Gempa Cianjur
Sedihnya Korban Gempa Cianjur, Hari Bahagia Berubah Jadi Duka, Calon Pengantin Tertimbun Reruntuhan
Calon pengantin di Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, meninggal akibat tertimbun reruntuhan, rencana menikah pupus.
Editor: Joni Irwan Setiawan
Hingga kini masih banyak korban tinggal di tenda-tenda seadanya.
Memprihatinkan lagi di tengah kondisi cuaca yang tengah memasuki musim hujan dan banyak di antara para pengungsi merupakan anak-anak.
Banyak para korban minta dibuatkan tenda yang layak.
Sambil menggendong anak, mereka menangis karena tak mendapatkan tempat berteduh yang layak.
Baca juga: MIRIS Pengungsi Gempa Cianjur Tinggal di Kandang Domba & Kuburan, Sempat Tidur dengan Jenazah

Arief, mahasiswa Universitas Pakuan (Unpak) Bogor mengatakan saat pertama kali datang, dirinya langsung dihampiri orangtua yang menggendong anak-anaknya.
Mereka minta dibuatkan tenda dan penerangan yang cukup.
Kebetulan, Arief saat itu sedang datang ke daerah Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur untuk membuka posko korban bencana gempa bumi.
"Saat kami datang pertama kali ke sini, ada ibu-ibu dan bapak-bapak yang bawa anak, sambil menangis kepada kami ingin dibuatkan tenda," ujarnya dikutip TribunStyle.com dari TribunJabar, Minggu, (27/11/2022).
"Ditambah, waktu itu penerangan belum ada, tentu kami langsung bantu sekuat tenaga," imbuhnya.
Tak hanya itu, Arief sempat tidak bisa menahan rasa harunya, setelah mengetahui banyak sekali warga belum mendapatkan bantuan.
"Kami melihat ada satu tenda yang ukuran panjangnya itu kurang lebih 6 meter dan lebarnya itu kurang lebih 2 sampai 3 meter.
Dan itu diisi oleh 28 orang dalam satu tenda.
Itupun belum termasuk laki-laki yang diem di luar tenda," ujarnya sambil terharu.
Selain itu, teriakan dan tangisan bayi yang terdengar di posko, membuat Arief tak kuasa menahan air matanya.
"Di sini ada 44 balita dari 39 ibu yang berada di posko, setiap malam mereka pasti nangis karena kondisi tidak begitu nyaman."