Berita Viral
TAK MAMPU Bayar Kamar Lebih Luas, 3 Pria Ini Sewa Apartemen Sempit, Tidur Berganti-gantian
Demi menghemat uang, tiga pria ini menyewa apartemen sempit yang hanya menyediakan satu tempat tidur single.
Penulis: Vidya Audina Gesty Arinda
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Demi menghemat uang, tiga pria ini menyewa apartemen sempit yang hanya menyediakan satu tempat tidur single.
Segala jenis kebutuhan hidup di zaman sekarang ini semakin mahal tapi tak diimbangi dengan gaji yang stabil atau kenaikan gaji.
Akibatnya, banyak individu yang terseok-seok untuk menghidupi diri mereka dan mengorbankan salah satu hal yang ada di hidupnya.
Contoh nyatanya yaitu 3 pria ini, yang lebih memilih mengorbankan tempat tinggal daripada terbantai oleh kehidupan.
Melansir dari South China Morning Post, ada tiga pemuda di Shanghai, China yang baru-baru ini menjadi sorotan sebab harus berbagi tempat tidur karena menyewa apartemen sempit.

Baca juga: Gadis Rela Bersihkan Kamar Orang dengan Penyakit Mental Tanpa Dibayar: Harusnya Minimal Rp77 Juta
Viralnya kisah tersebut memicu perdebatan di media sosial tentang gejolak ekonomi negara itu.
Ketiga pria yang identitasnya belum diungkapkan itu, memutuskan untuk menyewa unit apartemen kecil seharga US$125 (Rp 1,95 juta) sebulan.
Fasilitas apartemen yang mereka tinggali itu hanya ada toilet, kamar tidur kecil, dan balkon.
Kamar ini juga memiliki peralatan dasar seperti tempat tidur single, lemari pakaian, set meja, dan AC.
Menurut video yang diposting oleh Star Video, ketiga pria itu bekerja pada waktu yang berbeda dalam sehari.
Hal ini memungkinkan mereka untuk menggunakan tempat tidur bergantian, dilansir dari Kosmo, Senin 17 Oktober 2022.
Jadi saat seseorang tidur, dua orang lainnya sedang pergi bekerja, begitu seterusnya.
Meski harga sewa apartemen dianggap murah, mereka tetap berusaha meminta diskon sebesar US$13 (Rp 202 ribu).
Agen rumah tidak menyetujui perubahan harga tersebut, sebab menurutnya, sewa sebesar US$125 (Rp 1, 95 juta) sangat wajar.
"Kami akan mengambil ini (menyewa rumah) jika harga sewanya turun," ujar salah seorang pria.
Baca juga: Dengan Iming-iming Dekat dengan Tempat Sentral, Kos-kosan Seluas Kuburan Disewakan Rp 1 Juta Sebulan
"Bagaimana kamu nanti kan berbagi tempat tidur?" tanya agen itu.
"Tidak apa-apa, kami memiliki shift kerja yang berbeda.
Jadi kami akan tidur bergantian," tandas pria itu.
Kisah Lainnya - Dengan Iming-iming Dekat dengan Tempat Sentral, Kos-kosan Seluas Kuburan Disewakan Rp 1 Juta Sebulan
Pemilik kos ini promosikan kos-kosannya dekat dengan tempat penting. Ruang kos-kosan langsung jadi sorotan.
Hidup di ibu kota tidak semudah yang kita lihat ketika melihat biaya hidup yang cukup tinggi dan membebani sebagian masyarakat terutama seorang lajang yang ingin memulai hidup.
Jadi, hal pertama yang harus dilakukan ketika tiba di ibu kota tentunya adalah mencari rumah atau kamar yang disewakan yang masuk akal dengan harga yang diinginkan.
Namun, tidak seindah yang diharapkan, contohnya saja iklan sewa kamar yang menjadi viral ini dan terbilang sangat konyol.
Postingan tersebut dibagikan oleh pengguna Twitter @flwrsxB, yang menampilkan kamar sewaan yang bisa dikatakan seukuran makam dan disewakan hingga RM300 atau setara Rp 1 juta sebulan.
Baca juga: VIRAL Restoran Berada di Kuburan Ramai Dikunjungi, Para Pembeli Menikmati Makan Dikelilingi 12 Makam

Menurut dia, lokasi sewa kamar berada di Maluri, Cheras, Malaysia dan terlihat hanya disediakan kipas dinding dan kasur saja.
"Selamat pagi kecuali pemilik rumah di dekat KL yang menyewakan kamar seperti ini," tulisnya dikutip dari Lobak Merah, Kamis (4/8/2022).
Pengguna Twitter tersebut juga mengatakan kalau deskripsi kamar kos tersebut sengaja ditulis baik-baiak agar menarik orang untuk menyewa.
"Katanya dekat dengan LRT, Pavilion, KLCC view, bohong banget," imbuhnya.
Netizen pun mengutuk tindakan pemilik rumah yang tampaknya tidak manusiawi dengan menawarkan kamar yang begitu kecil dan hanya memikirkan keuntungan.
Semenjak postingan ini mendapat banyak perhatian, ada juga netizen yang membagikan pendapatnya kalau sepertinya iklan kamar sewaan kecil ini dapat dilaporkan ke Pemerintah Daerah (PBT) karena merenovasi rumah tanpa pedoman yang diizinkan.
Ini karena semua modifikasi harus mendapatkan izin dari PBT terlebih dahulu.
Di sisi lain, konstruksi yang tidak mengikuti rencana yang disetujui bertentangan dengan pasal 70 (UU 133).
(TribunStyle/Vidya)