Breaking News:

Berita Viral

PILU, Dihukum Squat oleh Guru, Bocah SD Kesakitan Tak Bisa Jalan, Masuk Rumah Sakit hingga Dioperasi

Memilukan nasib seorang murid asal Malaysia yang mendadak kesakitan tak bisa jalan setelah dihukum squat oleh guru.

New Straits Times & NSTP
Murid SD di Malaysia yang mengalami patah tulang usai dihukum squat oleh sang guru. 

TRIBUNSTYLE.COM - Memilukan, seorang murid Sekolah Dasar (SD) darI Tanah Merah, Kelantan, Malaysia harus menjalani operasi lutut setelah seorang guru memaksanya melakukan squat sebagai hukuman di sekolah.

Murid bernasib malang tersebut harus menderita sakit lutut lantaran patah tulang di kakinya setelah melakukan squat.

Murid tersebut dihukum squat lantaran tidak masuk sekolah satu hari lantaran sakit diare.

Padahal ibu dari murid tersebut, Azlina mengaku telah memberi tahu gurunya terkait anaknya yang tidak masuk sekolah.

Saat itu, Azlina mengirimkan pesan tersebut melalui WhatsApp.

Dikutip dari Says.com, akibat kejadian tersebut, anaknya menjadi trauma.

Anak tersebut mengaku takut untuk kembali ke sekolah.

Azlina mengatakan, kejadian itu terjadi pada Januari lalu.

“Anak saya dan beberapa siswa lainnya dipanggil keesokan harinya karena tak masuk sekolah" ujarnya yang dikutip dari Says.com.

Karena ketidakhadiran anaknya di sekolah, keesokan harinya anaknya dipanggil oleh sang guru.

Oleh sang guru, murid tersebut mendapatkan marah.

Hingga pada akhirnya, dia dihukum oleh guru tersebut.

Oleh sang guru, murid tersebut dihukum untuk melakukan squat 30 kali.

"Mereka disuruh melakukan ketuk ketampi(squat) 30 kali sebagai bentuk hukuman ," kenangnya.

Tidak diketahui oleh sang guru, murid tersebut ternyata memiliki cedera lutut sebelumnya.

Dia tak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas berat.

Namun, sebab ketidaktahuan guru tersebut, murid itu tetap melakukan squat dan mengalami patah tulang lutut.

Murid SD di Malaysia yang mengalami patah tulang usai dihukum squat oleh sang guru.
Murid SD di Malaysia yang mengalami patah tulang usai dihukum squat oleh sang guru. (New Straits Times & NSTP)

Sang ibu mengatakan bahwa putranya mengeluh kesakitan dan memberi tahu guru bahwa dia tidak dapat menyelesaikan hukuman.

Namun, pada hari kejadian, Azlina mengatakan guru itu mengabaikan pengakuan putranya terkait penyakitnya itu.

Guru tersebut malah memukul dada anak laki-laki itu dan menuduhnya berbohong.

Namun, guru itu tetap menyuruhnya melanjutkan hukuman tersebut.

Menurut Azlina, anaknya pernah mengalami patah tulang di lututnya setelah terjatuh saat bermain bola tiga bulan lalu.

Di hari yang sama, Azlina mengatakan ayahnya pergi menjemput putranya dari sekolah karena dia sangat kesakitan.

Sang kakek bahkan harus menggendong cucunya dengan sepeda motor karena sang anak tidak bisa berjalan.

"Malam itu, dia mengeluh lebih sakit dan saya ingin membawanya ke rumah sakit. Namun, otoritas sekolah meminta saya untuk menunda operasi karena dia akan menghadapi ujian," kata sang ibu.

Namun, hingga pada akhirnya, pihak sekolah datang dan minta maaf pada keluarga.

Pihak sekolah mengaku lalai akan hal itu.

Kondisi murid tersebut setelah mendapatkan penanganan dari dokter.
Kondisi murid tersebut setelah mendapatkan penanganan dari dokter. (New Straits Times)

"Segera setelah itu, perwakilan dari sekolah datang untuk meminta maaf dan mengakui bahwa mereka terlalu kasar padanya. Mereka juga menyerahkan sejumlah uang sebagai sumbangan." jelasnya.

Akhirnya, pada 22 Januari, Azlina membawa putranya ke Rumah Sakit Tanah Merah, di mana ia dirujuk ke Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II di Kota Bharu untuk menjalani operasi lutut.

Meski kejadian tersebut membuat anaknya trauma, Azlina mengaku tidak ingin membesar-besarkan masalah tersebut

Namun, dia mengaku kecewa mendengar rumor yang mengatakan bahwa sekolah tidak disalahkan atas kejadian tersebut.

Dia menambahkan bahwa guru tersebut juga tidak menghadapi dampak yang serius, tetapi hanya dipindahkan ke sekolah dasar lain di distrik tersebut.

Sang ibu mengatakan dia juga akan mengajukan laporan polisi atas insiden tersebut untuk melindungi kepentingan keluarganya.

Baca juga: VIRAL Kades Lecehkan Mahasiswi KKN di Magetan, Kasus Berakhir Damai, Warga Tak Terima Lapor ke Camat

Ilustrasi Squat
Ilustrasi Squat (womenshealthmag)

KISAH LAINNYA, Salah Eja saat Ujian, Siswa Dihukum Keras oleh Guru hingga Tewas, Warga Protes Turun ke Jalan

Seorang siswa di India mendapatkan hukuman yang berat dari gurunya hanya gara-gara salah eja.

Remaja berusia 15 tahun itu dianiaya hingga meninggal, ayahnya curiga sang anak dipukul dengan tongkat besi.

Warga yang bersimpati turun jalanan jalan untuk memprotes perlakuan kejam yang menimpa korban dan mendesak agar guru yang terlibat ditangkap sebelum jenazah dikremasi.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Malang nian nasib murid 15 tahun ini.

Diduga karena salah eja saat ujian, ia menerima siksaan dari sang guru.

Bahkan siksaan tersebut sampai menyebabkan kematian.

Dikutip dari ohbulan.com pada Kamis (29/9/2022), siswa laki-laki tersebut salah mengeja kata 'sosial' selama ujian.

Akibatnya, sang guru murka.

Baca juga: Akun TikTok Mama Muda di Jambi yang Lecehkan 17 Anak, Videonya Viral Ditonton Jutaan Orang

Ilustrasi penganiayaan siswa oleh oknum guru
Ilustrasi penganiayaan siswa oleh oknum guru (Shutterstock)

Guru tersebut dilaporkan memukuli muridnya sampai meninggal dunia.

Berdasarkan laporan Alarabiya, korban diketahui bernama Nikhil Dohre.

Ia diduga dipukuli oleh guru sekolahnya hingga pingsan pada awal September lalu.

Menurut laporan yang dibuat oleh ayah korban, putranya dipukul dengan tongkat besi.

Tak hanya itu, ia juga ditendang oleh guru.

Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Tapi Senin lalu, korban dipastikan meninggal di sebuah rumah sakit di negara bagian utara Uttar Pradesh, India, karena luka-lukanya.

Baca juga: KLARIFIKASI Nadin Amizah soal Aksi Viral Teriak di Tengah Kerumunan, Ngaku Takut Kena Blacklist

Siswa di India dianiaya guru hingga tewas hanya karena salah eja saat ujian.
Siswa di India dianiaya guru hingga tewas hanya karena salah eja saat ujian. (ohbulan)

Menurut petugas polisi Mahendra Pratap Singh, guru yang terlibat yang merupakan tersangka utama dalam kasus ini diduga telah melarikan diri.

Hingga kini, pihak berwenang secara aktif menyelidiki untuk melacak dan menangkap tersangka.

Menurut sumber, kematian Dohre telah mendapat perhatian masyarakat di India.

Ratusan warga telah berkumpul di jalanan untuk memprotes perlakuan kejam yang menimpa korban.

Dalam protes tersebut, mereka bersikeras agar guru yang terlibat ditangkap sebelum jenazah Dohre dikremasi dalam upacara pemakaman.

(TribunStyle.com/Dika Pradana)

Artikel lainnya terkait berita viral >>>

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
MalaysiagurumuridAzlinaWhatsApp
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved