Berita Viral
VIRAL Tarik Tambang IKA Unhas Berujung Maut, Korban Jiwa Seorang Ketua RT, Berawal dari Selfie
Pemecahan rekor MURI tarik tambang yang digelar oleh Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin menelan korban jiwa. Satu orang wanita meninggal.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Satu orang meninggal dalam acara pemecahan rekor MURI tarik tambang yang digelar oleh Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Sulawesi Selatan.
Korban seorang wanita bernama Masita B. Ia ternyata merupakan Ketua RT 001 RW 007 Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini.
Panitia IKA Unhas Sulsel, Mursalin memastikan tak ada unsur kesengajaan dalam insiden tersebut. Lantas seperti apa kronologinya?
Tarik tambang yang diselenggarakan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Sulawesi Selatan, Minggu (18/12/2022) memakan korban jiwa.
Kegiatan yang diikuti 5.000 peserta merupakan lomba tarik tambang pemecahan rekor Muri di Jalan Jenderal Sudirman.
Adapun korban meninggal dalam lomba tersebut, karena jatuh tertarik tambang dan kepalanya terbentur pada beton pembatas jalan.
Wakil Ketua Pengurus Wilayah IKA Unhas Sulsel Rahmansyah mengatakan peserta tarik tambang yang meninggal dunia bernama Masita. Lalu untuk empat orang yang jadi korban luka-luka telah dibawa ke rumah sakit.
Baca juga: Girang Menang Tarik Tambang, Pria Ini Tiba-tiba Ambruk Tak Sadarkan Diri, Nyawa Tak Tertolong
"Satu orang yang meninggal, empat orang peserta lainnya luka-luka dan sudah dirawat di rumah sakit," katanya yang dilansir dari KompasTV, Senin (19/12/2022).
Panitia IKA Unhas Sulsel Mursalin mengatakan korban tiba-tiba tertarik saat selfie bersama orang-orang di sekitarnya. Masita diketahui saat itu ber-selfie sembari memegang tali tambang.
"Dia main selfie ibu-ibu ini. Pegang-pegang tali sambil selfie, jadi seakan-akan dia pegangan tali begitu. Tiba-tiba tertarik. Jadi tidak ada unsur kesengajaan," jelas Mursalin.
Ia melanjutkan korban langsung terjatuh saat terseret tali. Selain itu Mursalin membantah informasi bahwa tali yang digunakan peserta putus atau terlilit di leher korban.
"Tidak ada tali putus. Tali besar mana bisa putus. Tidak ada (terlilit di leher). Masa bisa terlilit orang banyak. Saya pegang toa di situ mengimbau warga tidak di sebelah kanan," jelasnya.
Ia memastikan peristiwa tersebut tak ada unsur kesengajaan dan murni kecelakaan.
"Saya siap bersaksi. Saya di TKP. Di ujung sana ada kecamatan Manggala, kecamatan Rappocini. Di ujung tali kecamatan Manggala saya atur baru menyusul Kecamatan Rappocini. Begitu, saya standby di sana," ujarnya.
Merupakan Ketua RT