Breaking News:

Cara Ganteng

Cara Ganteng, Rutin Lakukan Facelift, Seketika Kulit Wajah Makin Awet Muda bak Hamish Daud

Berikut salah satu cara perawatan kulit wajah, agar penampilan Anda makin keren seperti Hamish Daud.

Instagram/hamishdw
Cara ganteng seperti Hamish Daud dengan rutin lakukan facelift. 

TRIBUNSTYLE.COM - Berikut salah satu cara perawatan kulit wajah, agar penampilan Anda makin keren seperti Hamish Daud.

Setiap laki-laki pasti ingin memiliki kulit wajah yang bersih dan sehat.

Banyak cara untuk membersihkan kulit wajah pria yang bisa diterapkan tanpa ribet.

Salah satu di antaranya yaitu membersihkan kulit dengan rutin melakukan facelift.

Baca juga: Cara Ganteng, Pakai Scrub Garam, Seketika Kulit Wajah Makin Bersih dan Glowing Seperti Kenny Austin

Manfaat facelift untuk mengencangkan kulit wajah memang sudah umum diketahui.

Selain itu, facelift juga bisa dilakukan untuk mengatasi masalah lainnya pada kulit akibat penuaan.

Meski demikian, prosedur ini memiliki beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan.

Seiring pertambahan usia, rasa percaya diri dapat menurun karena kulit wajah yang tak lagi kencang.

Facelift atau rhytidectomy kerap digunakan sebagai salah satu cara agar kulit wajah tampak awet muda.

Tak hanya itu, prosedur ini kini juga dapat dilakukan untuk mereposisi otot, kulit, dan lemak.

Ilustrasi
Ilustrasi facelift wajah (Le News)

Manfaat facelift terhadap penuaan wajah

Facelift umumnya dilakukan pada pasien yang telah berusia 40–70 tahun.

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan dapat dilakukan pada pasien yang lebih tua.

Hasil terbaik facelift dapat diperoleh jika pasien masih memiliki elastisitas kulit, meski sudah mengalami penuaan.

Prosedur facelift dapat mengurangi kendur atau lipatan kulit di bawah dagu, pipi dan garis rahang, serta perubahan lain yang terjadi seiring bertambahnya usia.

Hasil dari prosedur facelift ini dapat bertahan sekitar 5–10 tahun.

Meski begitu, bukan berarti proses penuaan terhenti sama sekali.

Prosedur ini juga tidak dapat mengurangi kerutan halus atau kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari.

Beberapa prosedur lain yang kerap dilakukan bersamaan dengan facelift adalah necklift untuk leher, browlift untuk dahi, dan operasi kelopak mata.

Implan wajah dan penyuntikan filler atau lemak juga bisa dilakukan sebagai rangkaian prosedur tambahan dalam operasi facelift.

Baca juga: Cara Ganteng, Pakai Bakuchiol, Seketika Kulit Wajah Makin Sehat dan Awet Muda bak Cristiano Ronaldo

Persiapan sebelum menjalani facelift

Sebelum melakukan prosedur facelift, Anda diharuskan berkonsultasi ke dokter bedah plastik untuk menyampaikan tujuan dan perubahan apa yang diinginkan.

Dokter nantinya akan menanyakan kondisi kesehatan Anda, termasuk obat-obatan yang dikonsumsi dan prosedur bedah yang pernah dilakukan.

Kemudian, dokter akan memeriksa kondisi kulit dan struktur wajah serta leher.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat apakah ada bekas luka, kondisi kulit yang tidak normal, atau asimetri pada wajah.

Anda akan diminta untuk menghentikan konsumsi aspirin, obat antiradang, atau suplemen herba karena dapat meningkatkan risiko perdarahan. Dokter juga akan memberikan antibiotik sebelum facelift dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi.

Proses operasi facelift dan pemulihannya

Operasi facelift diawali dengan pemberian obat bius dan pembentukan sayatan yang dimulai dari garis rambut di pelipis, sekitar telinga, dan berakhir di kulit kepala bagian bawah.

Selanjutnya, kulit dan jaringan lemak akan diangkat dari otot dan jaringan ikat.

Otot dan jaringan ikat ini juga dapat dikencangkan dengan cara menjahitnya.

Setelah itu, kulit akan ditarik ke arah belakang hingga posisi yang diinginkan dan kelebihan kulit akan dibuang.

Setelah selesai, sayatan akan dijahit kembali dan diperban.

Prosedur facelift biasanya berlangsung selama 2–6 jam, tergantung kondisi Anda secara keseluruhan.

Pada 2–3 minggu pertama setelah operasi, wajah Anda akan mengalami memar dan bengkak. Jika luka bekas operasi sudah menutup, dokter akan melepas jahitan saat jadwal kontrol rutin. Namun, perlu diingat bahwa proses pemulihan setelah facelift tidaklah sama untuk setiap orang.

Beberapa risiko dan komplikasi facelift.

Dikutip TribunStyle dari Alodokter, ada beberapa risiko dan komplikasi yang dapat terjadi setelah prosedur facelift, di antaranya:

- Memar

- Perdarahan

- Infeksi

- Pelebaran atau penebalan bekas luka setelah operasi

Tak hanya itu, facelift juga bisa menyebabkan kerontokan rambut di sekitar lokasi sayatan, asimetri antara dua sisi wajah, dan terjadinya kerusakan saraf sementara, yang ditandai dengan gangguan fungsi otot atau kebas.

Selain itu, ada beberapa golongan yang berisiko tinggi mengalami efek samping dan komplikasi saat dan setelah menjalani prosedur facelift, di antaranya:

- Penderita diabetes dan hipertensi

- Perokok

- Orang dengan riwayat kenaikan dan penurunan berat badan yang berulang

- Orang dengan riwayat atau risiko tinggi perdarahan abnormal

Golongan ini berisiko tinggi mengalami perdarahan, penyembuhan luka yang lebih lama, hematoma, hingga komplikasi jantung.

Anda juga harus mewaspadai beberapa gejala yang dapat muncul setelah melakukan prosedur facelift, seperti:

- Perdarahan dan muncul nanah pada luka bekas operasi

- Demam

- Jahitan pada luka operasi lepas sebelum waktunya

- Bengkak, kemerahan, dan nyeri hebat pada area sekitar operasi

Jika merasakan gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

(TribunStyle.com/Eri Ariyanto)

Baca artikel lain terkait Cara Ganteng di sini >>

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Hamish Daudfaceliftawet muda
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved