Piala Dunia 2022
KEPEDEAN Menang, Rakyat Argentina Gigit Jari, Pahit Dikalahkan Arab Saudi, Messi: Pukulan Berat
Pil pahit dirasakan tim nasional Argentina setelah dikalahkan tim nasional Arab Saudi. Rakyat Argentina pun sedih setelah sempat terlalu percaya diri.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - 'Saya pikir kami semua terlalu percaya diri' begitulah ucapan seorang warga Argentina setelah tim nasionalnya dipecundangi Arab Saudi di ajang Piala Dunia 2022.
Kesedihan hingga tetesan air mata menjadi pemandangan memilukan yang terlihat dari sebagian besar warga Argentina.
Lantas bagaimana tanggapan Lionel Messi, ujung tombak timnas Argentina setelah kalah dari Arab Saudi?
Air mata menggenang di mata Oscar López saat membersihkan jendela gedung di Buenos Aires, Argentina, tempat dia bekerja.
Lopez adalah penggemar setia tim nasional Argentina. Pria berusia 67 tahun itu tampak kecewa ketika menerima kenyataan pahit, bahwa timnya kalah 2-1 dari Arab Saudi.
Namun dia berusaha berbesar hati dan mengakui keunggulan Arab Saudi.
Baca juga: REKAP Hasil Pertandingan Piala Dunia 2022 Semalam, Arab Saudi Bahagia Menang vs Argentina
“Jika mereka (Arab Saudi) sudah berada di Piala Dunia, maka tidak ada tim yang mudah. Kamu harus selalu berhati-hati,” kata López seperti dikutip dari The Associated Press.
Sebagian besar warga Argentina harus bangun pagi untuk menonton pertandingan ini yang berlangsung pada jam 7 pagi waktu setempat.
Debut tim Lionel Messi dan kawan-kawan sudah lama ditunggu-tunggu.
Banyak warga yang pergi ke toko roti di Buenos Aires pada pagi hari dengan mengenakan kaus biru muda dan putih untuk membeli cemilan yang menemani untuk menonton bola.
Suara sorakan terdengar di jalan-jalan di Buenos Aires saat kickoff. Keriuhan pun semakin semarak ketika Messi mencetak gol di awal permainan, dan hiruk pikuk klakson mobil menembus udara pagi.
Tapi keheningan yang menakutkan kemudian terjadi, karena apa yang seharusnya menjadi pertandingan mudah, kemudian berubah menjadi sulit.
Arab Saudi bangkit dengan dua gol di babak kedua, dan Argentina sebagai salah satu tim favorit Piala Dunia mengalami hadangan yang berat.
“Sebenarnya, ini adalah kekecewaan, kekecewaan besar,” kata Alejandro Pintos, tukang kunci berusia 36 tahun yang membuka tokonya lebih lambat dari biasanya demi menonton pertandingan.
“Ini adalah pertandingan yang kami tidak punya pilihan selain menang,” tambahnya.
Pintos mengatakan tim nasional "sangat tidak terorganisir" - sesuatu yang menurutnya sangat membuat frustrasi.