Breaking News:

Gempa Cianjur

Kekurangan Baju Pria, Bapak-bapak Korban Gempa Cianjur Kompak Kenakan Daster, Videonya Viral

Bapak-bapak korban gempa Cianjur, Jawa Barat kenakan daster karena kekurangan baju pria, videonya viral di media sosial.

TikTok @cah_pinggiran_ae
Bapak-bapak korban gempa Cianjur mengenakan daster. 

TRIBUNSTYLE.COM - Di balik kesedihan korban gempa Cianjur, ada aksi bapak-bapak yang bikin ngakak beredar di media sosial.

Di mana bapak-bapak yang menjadi korban Gempa Cianjur mengenakan baju dan kerudung perempuan

Rupanya baju-baju tersebut adalah pemberian dari donatur yang mayoritas adalah pakaian wanita.

Dalam video yang viral di media sosial, nampak tujuh bapak-bapak yang memakai daster dan kerudung mengucapkan terima kasih dalam bahasa Sunda.

Mereka terlihat asyik memilah-milah baju di tenda pengungsian.

Baca juga: Ibu Korban Gempa Cianjur Nangis Minta Dibuatkan Tenda yang Layak, Anak Rewel Karena Berdesak-desakan

Mereka berharap menemukan baju yang bisa dipakai untuk beraktivitas sehari-hari.

Namun yang ditemukan justru kebanyakan adalah pakaian wanita.

Para pria tersebut kemudian mencoba satu per satu baju pemberian dari donatur.

Ada yang memakai daster hingga baju gamis lengkap dengan jilbabnya.

Suasana di bawah tenda seketika menjadi riuh karena mereka tertawa lepas melihat penampilannya sendiri.

Seolah-olah mereka lupa sejenak dengan kesedihan akibat ditimpa musibah gempa bumi.

Video aksi kocak para pria korban gempa Cianjur ini akhirnya viral di media sosial.

Bahkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut me-repost aksi kocak tersebut di akun Instagram-nya.

Ridwan Kamil turut komentari video bapak-bapak korban gempa Cianjur kenakan baju perempuan.
Ridwan Kamil turut komentari video bapak-bapak korban gempa Cianjur kenakan baju perempuan. (papasemar.com)

Ridwan Kamil berpesan kepada para donatur agar lebih memperhatikan kebutuhan para pengungsi.

Pasalnya, sejauh ini donasi baju yang dikirim kebanyakan untuk wanita.

Gubernur lantas mengatakan bahwa kaum pria juga membutuhan sumbangan baju.

"Jika menyumbang baju, mohon diperbanyak baju lelaki juga.

Agar para bapack-bapack tidak memakai daster semeriwing terus di pengungsian.

Pakaian dalam baru juga sangat dibutuhkan," tulis Ridwan Kamil di Instagram, Sabtu (22/11).

Bagi para donatur yang hendak menyumbang baju, Ridwan Kamil menyarankan agar segera di kirim ke pendopo Bupati Cianjur.

"Silakan kirim ke pendopo Bupati atau via @jabarquickresponse," imbuhnya.

Baca juga: Tak Ditanggung BPJS, Nasib Bocah Korban Gempa Cianjur Pilu, Dirawat Ala Kadarnya oleh Rumah Sakit

Kekurangan Tenda Layak Pakai

Sebaran dampak gempa Cianjur, Jawa Barat meluas membuat warga belum tertangani dengan baik.

Hingga kini masih banyak korban tinggal di tenda-tenda seadanya.

Memprihatinkan lagi di tengah kondisi cuaca yang tengah memasuki musim hujan dan banyak di antara para pengungsi merupakan anak-anak.

Banyak para korban minta dibuatkan tenda yang layak.

Sambil menggendong anak, mereka menangis karena tak mendapatkan tempat berteduh yang layak.

Baca juga: MIRIS Pengungsi Gempa Cianjur Tinggal di Kandang Domba & Kuburan, Sempat Tidur dengan Jenazah

Arief, mahasiswa Universitas Pakuan (Unpak)  Bogor mengatakan saat pertama kali datang, dirinya langsung dihampiri orangtua yang menggendong anak-anaknya.

Mereka minta dibuatkan tenda dan penerangan yang cukup.

Kebetulan, Arief saat itu sedang datang ke daerah Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten  Cianjur untuk membuka  posko korban bencana  gempa bumi.

"Saat kami datang pertama kali ke sini, ada ibu-ibu dan bapak-bapak yang bawa anak, sambil menangis kepada kami ingin dibuatkan tenda," ujarnya dikutip TribunStyle.com dari TribunJabar, Minggu, (27/11/2022).

"Ditambah, waktu itu penerangan belum ada, tentu kami langsung bantu sekuat tenaga," imbuhnya.

Tak hanya itu, Arief sempat tidak bisa menahan rasa harunya, setelah mengetahui banyak sekali warga belum mendapatkan bantuan.

"Kami melihat ada satu tenda yang ukuran panjangnya itu kurang lebih 6 meter dan lebarnya itu kurang lebih 2 sampai 3 meter.

Dan itu diisi oleh 28 orang dalam satu tenda.

Itupun belum termasuk laki-laki yang diem di luar tenda," ujarnya sambil terharu.

Selain itu, teriakan dan tangisan bayi yang terdengar di posko, membuat Arief tak kuasa menahan air matanya.

"Di sini ada 44 balita dari 39 ibu yang berada di posko, setiap malam mereka pasti nangis karena kondisi tidak begitu nyaman," pungkasnya.

Pengungsi Gempa Cianjur Tinggal di Kandang Domba & Kuburan

Tak sedikit yang terdampak gempa Cianjur, Jawa Barat.

Sejumlah pengungsi bahkan sempat tidur dengan beberapa jenazah korban gempa.

Para pengungsi gempa Cianjur diketahui mendirikan tenda darurat di sejumlah tempat.

Baca juga: Doa Ketika Terjadi Bencana Seperti Gempa Bumi di Cianjur, Termasuk Bacaan untuk Tolak Bala

Puluhan warga memilih tinggal di kandang domba dan tenda darurat di area pemakaman.

Bahkan, beberapa pengungsi sempat tidur bersama 11 jenazah korban gempa Cianjur di tenda pengungsian.

Warga yang terdampak gempa Cianjur tersebut terpaksa tinggal di tenda pengungsian.

Sebab, rumah mereka sebagian besar ambruk setelah diguncang gempa magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) lalu.

Pengungsi gempa Cianjur tidur di kandang domba (kiri), korban gempa mengungsi di area kuburan (kanan). Berikut kisah pilu pengungsi gempa Cianjur yang tinggal di kandang domba hingga kuburan.
Pengungsi gempa Cianjur tidur di kandang domba (kiri), korban gempa mengungsi di area kuburan (kanan). Berikut kisah pilu pengungsi gempa Cianjur yang tinggal di kandang domba hingga kuburan. (Kompas.com/Firman Taufiqurrahman, TribunJabar.id/M Rizal Jalaludin)

Dirangkum Tribunnews.com, berikut kisah pilu pengungsi gempa Cianjur yang tinggal di kandang domba hingga kuburan:

Pengungsi Tidur di Kandang Bersama Puluhan Domba

Sejumlah pengungsi di Kampung Warungbatu, Desa Mekarsari, Kabupaten Cianjur, harus rebutan tempat tidur dengan domba.

Adapun domba yang berada di dalam kandang tersebut berisi sekitar 40 ekor.

Seorang warga, Kaisa, mengaku sudah terbiasa dengan keadaannya saat ini.

"Sudah biasa, biasa saja," ungkapnya, Kamis (24/11/2022), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Sementara itu, pengungsi lainnya, Yoyoh (55), mengatakan di dalam kandang domba ini terdapat 55 orang yang mengungsi termasuk dirinya.

"Bantuan logistik ada, tapi sudah menipis."

"Beras juga ada, tapi tinggal sedikit," kata dia.

Baca juga: Anak Kelaparan, Ibu di Cianjur Terpaksa Bongkar Reruntuhan Cari Makanan Ringan : Tangan Sampai Sakit

Tidur dengan 11 Mayat di Tenda Pengungsian

Kisah pilu lainnya dialami oleh korban gempa Cianjur yang berlokasi di RT 4 RW 2 Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Para pengungsi itu terpaksa tidur bersama 11 jenazah korban gempa Cianjur di tenda pengungsian.

Lokasi mereka terisolir karena akses jalan yang tertutup longsoran akibat gempa.

Sehingga, mobil ambulans tak bisa membawa jenazah korban gempa Cianjur ke rumah sakit.

Seorang pengungsi, Rosidah, mengatakan warga harus membangun tenda seadanya dari terpal sebagai lokasi pengungsian.

Ia menyebut, ada dua tenda yang dibangun oleh warga dari terpal.

"Karena anak-anak trauma, akhirnya kami pisah jenazah ditaruh di ujung belakang sana, sementara warga di depan sini," kata Rosidah, Rabu (23/11/2022), dilansir TribunnewsBogor.com.

(Tribun-Video.com/Agung Laksono)

Artikel ini diolah dari TribunVideo dengan judul: Aksi Kocak Bapak-bapak Korban Gempa Cianjur, Pakai Daster & Gamis karena Tak Ada Donasi Pakaian Pria

Tags:
gempa CianjurBapak-Bapakdasterviral
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved