Berita Viral
Demi Tutupi Aksi Bejatnya, Dhio Pembunuh Keluarga di Magelang Simpan Sisa Racun di Barang Mewah Ini
Polisi ungkap tempat penyimpanan sisa racun yang dibeli Dhio untuk menghabisi nyawa anggota keluarganya di Magelang.
Editor: Joni Irwan Setiawan
TRIBUNSTYLE.COM - Terungkap bukti baru pada kasus pembunuhan satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah yang dilakukan oleh DDS alias Dhio (22).
Bukti tersebut adalah sebuah mobil hitam yang digunakan Dhio untuk melancarkan aksinya.
Mobil itu ternyata sengaja disewa dan dikendarai anak bungsu tersebut membayar tatap muka (Cash on Delivery) pembelian racun secara online, serta untuk menyimpan racun agar tak diketahui keluarga.
Fakta baru itu diungkap Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun yang mengatakan, pihaknya menyita mobil hitam itu bernopol nopol K17 DA berwarna hitam.
Baca juga: Borok Dhio Pembunuh Keluarga di Magelang Terkuak, Ngaku Pernah Jadi Pegawai BUMN, Ini Fakta Aslinya
"Mobil ini milik orang lain atau statusnya disewa," katanya, dikutip TribunStyle.com dari Tribun Jogja, Kamis, (1/12/2022).
"Yang mana kendaraan tersebut atau mobil tersebut digunakan tersangka untuk mengambil barang bukti zat kimia (arsenik dan sianida) yang dibelinya secara online ke kurir," lanjutnya.
"Dan, (mobil itu) digunakan untuk menyimpan sisa barang-barang (zat beracun) yang digunakan untuk menghabisi keluarga terdekatnya," tambahnya.
Sajarod lantas menjelaskan, zat-zat berbahaya tersebut ternyata diambil langsung oleh Deo dari kurir di wilayah Kabupaten Magelang.
"Berdasarkan keterangan dari pelaku, pelaku mengambil sendiri.
Cash on Delivery (COD), ada di salah satu kurir yang belanja online di wilayah Kabupaten Magelang," terangnya.

Kerabat Ungkap Borok Dhio
Sementara itu seiring berjalannya waktu, borok Dhio satu per satu terungkap.
Kali ini, paman Dhio, Sukoco ikut buka suara soal sosok keponakannya itu.
Dhio diketahui sebelumnya adalah anak bungsu dari keluarga korban, Abbas Ashar dan Heri Riyani.
Sukoco yang merupakan abang dari korban Heri Riyani (54) mengatakan, Dhio berbohong terkait motif membunuh keluarganya dengan cara melarutkan racun ke minuman.
Sukoco, memastikan tidak benar jika Dhio membunuh ayah, ibu, dan kakaknya karena dibebani ekonomi keluarga.
Baca juga: BUKAN Terbebani, Ternyata Dhio Bohong Soal Motif Bunuh Keluarga di Magelang : Habiskan Uang Orangtua
"Saya meluruskan berita yang simpang siur, bahwa pengakuan tersangka dia jadi penanggung jawab atau tulang punggung itu tidak benar."
"Sama sekali tidak benar," kata Sukoco.
Sukoco mengatakan, Dhio yang merupakan anak kedua dari keluarga ini lah yang justru membebani perekonomian keluarga.
"Bahkan justru yang merusak dana-dana orang tua itu, dia sendiri."
"Dengan kebohongan-kebohongannya, kepandaiannya, sehingga dana-dana orang tua digerogoti," tutur Sukoco.
Sukoco menyebut Dhio menghabiskan uang hingga 32 juta setiap bulannya.
Uang itu, kata Sukoco, digunakan untuk mengikuti sejumlah kursus.
Namun, ia tidak mengetahui persis kursus tersebut apakah benar adanya.
"Jadi waktu almarhumah adik saya (Heri Riyani), pernah beberapa bulan yang lalu bertemu dengan saya, 'Mas ini untuk pengeluaran Dhio satu bulan 32 juta' untuk kursus bahasa Inggris, belum yang lain-lainnya," jelas Sukoco.
"Namun, kursusnya belum dibuktikan benar adanya," kata Sukoco.
Baca juga: Hasil Autopsi Keluarga Diracun di Magelang, Otak hingga Lambung seperti Terbakar, Sangat Mematikan
Bohong Soal Pekerjaan
Sukoco juga mengatakan, Dhio berbohong soal pekerjaan yang dimiliki.
Menurut pengakuan Dhio yang disampaikan Sukoco, pria 22 tahun itu pernah bekerja di PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Persero.
Namun, Sukoco yang menaruh curiga kemudian memastikan dengan bertanya kepada seorang karyawan di tempat kerja Dhio.
"Saya melihat perilaku anak ini, apa yang dia katakan itu tidak benar," kata Sukoco, dikutip TribunStyle.com dari tayangan YouTube KompasTv, Rabu (30/11/2022).
"Pelaku mengatakan dia diterima di PT KAI, dengan (saya) tanya karyawan di sana, ternyata namanya tidak masuk dalam daftar pegawai," jelas Sukoco.
Kecurigaan pada keponakannya itu semakin bertambah saat Dhio melakukan pendidikan dan pelatihan (diklat) di PT KAI Malang, Jawa Timur.
"Waktu ada diklat PT KAI di Malang, masa diklat kok tiga hari, diklat kan harusnya ada surat pemberitahuan, tapi ini tidak ada," kata Sukoco.
Sukoco mengatakan, orang tua Dhio tak menaruh curiga pada anaknya itu meski sudah diperingatkan.
"Karena orang tua sudah terbius dari kata-katanya, jadi tidak percaya sama pihak lain yang memberi masukan," katanya.
Baca juga: Sering Bohong Keseharian Dhio Anak Tega Racuni Keluarga di Magelang, Kerabat : Suka Hamburkan Uang

Baca juga: PILU Dhea Choirunnisa, Batal Menikah dengan Pujaan Hati, Kini Tewas Diracun Adik Sendiri di Magelang
Pengakuan Pelaku
Motif pembunuhan diduga karena rasa sakit hati pelaku terhadap orang tua dan kakaknya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun.
Setelah ayahnya pensiun, kebutuhan keluarganya cukup tinggi karena untuk pengobatan sang ayah yang menderita sakit.
Karena itu, Dhio dibebani untuk membantu perekonomian keluarga demi memenuhi kebutuhan.
Dhio merasa terbebani karena sang kakak, Dhea tidak dibebani hal yang sama.
Hal tersebut menimbulkan rasa sakit hati, sehingga membuatnya merencanakan pembunuhan terhadap ketiga anggota keluarganya.
"Anak pertama (DK) sempat bekerja, tapi sekarang sudah keluar, sedangkan anak kedua tidak bekerja."
"Tapi dia (DDS) dibebani untuk membantu keuangan keluarga.
Hal itulah yang membuat pelaku sakit hati," jelas Sajarod, Selasa (29/11/2022), dikutip dari Tribun Jogja.
Sebelumya seperti diberitakan KOMPAS.TV, sekeluarga tewas diracun ditemukan tak bernyawa di kamar mandi di dalam rumah mereka di Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Senin (28/11) lalu sekitar pukul 07.30 WIB.
Ketiga anggota keluarganya yang meninggal tersebut adalah istri Riyani (54) dan suaminya Abas Ashar (58), serta kakaknya Dea Khairunisa (25).
Abas adalah pensiunan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Dia purnatugas per 1 Oktober 2022 lalu.
Sang istri, almarhumah Heri Riyani, seorang ibu rumah tangga. Sedangkan Dea disebut adalah karyawan swasta.
(*)
Artikel ini diolah dari Kompas TV dengan judul Fakta Baru Anak Bungsu Racuni Sekeluarga sampai Tewas, Mobil Hitam Disewa Menyimpan Racun