Breaking News:

Berita Viral

Siap Jatuhkan Sanksi? Reaksi Kemenkes Soal Viral Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak RSUD di Subang

Kementerian Kesehatan buka suara soal kasus ibu hamil meninggal setelah ditolak lahiran di RSUD Ciereng, Subang. Sebut tengah evaluasi dan audit medis

KOMPAS.com / Valmai Alzena - liberationnews.org
Kemenkes buka suara soal kasus ibu hamil meninggal setelah ditolak RSUD di Subang 

TRIBUNSTYLE.COM - Kasus ibu hamil meninggal setelah ditolak melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Subang, Jawa Barat tengah viral di media sosial.

Kementerian Kesehatan pun akhirnya buka suara. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengaku pihaknya tengah melakukan evaluasi dan audit medis.

Mengingat pasien dengan risiko tinggi tidak boleh ditolak oleh rumah sakit, akankah RSUD Ciereng diberi sanksi karena melanggar hal tersebut?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal mengevaluasi dan mengaudit kasus meninggalnya seorang ibu hamil usai ditolak melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Subang, Jawa Barat, baru-baru ini.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono setelah acara peluncuran Permenko Nomor 7 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru di Kemenko PMK, Rabu (8/3/2023).

"Maka kita sedang melakukan evaluasi dan audit medis, serta audit administrasi kenapa sampai pasiennya ditolak," kata Dante, Rabu. Dante mengungkapkan, pemberian sanksi kepada RSUD Ciereng, Subang, pun tengah dievaluasi lebih lanjut.

Baca juga: Hari Bahagia Berubah Duka, Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak RSUD Subang, Ruang ICU Penuh Jadi Alasan

Pasalnya, pasien dengan risiko tinggi tidak boleh ditolak oleh rumah sakit.

Apalagi, saat ini sudah ada standar kualitas layanan yang harus dipatuhi oleh Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehemsif (PONEK) di RS.

Standar itu disusun untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal di RS.

"Pemberian sanksi (untuk RS) nanti sedang evaluasi lebih lanjut. Seharusnya pasien tidak boleh ditolak.

Apalagi dengan risiko tinggi, harus bisa ditolong di instalasi dan tempat pelayanan kesehatan yang ada pada saat itu," ujar Dante.

Lebih lanjut, Dante mengatakan, kejadian ibu hamil yang meninggal di Subang itu menjadi pelajaran yang berharga untuk memperbaiki dan menyederhanakan sistem kesehatan.

Ia pun menekankan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di fasyankes, termasuk peserta bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

"Sedang kita sederhanakan, karena kita tahu bahwa dana PBI sudah bisa mencapai sangat besar untuk lebih dari 100 juta penduduk," kata Dante.

"Sebenarnya, kalau menggunakan dana PBI ini tidak ada yang tidak bisa dilayani di layanan kesehatan.

Apalagi untuk risiko tinggi, bahkan kita melakukan evaluasi risiko tinggi sebelum persalinan itu muncul," ujarnya lagi.

Baca juga: VIRAL Ibu Hamil Pamer Perut yang Super Besar, Bayi yang Lahir Bikin Syok: Hampir 2 Kali Ukuran Biasa

Juju Junaedi menunjukkan foto istrinya, Kurnaesih, semasa hidup. Kurnaesih meninggal dunia dalam perjalanan ke Bandung setelah ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Kabupaten Subang.
Juju Junaedi menunjukkan foto istrinya, Kurnaesih, semasa hidup. Kurnaesih meninggal dunia dalam perjalanan ke Bandung setelah ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Kabupaten Subang. (TribunJabar.id/Ahya Nurdin)

Diberitakan sebelumnya, Kurnaesih (39), ibu hamil asal Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, meninggal usai ditolak melahirkan di RSUD Ciereng Subang pada 16 Februari 2023.

Pihak keluarga bersama bidan desa sudah mencoba membawa Kurnaesih ke rumah sakit tersebut.

Tetapi, perawat mengatakan bahwa ruangan khusus ibu melahirkan dan ICU penuh.

Perawat mempersilakan keluarga membawa Kurnaesih ke rumah sakit lain.

Bidan desa sempat meminta perawat untuk memeriksa Kurnaesih, tapi hal itu diabaikan.

Kemudian, Bidan desa dan keluarga akhirnya membawa Kurnaesih keluar dari RSUD Ciereng Subang untuk dibawa ke rumah sakit lain.

Namun, dalam perjalanan, Kurnaesih muntah-muntah dan akhirnya meninggal dunia.

Kisah Lainnya - Niat Ambil Bawang di Dapur, Tiba-tiba Gempa, Ibu Hamil 9 Bulan Tertimpa Reruntuhan

Niat hati jajan kuaci buntut ngidam, seorang ibu hamil di Desa Bonjot, Kecamatan Cugenang berakhir tertimbun reruntuhan bangunan saat gempa Cianjur.

Masih di desa yang sama, ibu hamil lain menemui ajal saat gempa Cianjur.

Di saat usia kandungannya sudah mencapai 9 bulan, ia justru tertimpa reruntuhan bangunan kala mengambil bawang di dapur. Seperti apa kondisinya saat ditemukan?

Dua ibu hamil di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur bernasib nahas saat gempa bumi mengguncang wilayah Cianjur.

Untuk diketahui, bencana gempa bumi yang melanda wilayah Cianjur, Jawa Barat, menelan ratusan korban jiwa.

Ibu hamil yang bernama Indri dan A tersebut tertimpa reruntuhan bangunan pada saat terjadinya gempa bumi.

Indri yang merupakan warga Kampung Seulaeurih, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sedang mengandung anak keduanya.

Usia kandungannya yang masih empat bulan itu tertimbun reruntuhan bangunan bersama Indri.

Seperti yang diceritakan oleh pamannya, Didin, Indri saat itu hendak keluar dari sebuah bangunan dari dalam gang hingga bencana gempa bumi itu terjadi.

"Belum tau pasti dia di mana, entah di sini, entah di samping masjid, karena gang ini tembusan," terangnya.

Proses pencarian Indri, ibu muda yang sedang mengandung empat bulan di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur
Proses pencarian Indri, ibu muda yang sedang mengandung empat bulan di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur (TribunJabar/Muamarrudin Irfani)

Baca juga: Meninggal di Tempat Pilu Nasib Korban Gempa Cianjur, Temui Ajal saat Wudhu, Tertimpa Reruntuhan

Sebelumnya, Indri juga sempat mengobrol dengannya untuk mencari makanan ringan di sekitar rumahnya.

Indri pun pergi ke warung untuk mencari makanan ringan tersebut, hingga sepulangnya, Indri sempat mampir ke rumah pamannya bahwa makanan ringan yang dicarinya tidak ketemu.

"Terus mampir kerumah saya ngobrol-ngobrol, saya kan lagi ngasih makan burung, engga lama belum disangkutin burungnya dia pergi, itungan detik engga lama gempa," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).

Menurutnya, makanan ringan yang dicari Indri saat itu adalah kuaci, yang hal tersebut merupakan bawaan dari kandungannya.

"Dia bilang di warung sini katanya engga ada, katanya mau beli kuaci, mungkin bawaan hamil empat bulan," katanya.

Namun, karena bencana datang tiba-tiba, tak sempat keponakannya tersebut keluar dari gang, bangunan yang ada di sekitarnya ambruk.

Diduga, saat ini Indri masih terjebak di gang tersebut dan tertimpa rumah yang roboh.

Masih di desa yang sama, insiden ibu hamil yang tertimbun reruntuhan bangunan karena gempa bumi Cianjur inipun sontak menggegerkan.

Tetapi, nasib nahas pada ibu hamil yang berinisial A ini dikarenakan nyawanya tidak tertolong.

A ibu hamil yang usia kandungannya sudah tua ini jasadnya ditemukan oleh tim SAR gabungan di reruntuhan puing bangunan.

Hal tersebut dinyatakan oleh Komandan Tim Basarnas Jakarta, Chandra Winata.

Proses evakuasi wanita hamil sembilan bulan di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur
Proses evakuasi wanita hamil sembilan bulan di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur (Istimewa/Dok Basarnas)

"Informasi dari suami korban juga yang bersangkutan sedang hamil sembilan bulan dan kami juga melihatnya dengan kondisi demikian," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).

Menurutnya, saat kejadian A sedang berada di dalam dapur rumahnya.

Sementara itu, suami A berada di teras rumahnya.

Sehingga saat gempa bumi terjadi, A tidak sempat melarikan diri hingga rumah berlantai tiga tersebut menimpanya.

"Menurut keterangan dari suami baik tetangga dari korban, pada saat sebelum terjadinya gempa, itu suaminya berada di teras dan istirnya disuruh mengambil bawang di dapur, tetapi pada saat mengambil bawang tersebut terjadi gempa," tandasnya.

(Kompas.com/Fika Nurul Ulya)(TribunnewsBogor.com/Vivi)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dan TribunnewsBogor.com dengan judul Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak di RSUD Subang, Kemenkes: Kami Evaluasi dan Audit dan Nasib 2 Ibu Hamil di Desa Benjot Nahas saat Gempa Bumi Cianjur, Indri Tertimbun Usai Jajan di Warung 

Baca artikel lainnya terkait berita viral di sini>>

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viralibu hamilKurnaesihSubang
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved