa telah menggosok gigi secara bersih. Namun, tak jarang ada bagian yang terlupa.

Inilah menjadi salah satu alasan bau mulut saat Ramadhan 2023.

Lantas, apa saja penyebab bau mulut saat puasa Ramadhan 2023?

Silakan simak tips mencegah bau mulut saat puasa tersebut.

Sebagian orang mungkin bertanya-tanya kenapa puasa membuat mulut bau tak sedap dan bagaimana cara mengatasi kondisi ini?

Ya, bau mulut dan napas tidak segar saat puasa membuat sebagian individu tidak percaya diri dan memilih diam karena takut membuat orang lain tak nyaman.

Artikel ini akan memaparkan penyebab mulut bau saat puasa dan tips untuk mengatasinya menurut dokter gigi. 

Prof Dr drg. Tri Erri Astoeti menjelaskan penyebab bau mulut saat puasa yaitu adanya sisa-sisa makanan yang masih tertinggal.

Selain itu, lalai atau tidak menyikat gigi usai santap sahur juga mengakibatkan mulut berbau tidak sedap.

"Kenapa mulut bau (saat puasa)? Karena, pasti ada sisa-sisa makanan yang masih tertinggal di dalam mulut kita," kata anggota dewan pakar PB PDGI tersebut, seperti dikutip dari Antara pada Selasa (21/3/2023).

Bau Mulut
Bau Mulut (nj.com)

Sementara itu, Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), drg Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp.Pros menambahkan, sisa makanan juga dapat tersangkut pada lidah, sehingga menyebabkan bau mulut dan napas tak segar.

Sisa-sisa makanan itu umumnya tersangkut di antara papila atau tonjolan-tonjolan pada permukaan lidah.

"Sisa makanan itu sering kali mengumpul di situ (lidah). Pada saat itu, kadang-kadang kita merasa gigi sudah bersih, tapi kok tetap bau, ya itu karena sisa makanan di lidah," ujar Rahardayan.

Dikutip dari Smart Mouth, selain sisa-sisa makanan, penyebab bau mulut saat puasa lainnya yaitu:

  • Penyakit di area mulut: masalah gigi, gusi, dan penyakit periodontal sering ditandai dengan bau mulut.
  • Mulut kering (xerostomia): saat berpuasa, produksi air liur berkurang atau berhenti. Padahal, air liur bermanfaat dalam membersihkan partikel makanan, mencegah pertumbuhan bakteri, dan menetralkan asam.
  • Diet dan nutrisi: bahan makanan tertentu seperti bawang putih memiliki senyawa belerang berbau tajam yang menyebabkan bau mulut. Senyawa tersebut dapat bersirkulasi di tubuh Anda dan membuat napas berbau tak sedap.
  • Kondisi kesehatan: infeksi sinus, tenggorokan, refluks asam, penyakit ginjal, diabetes, dan masalah hati bisa menyebabkan bau mulut saat puasa.

Penyebab bau mulut saat berpuasa ada bermacam-macam, mulai dari sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi dan lidah, hingga kondisi kesehatan.

Karena itu, kita perlu menjaga kesehatan mulut dan berkonsultasi dengan dokter gigi sebelum menjalani ibadah puasa Ramadhan.

Adakah tips mengatasi bau mulut saat puasa?

Dilansir dari UPK Kemenkes, berikut beberapa tips yang dapat Anda terapkan untuk mengatasi bau mulut saat puasa

  • Minum air putih 2-3 liter perhari pada waktu berbuka hingga sahur. 
  • Gosok gigi dan lidah setelah makan dan sebelum tidur
  • Kumur-kumur sebelum shalat. 
  • Menghindari makanan yang berbau tajam, seperti petai, bawang mentah, terasi, hingga durian
  • Hindari merokok saat berbuka dan sahur.
  • Hindari tidur terlalu lama. Hal ini akan memicu bau mulut yang tidak sedap.

Dengan menerapkan 6 tips untuk mengatasi bau mulut saat puasa tersebut, diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan diri dalam berinteraksi maupun beribadah selama Ramadhan

Selain bau mulut tak sedap, ada beberapa hal tak mengenakkan terjadi pada tubuh kita.

Beberapa di antaranya adalah kulit kering dan asam lambung naik selama Ramadhan.

Lagu lama, alasan peristiwa tersebut sama, yaitu kekurangan cairan dan asupan makanan.

Lantas, bagaimana cara mengatasi kulit kering dan asam lambung naik tersebut?

Simak penjelasannya di bawah ini.

Tips Kulit Lembap Selama Puasa Ramadhan 2023

dr. Indah Widyasari, Sp.KK, seorang dermatologist di Jakarta mengatakan ada sejumlah pola makan alias diet yang bisa disiasati selama Ramadhan untuk menjaga tingkat hidrasi kulit.

Diet tersebut setidaknya dapat membantu dalam menjaga kulit lembap selama puasa sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. 

Berikut beberapa saran diet terbaik untuk menghidrasi kulit seperti yang dikatakan dokter Indah saat dijumpai Kompas.com di sebuah acara di Jakarta.

1. Mengurangi kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok merupakan salah satu gaya hidup tidak sehat yang harus dihindari untuk mencegah kerusakan kulit.

Terutama pada saat berpuasa di bulan Ramadhan, kebiasaan merokok ini perlu dikurangi frekuensinya pada saat berbuka, malam hari dan sahur.

Pasalnya merokok dapat memicu peradangan di kulit akibat paparan radikal bebas yang pada gilirannya bisa memicu kerusakan kulit.

2. Minum air yang cukup

Manfaatkan waktu-waktu tertentu seperti di jam buka puasa, malam hari dan sahur untuk minum air yang cukup.

Setidaknya kebutuhan akan cairan 8 gelas sehari dapat dibagi-bagi sesuai kapasitas perut kita di jam-jam itu.

Misalnya dua gelas saat berbuka, empat gelas air putih menjelang makan malam dan tidur, dan dua gelas air putih saat sahur.

Menurut dokter Indah, asupan cairan yang tepat dapat memengaruhi supply darah yang membawa cairan ke area kulit.

Dengan begitu, kelembapan kulit akan tetap terjaga sepanjang hari meskipun kita tengah berpuasa.

3. Perhatikan asupan omega 3

Saat berbuka dan sahur, pastikan asupan nutrisi kita diperkaya dengan kandungan omega 3.

Kata dokter Indah, omega 3 ini secara langsung dapat berkontribusi dalam meningkatkan perlindungan alami kulit atau skin barrier dari faktor eksternal yang bisa membuat kulit kering.

Seperti paparan sinar matahari, tingkat kelembapan udara yang rendah sampai polusi.

Beberapa makanan yang tinggi akan omega-3 yang bisa jadi rekomendasi untuk dikonsumsi saat berbuka atau sahur di antaranya adalah ikan berlemak seperti salmon, makarel, biji chia, kacang kenari, telur, kedelai dan lain sebagainya.

4. Memangkas asupan gula

Meski bulan puasa selalu identik dengan makanan manis, tapi agar kulit tetap lembap dan sehat lebih baik kurangi asupan gula saat berbuka, malam hari dan sahur.

Dokter Indah mengatakan bahwa gula ini secara langsung bisa memberikan dampak ke kulit karena diet atau pola makan dengan indeks glikemik tinggi bisa memicu peradangan.

Peradangan itu dapat terjadi juga di kulit yang pada akhirnya berdampak pada kerusakan kulit lebih dini alias premature aging.

Premature aging ini kerap ditandai dengan kerutan di wajah, bintik-bintik atau noda hitam sampai kondisi kulit kering. 

Diolah dari artikel di KOMPAS.com yang berjudul Ikhwal Kolak Menjadi Takjil Wajib, Ini Sejarahnya dan artikel dari TribunJatim.com yang berjudul Penyebab dan Tips Mencegah Bau Mulut Saat Puasa Ramadhan 2023, Ada Bagian Sering Tak Tersikat Bersih

Baca artikel lainnya terkait Ramadhan 2023

Sumber: Kompas.com
Tags:
kolakpuasaRamadhan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved