Breaking News:

Berita Viral

KRONOLOGI Terapis RS di Depok Tega Jepit Kepala Bocah Autis dengan Selangkangan, Sang Anak Meronta

Beginilah kronologi seorang anak penderita autis mendapatkan terapi jepit kepala dengan selangkangan.

Penulis: Dika Pradana
Editor: Ika Putri Bramasti
Istimewa
Pelaku terapis ketika melakukan aksi jepit kepala penderita anak autis. 

TRIBUNSTYLE.COM - HEBOH, sebuah video yang menampilkan aksi seorang terapis yang menjepit kepala bocah penderita autis (RF) dengan selangkangan.

Video tersebut mendadak viral sebab bocah tersebut mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari terapis.

Dikutip dari Kompas.com, terapis tersebut diduga bekerja di sebuah rumah sakit di kawasan Depok, Jawa Barat.

Kejadian tersebut bermula ketika sang ibu dari anak penderita autis tersebut sedang membawa anaknya ke rumah sakit.

Ibu dari RF sengaja membawa anaknya untuk menjalankan terapi lantaran bocah tersebut menderita Autism spectrum disorder (ASD).

Oleh karena itu, ibu tersebut rutin membawa anaknya menjalani terapi.

"Kronologinya bahwa sang ibu membawa anak tersebut melakukan terapi, karena anak tersebut mengalami ASD (Autism spectrum disorder)," kata Ahmad Fuady, Kapolres Metro Depok Kombes (Pol), dikutip dari Kompas.com.

Selanjutnya, anak itu menjalani terapi dengan masuk ke dalam ruangan.

Namun, terapis dengan pakaian warna kuning tersebut melakukan tindak kekerasan ketika menangani bocah penderita autis itu.

Video yang menampilkan aksi terapis tersebut mendadak viral di media sosial.

Aksi terapis tersebut ramai menjadi perbincangan warganet.

Tak sedikit warganet yang menganggap bahwa tindakan terapis tersebut sungguh keterlaluan.

Terapis tersebut dianggap telah melakukan kekerasan pada anak.

Dalam video tersebut tampak RF meronta-ronta ketika kepalanya dijepit dengan selangkangan dari terapis.

Tangis RF pecah ketika kepalanya berulang kali dijepit dengan selangkangan.

Terapis tersebut tampak santai menjalankan metode yang ia lakukan itu.

Dia tampak tak memedulikan tangisan dari anak tersebut.

Baca juga: HEBOH Terapi Jepit Kepala Anak Autis dengan Selangkangan, Ridwan Kamil Buka Suara: Metode/Kekerasan?

Terapi jepit anak autis dengan selangkangan.
Terapi jepit anak autis dengan selangkangan. (Instagram @sayaphati)

Ia menjepit kepala RF di antara kedua pahanya atau dekat selangkangan.

Bahkan, saat menjepit kepala RF, si terapis justru terlihat santai mengutak-atik ponsel.

Warganet menuding bahwa terapi tersebut sungguh tak wajar.

Polisi turun tangan viralnya video yang memperlihatkan aksi biadab si terapis kepada bocah autis pada akhirnya sampai ke pihak kepolisian.

Dikutip dari Kompas.com, Kapolres Metro Depok Kombes (Pol) Ahmad Fuady mengakui, peristiwa tersebut pertama kali diketahui polisi dari media sosial.

Tak berselang lama, polres Metro Depok langsung menyelidiki dugaan kasus kekerasan tersebut.

"Kami akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum dengan melakukan penyelidikan," kata Fuady kepada wartawan, Rabu (15/2/2023).

Menurut Fuady, pihaknya menjadikan video yang viral itu sebagai acuan untuk menyelidiki dugaan kekerasan.

"Itu yang akan kami jadikan acuan bahwa diduga telah terjadi tindakan kekerasan terhadap anak," tutur Fuady.

Kemudian Fuady mengatakan bahwa pihaknya tengah menelusuri identitas terapis yang diduga melakukan kekerasan terhadap RF.

Setelah identitas si terapis didapat, pihak penyidik juga bakal memeriksanya.

"Ini akan kami lakukan penyelidikan, siapa terapis tersebut, siapa identitasnya, dan langsung kami minta untuk diperiksa," ujar Fuady dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: TANGIS Istri Young Lex Pecah, Ceritakan Putrinya Divonis Autis, Begini Kondisi Sang Anak Sekarang

Terapi jepit anak autis dengan selangkangan.
Terapi jepit anak autis dengan selangkangan. (Instagram @sayaphati)

Selain itu, penyidik Polres Metro Depok telah berkomunikasi dengan pihak rumah sakit terkait dugaan kekerasan terhadap RF saat menjalani terapi.

Pihak rumah sakit, kata Fuady, bersedia menyambangi Mapolres Metro Depok untuk diperiksa.

"Sudah (dikomunikasikan), pihak RS akan memenuhi panggilan ke Polres, akan kami periksa bagaimana penanganan terhadap anak autis tersebut," ujarnya.

Selain itu, Ahmad berujar, orang tua dari RF juga bersedia memenuhi panggilan penyidik untuk memberikan keterangan.

Dalam pertemuan dengan pihak RS dan orangtua RF, penyidik akan mengklarifikasi peristiwa yang sebenarnya.

"Ini akan kami minta penjelasan terlebih dahulu, apakah itu (seperti yang terekam dalam video) bagian dari tindakan terapis atau bukan," ujar Ahmad.

HEBOH Terapi Jepit Kepala Anak Autis dengan Selangkangan, Ridwan Kamil Buka Suara: Metode/Kekerasan?

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akhirnya buka suara terkait hebohnya terapi jepit kepala penderita autis dengan selangkangan.

Seperti yang diketahui, terapi jepit kepala dengan selangkangan tersebut ramai menjadi perbincangan publik dan menuai pro kontra.

Berdasarkan informasi yang beredar, terapi jepit kepala tersebut terjadi di Depok, Jawa Barat.

Oleh karena itu, Ridwan Kamil mengatakan bahwa saat ini pihak yang berwenang tengah melakukan penyelidikan.

"Kejadian dugaan kekerasan kepada anak penderita autis di Depok ini sudah ditindaklanjuti oleh kepolisian" ujar Ridwan Kamil di Instagram pribadinya.

Menurutnya, kasus tersebut masih perlu diselidiki apakah itu termasuk metode terapi atau kekerasan.

Jika terbukti aksi tersebut merupakan kekerasan maka pihak berwenang harus menghukum pelaku seberat-beratnya.

Dalam video yang beredar tampak pasien yang merupakan anak penderita autis di Depok, Jawa Barat menangis meronta-ronta.

Baca juga: Hari Sindrom Down Sedunia, Mengenal Kelainan Genetik Down Syndrome, Beda dengan Autis

Ridwan Kamil tanggapi kasus terapi yang tega jepit kepala anak autis dengan selangkangan.
Ridwan Kamil tanggapi kasus terapi yang tega jepit kepala anak autis dengan selangkangan. (TribunJabar)

Video tersebut akhirnya viral di media sosial dan menuai banyak kecaman dari warganet.

Menanggapi viralnya video tersebut, Ridwan Kamil meminta pihak kepolisian segera menindaklanjutinya.

Dia berharap pihak oknum bisa menjelaskan metode tersebut.

Sosok Ridwan Kamil berharap pernyataan dari oknum bisa memberikan menjadikan kasus tersebut lebih jelas.

"Semoga ada penjelasan yang jelas dan terang benderang, apakah itu kelaziman metode terapi atau kekerasan," tulis Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil meminta pelaku bisa diadili jika ada pelanggaran hukum yang terjadi.

Menurutnya, tindakan hukum yang adil pada pelaku bisa menjadi pembelajaran untuk semua orang.

"Jika ditemukan ada pelanggaran hukum, semoga dihadirkan hukum yang berkeadilan dan menjadi pelajaran untuk kita semua, agar selalu memanusiawikan manusia," tutupnya.

(TribunStyle.com/Dika Pradana)

Artikel lainnya terkait berita viral >>>

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
DepokautisJawa Barat
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved