Berita Viral
'Doa untuk David' Ayah Shane Lukas Sebut Anaknya Tak Tahu Soal Penganiayaan yang Dilakukan Mario
Simak curahatan ayah Shane Lukas, Tagor Lumbantoruan yang sebut anaknya tak tahu apa-apa soal penganiayaan Mario Dandy oleh David.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Simak curahatan ayah Shane Lukas soal anaknya yang terjerat kasus penganiayaan David Latumahina.
Ayah Shane Lukas Rotua (19), Tagor Lumbantoruan akhirnya membela sang anak.
Ia bahkan mengaku ragu putranya turut terlibat dalam penganiayaan David (17), putra pengurus GP Ansor.
Menurut Tagor, Shane tak tahu menahu soal penganiayaan yang dilakukan oleh rekan putranya, Mario Dandy Satriyo (20).
Baca juga: David Belum Sadar, Mario Dandy & Shane Lukas Resmi Dipindah ke Rutan Polda Metro Jaya, Ini Alasannya
Hal tersebut, disampaikan Tagor usai menjenguk David di Rumah Sakit Mayapada, Sabtu (3/2/2023) malam.
David saat ini masih menjalani perawatan intensif di ICU Rumah Sakit Mayapada.
"Di dalam doa saya selalu berempati melihat keadaan ini."
"Saya tidak kuat, saya tidak mampu melihat kejadian ini karena anak saya juga tidak tahu apa-apa," ujar Tagor, di RS Mayapada, Jakarta Selatan.
Ia berharap Shane bisa menerima proses hukum yang adil dan sesuai fakta.
"Harapan saya buat anak saya kalau boleh ya seadil-adilnya sesuai dengan fakta yang saya ketahui bahwa dia sebagai saksi."

"Dan doa saya paling utama khusus David, semoga segera sembuh. Semoga doa saya diterima Tuhan semuanya untuk David segera sembuh, juga orang tuanya selalu sehat," jelas Tagor.
Sebagai informasi, Shane saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka bersama Mario.
AGH (15) yang merupakan kekasih Mario juga telah dinaikan statusnya menjadi pelaku penganiayaan.
Shane dijerat dengan Pasal 355 ayat 1 jo Pasal 56 KUHP subsider Pasal 354 ayat 1 jo Pasal 56 KUHP, subsider Pasal 353 ayat 2 jo Pasal 56 KUHP, subsider Pasal 351 ayat 2 jo Pasal 56 KUHP.
Pengenaan Pasal 56 KUHP lantaran Shane diduga membantu aksi penganiayaan terhadap korban David.
Shane juga dijerat Pasal 76C juncto Pasal 80 UU Perlindungan Anak.
Dengan demikian, salah satu tersangka penganiayaan anak pengurus GP Ansor ini turut diancam dengan hukuman penjara paling lama 12 tahun.
Tagor Prihatin terhadap Kondisi David
Lanjut Tagor menuturkan, dirinya merasa prihatin terhadap apa yang menimpa David pada 20 Februari 2023 lalu.
Tagor berdoa agar David cepat pulih, sehingga kasus ini bisa menemui titik terang.
"Jadi aku pengen si David ini, berdoa kepada Tuhan agar David cepat pulih biar semua persoalan ini tahu dan terang benderang, itu aja empati saya," ucap Tagor.
Tagor menuturkan, pada kesempatan dirinya dirinya mengaku belum bisa bertemu dengan orang tua David, Jonathan Latumahina, secara langsung.
Saat menjenguk, dikatakan Tagor, ia hanya bertemu dengan perwakilan keluarga David saja.
"Sebenernya niat kami mau ketemu (orangtuanya), tapi karena belum kondisi mungkin belum mampu apa bagaimana, diwakilkan dengan (salah satu) keluarga beliau," ucapnya.
Pasal yang Jerat Shane dinilai Tak Tepat
Sebelumnya, kuasa hukum tersangka Shane, Happy Sihombing, menilai penambahan pasal terhadap kliennya tak tepat.
Hal tersebut lantaran Shane diklaimnya tak turut merencanakan aksi penganiayaan terhadap David.
"Kami sebagai kuasa hukum menilai Shane tidak ikut merencanakan, apalagi melakukan tindak dugaan penganiayaan itu," kata Happy ketika dikonfirmasi, Jum'at (3/3/2023).
Ia pun menegaskan, bahwa pihaknya akan coba mengkritisi penerapan pasal berlapis yang telah dijatuhkan oleh pihak penyidik terhadap Shane.
Dirinya pun menuturkan, bahwa dari awal Shane diklaim oleh Happy tak mengenal sosok AG dan korban David.
"Menurut pendapat saya, klien saya itu tidak masuk dalam kategori itu (pasal penganiayaan berencana)," ucapnya.
Happy pun menyebut, seharusnya pasal yang dijerat untuk kliennya itu bisa lebih ringan daripada Mario dan AG yang diduga jadi biang keladi dari persoalan tersebut.
"Iya tidak tepat, harusnya bisa lebih ringan," pungkasnya.
Ada Relasi Ketergantungan Shane pada Mario
Sebelumnya, Happy Sihombing, juga membantah kliennya melakukan pembiaran saat korban David dianaya Mario.
Menurut Happy, kliennya hanya berada dalam relasi ketergantungan dengan Mario.
"Klien kami tidak tahu apa-apa," kata Happy, Selasa (28/2/2023) dikutip dari tayangan youTube Kompas TV.
"Jadi dia, kata orang tuannya saya udah sampaikan juga kemarin, bahwa tidak ada pembiaran, yang jelas berada dalam, ada relasi ketergantungan dengan si Dandy ini," lanjutnya.
Dijelaskan Happy, Shane yang selama ini dianggap kerap ketergantungan dan menuruti arahan Mario lantaran sudah berteman cukup lama.
Happy mengatakan, hal itu lah yang membuat Shane menuruti perintah Mario saat penganiayaan terjadi.
Adapun saat penganiyaan terjadi, Shane disebut melakukan pembiaran, merekam aksi dan diduga turut menjadi provokator aksi penganiayaan yang dilakukan Mario.
(*)
(Tribunnews.com/Milani Resti/Malvyandie Haryadi)