Berita Viral
Wanita Kesal Mantan Suami Datang Jika Ada Keluarga Wafat: Dia Duduk di Sisiku Seolah Masih Menikah
Seorang wanita ungkap kekesalan terhadap mantan suami yang terus datang ke acara pemakaman keluarga seolah-olah masih terikat pernikahan.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
lihat foto
TRIBUNSTYLE.COM - Seorang wanita telah memicu perdebatan online setelah mengungkapkan kekesalannya terhadap mantan suami yang terus datang ke acara pemakaman keluarga seolah-olah masih terikat pernikahan.
Wanita itu menceritakan pengalamannya lewat forum di Mumsnet dengan nama pengguna ItsnotaHenryMoore.
Ia menjelaskan bahwa telah menceraikan mantan suaminya hampir 20 tahun lalu.
Selain itu, wanita tersebut juga telah menikah lagi dan punya anak dengan suami barunya.
Akan tetapi, si mantan suami berpikir masih berhak menjadi bagian dari keluarga.
Baca juga: 8 TAHUN Janda, Artis Makin Kece, Mantan Suami Ngemis Rujuk, Alasan Biar Tajir Bareng, Balas Telak
Hal ini membuat wanita tersebut tidak nyaman, terutama selama ada acara keluarga.
Acara keluarga yang tak pernah dilewatkan mantan suami itu adalah pemakaman.
Ia selalu duduk di sebelah mantan istrinya seolah-olah masih terikat pernikahan.
Jajak pendapat YouGov baru-baru ini menemukan bahwa di antara semua orang Amerika, 37 persen mengatakan bahwa jika mereka mengakhiri hubungan, mereka ingin tetap berteman dengan mantan.
Kemudian, 29 persen mengatakan tidak ingin menjalin pertemanan.
Baca juga: INGIN Mencari Cinta Sejati, Wanita Diam-diam Tinggal di Asrama Pria, Menyamar Sebagai Laki-laki
Pada kasus tertentu, 31 persen ingin tetap berteman jika yang mengakhiri hubungan adalah pihak mantan, dan 34 persen mengatakan mereka tidak mau.
Wanita di forum Mumsnet itu memiliki dua anak bersama dengan mantan suaminya.
Keduanya memutuskan mengakhiri hubungan saat berusia akhir dua puluhan tahun.
"Mantan suami saya akan duduk bersama saya dan orang tua saya, bertindak seolah-olah kami masih terikat pernikahan sepanjang waktu. Ini sangat tidak nyaman," ungkap wanita itu.
Sebagaimana dilansir dari Newsweek, Dr. Kathryn Smerling, seorang psikoterapis yang mengkhususkan diri dalam menciptakan hubungan yang sehat dan bermakna, mengatakan bahwa selalu lebih baik untuk mengantisipasi apa masalahnya sebelum terjadi.
