Berita Viral
'GAK KEREN' Sri Mulyani Sindir Gaya Hidup Mewah Dirjen Pajak Suryo Utomo: Timbulkan Keresahan
LAGI, Sri Mulyani sentil Dirjen Pajak Suryo Utomo atas aksi pamer kemewahannya, gak keren, justru sarankan untuk berolahraga.
Penulis: Dika Pradana
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Sejak mencuatnya kasus kekerasan Mario Dandy, anak pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terhadap David, anak petinggi GP Ansor, Sri Mulyani terus menyoroti gaya hidup dari bawahannya.
Hingga kini, Sri Mulyani masih memantau gaya hidup mewah dari para pegawainya, termasuk Dirjen Pajak, Suryo Utomo.
Pasalnya, Dirjen Pajak Suryo Utomo hobi tampil memamerkan kekayaannya sebagai pejabat publik.
Sejumlah foto yang menampilkan gaya mewah Suryo Utomo telah beredar di media sosial.
Menurut dia, beredarnya foto Dirjen Pajak Suryo Utomo bersama para pegawai pajak tengah menaiki motor gede alias moge bareng klub BlastingRijder DJP telah menimbulkan kemarahan masyarakat.
Menteri Sri Mulyani pun berkali-kali menyindir aksi pamer yang dilakukan oleh Suryo Utomo.
Menurutnya, gaya hidup Suryo Utomo yang gemar pamer kendaraan mewahnya di jalanan sungguh tidak mencerminkan pegawai negara yang etis.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Dirjen Pajak dan bawahannya itu tidak keren.
Publik pun dibuat geram dengan aksi yang dilakukan oleh para pegawai dari Sri Mulyani.
"Kalau anda keliatan mewah bukannya anda keliatan keren malah rakyat marah dan anda dalam posisi defensif," kata Sri Mulyani dalam acara Economic Outlook 2023, Selasa (28/2/2023), dikutip TribunStyle.com dari Tribunnews.com.
Baca juga: KENAKALAN Mario Dandy saat Remaja Terungkap, Hobi Geber Motor, Ngutang ke Kantin, Ibu Kantin Heran

Gegara aksi pamer kekayaan dari pejabatnya, kini Kemenkeu terus menjadi sorotan publik.
Tanggapan-tanggapan negatif dari publik pun terus tertuju pada bawahan Sri Mulyani.
Akibat ulah dari bawahannya yang hobi pamer kekayaan, Sri Mulyani seolah tertampar.
Terlebih lagi, ada pula dugaan beberapa pegawainya yang mengelabuhi pajak untuk memperkaya diri.
Padahal, Sri Mulyani terus gembar-gembor pada warga untuk taat membayar pajak.
Namun, sayangnya, Sri Mulyani justru dikelabuhi oleh pegawainya sendiri.
Sri Mulyani menyampaikan, tindakan itu berpotensi menggiring persepsi negarif masyarakat terhadap Ditjen Pajak.
Baca juga: BUKAN AGH, Wanita Ini Teriak Minta Tolong saat David Dihajar Mario Dandy, Korban Sudah Terkapar

Persepsi negatif tersebut akan terus mengalir pada bawahannya, meski barang mewah yang dipamerkan itu berasal dari uang halal.
"Kita manusia biasa yang ingin hidup kita kerja kita juga dihargai secara baik," kata Sri Mulyani.
"Saya atas nama Kemenkeu, mereka yang sudah bekerja baik, mereka adalah yang tersakiti paling dalam dari kasus ini," lanjutnya.
Selain itu, Sri Mulyani mengatakan, seandainya alasan mengoleksi barang mewah adalah bertujuan untuk merefleksikan pribadi, dia justru merekomendasikan kegiatan itu dengan olahraga.
Menurutnya hal itu lebih etis dibanding harus geber-geber motor gede.
"Kalau alasan 'Bu saya kepingin sedikit rileks' ya sudahlah, Jalan kaki saja sama saya, muter-muter Senayan itu sudah sehat, makan bubur ayam itu juga sehat," tegasnya.
Baca juga: MBREBES MILI Shinta Wahid Jenguk David, Korban Aniaya Mario Dandy, Keluarga Gus Dur Tegaskan Hal Ini

Hal itu tentu juga membantu perekonomian masyarakat kecil.
Sri Mulyani gerah dengan unggahan kegiatan komunitas Suryo Utomo yang memamerkan dirinya sedang mengendarai motor gede bersama komunitasnya.
Meski sejumlah foto tersebut telah dihapus di akun resmi komunitas milik Suryo Utomo, foto-foto tersebut telah beredar di media sosial.
Dalam foto tersebut, Suryo Utomo tampak mengendarai motor tanpa mengenakan helm.
Geram, Sri Mulyani langsung meminta klub moge DJP untuk dibubarkan.
Kini, Sri Mulyani meminta Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKHPN) untuk mendata harta kekayaan pegawainya.
Baca juga: BUBARKAN, Imbas Kasus Mario Dandy, Sri Mulyani Tegas Membubarkan Klub Moge ASN: Lukai Kepercayaan
KENAKALAN Mario Dandy saat Remaja Terungkap, Hobi Geber Motor, Ngutang ke Kantin, Ibu Kantin Heran
Gerak cepat warganet menguliti seluk beluk kehidupan Mario Dandy, anak pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI yang menghajar David, putra dari petinggi GP Ansor.
Menjadi pelaku utama dalam kasus penganiayaan David, ternyata Mario Dandy memiliki masa remaja yang terbilang nakal.
Hal itu pun diungkap oleh penjaga kantin sekolahnya saat duduk di bangku SMP.
Dikutip TribunStyle.com dari TribunJogja.com pada Selasa (28/2/2023), masa kecil hingga remaja Mario Dandy dihabiskan di Yogyakarta.
Diketahui, Mario Dandy merupakan lulusan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
Tinggal di Yogyakarta, Mario Dandy hidup bergelimang harta.
Sosok Mario Dandy begitu dimanjakan dengan rumah mewah milik ayahnya, Rafael Alun Trisambodo.

Berlokasi di Jalan Ganesha 2/12, Kelurahan Muja Muju, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, rumah yang ditinggali oleh Mario Dandy terbilang cukup luas dan megah.
Lahir dari keluarga pejabat Kemenkeu, Mario Dandy juga dimanjakan dengan fasilitas kendaraan-kendaraan mewah seperti motor gede.
Di usianya yang masih relatif muda, Mario Dandy sudah kerap memamerkan aksi naik motor gede (moge) pemberian sang ayah.
Mario Dandy juga membuat suara knalpotnya menjadi kencang.
Dengan mogenya, Mario kerap menggeber mogenya di kawasan rumahnya.
Dikutip dari TribunJogja.com, hal tersebut disampaikan oleh pengurus RT setempat, Sugiarto.
"Naik moge, suaranya, kan, kenceng, (knalpotnya) blombong, jadi begitu suaranya," kata Sugiarto, dikutip dari TribunJogja.com, Selasa (28/2/2023).
Pihak keamanan setempat pun sering menegur aksi geber motor yang dilakukan Mario Dandy.

Selain itu, warga setempat juga sering menceramahi Mario Dandy, namun hal tersebut tak diindahkan oleh Mario.
"Dulu pernah ditegur sama warga. Satpam yang dulu jaga juga beberapa kali menegur itu, ya," imbuhnya.
Sugiarto juga menceritakan, dibanding saudara kandungnya yang lain, Mario paling sering berkunjung ke rumah ayahnya di Jl Ganesha.
Hal itu dikarenakan Mario sempat mengenyam pendidikan di Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.
"Mario memang yang paling sering kelihatan di sini, dibandingkan anak-anaknya yang lain. Terutama dulu, beberapa tahun lalu, waktu masih sekolah di Taruna Nusantara" pungkasnya.
Semasa besekolah di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, Mario Dandy dikenal sebagai anak yang hiperaktif.
Selain itu, Mario ternyata juga suka mengutang di kantin.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sumijah, penjual jajanan dan ibu kantin di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
"Dia itu anak hiperaktif selalu bawa bola suka main ke sana-sini. Terus kalau jajan langsung ambil asal tapi nggak langsung bayar," cerita Sumijah, Senin.
Dikutip dari TribunJogja.com, Sumijah mengaku harus mengejar Mario terlebih dulu agar membayar utang.
Lantaran, menurut Sumijah, Mario kerap berkelit tak memiliki uang jika ditagih.

Menurutnya, Mario Dandy adalah anak yang sulit untuk ditagih utangnya.
"(Kalau untuk pembayaran) saya harus ngejar-ngejar. Kalau dia bawa uang saya minta." ujar Sumijah
"Iya lama (bayar utangnya). Kadang anaknya enggak keluar kelas. Kalau ditagih, jawabnya aku enggak bawa uang." imbuhnya.
"Waktu dia dianterin supirnya, terus saya bilang gini, 'lah gene koe ndue asisten (lah itu kamu punya asisten)'. Terus dia bilang asisten saya nggak bawa uang " jelas Sumijah.
Selain itu, Sumijah juga menjelaskan bahwa saat itu Mario bisa menghabiskan uang sekitar Rp150 ribu untuk jajan di kantin.
Sumijah merasa heran dengan hobi Mario yang gemar berhutang.
Padahal, ekonomi keluarga dari Mario Dandy cukup mentereng.
(TribunStyle.com/Dika Pradana)
Artikel lainnya terkait berita viral >>>