Berita Viral
DIBENCI Camer Gegara Broken Home, Wanita Nekat Nikah, Apes Kecelakaan, Syok Lihat Perlakuan Mertua
Seorang wanita curhat tak direstui menikah oleh mertua karena orang tuanya cerai. Namun semuanya berubah setelah ia alami musibah kecelakaan.
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Restu orang tua merupakan hal yang penting ketika memutuskan untuk menikah.
Namun apabila hal tersebut tak bisa diraih, sedih tentu merupakan hal yang wajar dirasakan.
Itulah yang dialami seorang wanita berikut ini, sebut saja A. A tak direstui oleh ayah mertuanya gara-gara berasal dari keluarga broken home.
Namun sebuah keajaiban terjadi setelah A mendapat musibah.
Dilansir TribunStyle.com dari eva.vn pada Senin, 13 Februari 2023, A merupakan seorang wanita yang menikah dengan pria yang dicintainya, sebut saja B.
Mereka menikah 3 tahun lalu.
Saat itu ayah B tidak memberikan restu. Semetara ibu B sudah meninggal.
Baca juga: Kondisi Lemah Setelah Melahirkan, Wanita Ini Terharu dengan Perlakuan Ibu Mertua: Mandi di Kasur
Ayah B tidak menyukai A lantaran menantunya itu berasal dari keluarga broken home.
Ibu A memilih cerai karena suaminya mabuk-mabukan, berjudi, dan melakukan KDRT.
Ia pun tidak tahan. Ibu A juga tidak ingin anak-anaknya tumbuh dalam situasi keluarga seperti itu.
Sayangnya, keputusan ibunda A bercerai dipandang negatif oleh ayah B.
Ayah B menilai besannya egois dan tidak bisa memberinya keluarga yang lengkap bagi anak.
Ia takut A akan menjadi seperti ibunya.
Kendati demikian, B tetap kukuh menikahi A.
Ayah pun mengusir B. Ia tampak sangat membenci A.
Sementara A tak memungkiri perasaan marah kepada ayah mertuanya karena sering dihina.
Dalam tiga tahun terakhir, hanya B yang datang mengunjungi ayahnya.
Terkadang dia membawa putranya untuk bermain dengan sang kakek.
Hingga tiba suatu momen di mana A mengalami kecelakaan.

Baca juga: Janda Tinggal dengan Mantan Mertua, Ternyata Menikah Diam-diam, Geger hingga Polisi Turun Tangan
Malam itu, A pulang kerja larut malam.
Apes, sebuah mobil dari arah berlawanan menabraknya.
Satu-satunya hal yang A ingat adalah ketika jatuh di jalan dan mengalami serangan jantung. Selebihnya, A tidak mengingat apapun.
Ketika sadar kembali, A melihat langit-langit ruangan dan bantal putih.
Ia pun menyadari sudah berada di rumah sakit.
A kaget mendengar suara lembut dari samping ranjang rumah sakit.
Ia menoleh dan terkejut melihat ayah mertuanya.
A bingung mengapa ibu dan suaminya malah tidak ada di sampingnya.
Saat A tengah memikirkannya, B masuk ke ruangan. Ternyata dia baru saja pulang dari makan.
Ayah lalu memberi nasihat kepada B yang membuat A syok.
"Baru saja dokter mengatakan dia (A) mungkin akan segera bangun.
Ketika dia bangun, saya akan memberinya bubur. Bubur iga ayah telah mendidih dengan sangat baik, masukkan ke dalam termos, tidak akan dingin. Ini," ucap ayah B.

Baca juga: Menantu Sakit Parah, Mertua Tega Tak Mengizinkannya Pulang Jelang Ajal: Takut Ketularan Nasib Buruk
Mendengar hal itu, A tidak percaya.
Ia segera menutupi wajahnya dengan selimut sehingga tidak ada yang bisa melihat tangisannya.
Ayah mertua ternyata memasak bubur untuk A, dia memasaknya sendiri.
Setelah ayahnya pulang, B melihat selimut menutupi wajah istrinya dan dengan cepat melepasnya.
B kaget melihat A ternyata sudah bangun dan menangis.
"Apakah kamu mendengar apa yang dikatakan Ayah? Sebenarnya dia sudah lama menyesalinya, tapi saya khawatir saya tidak akan memaafkannya lagi.
Pakaian dan mainan yang dia bawa untuk anak-anak semua dibeli olehnya.
Aku baru saja memberitahumu itu, tapi aku tidak memaksamu karena aku juga tahu dia membuatmu menderita," papar B.
Mendengarkan pengakuan suaminya, A sangat tersentuh.
B tidak pernah memaksa istrinya untuk memaafkan sang ayah.
A mengaku masih marah kalau mengingat apa yang ayah mertua lakukan padanya di masa lalu.

Baca juga: Tak Dapat Warisan dari Mertua yang Jual Tanah, Menantu Kesal Cuma Diberi 2 Cincin: Pura-pura Ga Tahu
Tetapi melihatnya berangsur positif, itu menunjukkan bahwa dia adalah orang yang menghargai nilai-nilai keluarga.
Dia suka memasak dan makanannya enak, suka membeli barang-barang rumah, mengurus keluarganya.
B tidak secermat ayahnya, tapi dia juga bertanggung jawab.
"Toh kami masih satu keluarga, dia tetap ayah dari suamiku, kakek dari anak-anakku.
Haruskah saya mengambil inisiatif untuk berbaikan dengannya terlebih dahulu?," curhat A.
Kisah Lainnya - Menantu Sakit Parah, Mertua Tega Tak Mengizinkannya Pulang Jelang Ajal: Takut Ketularan Nasib Buruk
Hubungan antara mertua dan menantu memang kerap mencuri perhatian.
Seperti yang dialami seorang wanita di China bernama Tieu Yen.
Setelah didiagnosis kanker dan berumur tak lama, ia tak diizinkan pulang ke rumah oleh ibu mertuanya.
Ibu mertua takut ketularan nasib buruk tersebut.
Ya, dilansir TribunStyle.com dari eva.vn pada Jumat, 27 Januari 2023, Tieu Yen dan Tong Hoa merupakan pasangan suami istri.
Mereka telah menikah selama 1 tahun dan dikaruniai seorang anak.
Tieu Yen berpikir bahwa ini akan menjadi awal dari kehidupannya yang bahagia.
Namun ternyata musibah terjadi.
Tieu Yen merasa kesehatannya menurun secara signifikan.
Saat periksa ke dokter, ia kemudian mendapati fakta mengejutkan.
Tieu Yen didiagnosis menderita kanker darah dan berkembang sangat buruk.
Sumsum tulang orang yang dicintainya juga tidak cocok dengan Tieu Yen.
Padahal Tieu Yen tidak punya banyak waktu lagi.
Tieu Yen memiliki keinginan terakhir untuk kembali ke rumah bersama suami dan anaknya.
Di luar dugaan, ibu mertua tidak setuju.
Bahkan, ibunda Tong Hoa menyebut kalau menantunya meninggal maka tidak akan dibawa pulang ke rumah.
Di hari-hari terakhir hidupnya, Tieu Yen menjadi bisa melihat wajah asli orang-orang di sekitarnya.
Hal itu membuatnya patah hati.

Baca juga: Ibu Mertua Tiba-tiba Memberi Uang, Menantu Perempuan Menangis Bahagia Dengar Alasannya: Bikin Iri
"Saya membayar banyak untuknya, tetapi saya tidak mendapat imbalan apapun.
Dia tidak baik dengan saya sama sekali," kata Tieu Yen.
Sebagai informasi, Tieu Yen adalah putri bungsu dalam keluarga.
Orang tuanya adalah petani dan mereka hanya berharap putrinya hidup sehat dan sejahtera.
Ketika Tieu Yen menikah dengan Tong Hoa, orang tuanya sangat bahagia.
Mereka berharap Tieu Yen memiliki kehidupan yang bahagia.
Sayangnya hal itu tak terwujud.
Tieu Yen berkata bahwa keluarga suaminya tidak memperlakukannya dengan baik, bahkan ketika ia hamil.
Suaminya tak pernah membantu, sementara ibu mertua membuat masalah.
Hingga akhirnya Tieu Yen didiagnosis menderita kanker darah.
Tieu Yen tidak punya banyak waktu tersisa, jadi dia hanya ingin bersama orang-orang yang dicintainya.
Ia juga berpikir sudah tidak ada lagi konflik di masa lalu.

Baca juga: SEMPROT Menantu yang Membantunya Mencuci Piring, Alasannya Membuat Ibu Mertua Ini Jadi Idaman
Namun ternyata, baik Tong Hoa maupun ibunya malah menolaknya.
Pada akhrinya Tieu Yen dirawat oleh orang tua kandungnya.
Mendapati anaknya diperlakukan demikian, orang tua Tie Yen sangat marah dan berencana melaporkan ke polisi.
Namun polisi mengatakan bahwa mereka hanya bisa menahan Tong Hoa paling lama 5 hari.
Orang tua Tieu Yen hanya ingin memenuhi keinginan putrinya, bukan untuk mempersulit menantu mereka.
Meski tidak berdaya, orang tua Tieu Yen meminta bantuan wartawan.
Wartawan akhirnya pergi ke rumah Tong Hoa.
Rumah tersebut luas dan berlantai dua.
Orang awam pun bakal menilai kalau Tong Hoa sosok yang cukup kaya.
Wartawan bertemu ibunda Tong Hoa dan bertanya mengapa ia menolak membawa pulang menantunya ke rumah.
Ibunda Tong Hoa menjawabnya dengan santai.
"Dia masih membutuhkan suntukan dan obat-obatan, rumah kami jauh dari rumah sakit dan kami tidak punya mobil.

Baca juga: Mengira Akan Ditentang, Wanita Syok dengan Kebaikan Calon Mertua, Dibelikan Emas Hampir Rp50 Juta
Ingin membawanya ke rumah sakit kota tapi dia tidak mau, bukan berarti aku tidak ingin mengirimnya pulang," jelas mertua Tieu Yen.
Mertua juga sempat mengatakan kalau menantunya tidak punya banyak waktu lagi.
Untuk mengobati Tieu Yen, orang tuanya telah menghabiskan semua tabungan dan tidak bisa lagi tinggal di rumah sakit.
Tieu Yen sendiri tidak ingin menekan kedua keluarga, hanya ingin pulang ke rumah dan menunggu ajal.
Mertua juga membahas soal kebiasaan setempat, yang mana orang muda tidak boleh meninggal lebih awal dari orang tua di rumah yang sama, karena akan membawa kesialan.
Selain itu ibu Tong Hoa beralasan memiliki satu putra lagi yang belum menikah.
Jika Tieu Yen meninggal di rumah mereka, putra tersebut akan merasa sulit untuk menikah.
Ibu mertua juga mengatakan bahwa dia harus merawat cucunya yang masih kecil, dan tidak punya waktu atau uang untuk merawat menantunya.
Berbicara tentang ini, bibi Tong Hoa juga gelisah.
Dia pikir kalau Tieu Yen meninggal di rumahnya, itu sama saja dengan keluarga mereka yang membunuhnya.
Apalagi keluarga mereka juga memiliki kakek dan nenek yang berusia di atas 80 tahun, sehingga tidak ingin mereka mengalami goncangan besar.
Mendengar sejumlah alasan dari keluarga Tong Hoa, orang tua Tieu Yen menjadi semakin marah.
Mereka merasa keluarga besan tidak peduli dengan Tieu Yen yang sakit.

Baca juga: Minggat Usai Bertengkar dengan Suami, Wanita Syok Ibu Mertua Datang dan Minta Maaf: Ini Salahku
Padahal keinginan terakhir Tieu Yen tidak muluk-muluk.
Keluarga Tong Hoa menggunakan adat sebagai alasan agar Tieu Yen tidak dibawa pulang ke rumah.
Wartawan mencoba mewawancarai Tong Hoa untuk mendengar penjelasan secara langsung.
Tong Hoa mengaku juga patah hati ketika mendengar istrinya sekarat, tetapi keluarganya terlilit utang sehingga dia tidak bisa membayar tagihan rumah sakit.
Ting Hoa tidak tahan kalau harus melihat istrinya meninggal dalam kesedihan, jadi dia membawa putrinya ke rumah sakit untuk menjenguk.
Ia pun sempat menitikkan air mata.
Pada akhirnya atas bujukan wartawan, keluarga Tong Hoa setuju untuk membawa Tieu Yen pulang ke rumah.
Sayangnya, penyakit Tieu Yen terlalu parah.
Dokter mengatakan bahwa Tieu Yen tidak bisa pulang karena bisa saja meninggal dalam perjalanan.
Keesokan harinya, Tieu Yen meninggal dunia di pelukan kerabat.
Konflik antara dia dan keluarga suaminya juga berakhir di sana.
(TribunStyle.com/Febriana)