Berita Viral
PILU Ibu Meninggal, Anak Hadiri Pemakaman dengan Ditandu, Terungkap Musibah yang Membuatnya Lumpuh
Mohamad Herman Yurnalis harus ditandu untuk menghadiri pemakaman ibunya, kakinya tak bisa berjalan karena masih cedera.
Editor: Amirul Muttaqin
Ketika saya mengetahui bahwa ibu saya 'tidak ada di sini', saya benar-benar sedih dan hanya berpikir untuk melihat ibu saya untuk terakhir kalinya," katanya.
Herman mengatakan, ia mengalami kecelakaan pada Maret lalu saat mengendarai sepeda motor hingga menabrak pembatas jalan.
Sehingga menyebabkan kakinya patah dan harus dioperasi pemasangan pen.
Menurutnya, selama ini ia menggunakan layanan ambulans dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk memperlancar pergerakan.
Terutama untuk perawatan di rumah sakit.

"Biasanya kami beritahu awal sebab ada ketentuan waktu untuk pemesanan.
Tapi kali ini saat akhir jadi pihak berkenaan tidak dapat menyediakan ambulans dengan segera.
Jenazah dibawa ke masjid di Pantai Dalam, Kuala Lumpur dekat rumah ibu saya sebelum pemakaman.
Saya dan istri saya meminta keluarga untuk menunggu kami untuk melihat ibu saya untuk terakhir kalinya," kata pria yang tinggal di Bandar Sunway, Petaling Jaya.
Herman yang merupakan anak bungsu dari lima bersaudara ini mengatakan keinginannya untuk bertemu dengan jasad ibunya terkabul.
Ini hasil dari upaya istrinya menghubungi tim ambulans melalui Regu Pengelola Mayat Malaysia (SPJM) untuk mencari pertolongan.
"SPJM membantu menurunkan saya dari flat kami menggunakan tandu untuk pergi ke masjid di Pantai Dalam dengan ambulans, bersama istri saya dan tiba pada pukul 11.20.
Alhamdulillah, saya beruntung bisa melihat ibu saya untuk terakhir kalinya.
Masih berbaring di tandu, saya ditempatkan di sebelah jenazah, dan bisa memeluk dan menciumnya.
Awalnya kami berharap dikirim hanya ke masjid, tapi tim ambulans SPJM membantu membawa kami ke pemakaman sebelum mengirim kami kembali ke rumah.