Doa Muslim
Doa Ketika Tak Kunjung Diberikan Momongan, Niscaya Dikaruniai Bayi Solehah Seperti Anak Anisa Rahma
Bacalah doa ini ketika tak kunjung mendapatakan momongan. Niscaya Allah SWT akan beri anak perempuan solehah seperti anak Anisa Rahma.
Penulis: Wahyu Putri Asti Prastyawati
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE,COM - Bacalah doa ini ketika tak kunjung mendapatakan momongan. Niscaya Allah SWT akan beri anak perempuan solehah seperti anak Anisa Rahma.
Mempunyai anak keturunan tentunya menjadi impian banyak banyak pasangan suami istri.
Dalam islam sendiri disyariatkan sebuah pernikahan bertujuan untuk memiliki keturunan.
Untuk itu, selain berusaha, Allah SWT juga menganjurkan untuk banyak berdoa.
Doa bisa menjadi salah satu jalan untuk segera mendapatkan momongan.
Lantas, bagaimana doa agar cepat memiliki anak?
Nah, ternyata, ada beberapa bacaan doa agar cepat hamil dan memiliki keturunan.
Doa Agar Cepat Punya Anak
Baca juga: Doa Agar Tidak Mudah Galau dan Gelisah, Terutama Jelang Pernikahan, Dijauhkan dari Rasa Cemas
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةًۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ
Rabbi hab lî mil ladungka dzurriyyatan thayyibah, innaka samî‘ud-du‘â'.
Artinya, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” (QS Ali ‘Imran: 38).
Doa Nabi Zakariya saat memohon keturunan kepada Allah SWT
Adapun lafaznya yakni:
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Latin:
"Rabbi habblii minassholihiinn,"
“Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku anak yang shaleh.” (QS. As-Shafat: 100)
Selain itu, anak sholeh dan sholehah juga bisa diartikan sebagai anak yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas.
Anak yang sholeh dan sholeh diharapkan bisa menjadi peringan orang tua saat telah berada di alam kubur.

Doa agar dikaruniai anak-anak yang soleh solehah
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa
Artinya: Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Furqon: 74).
Baca juga: 7 Doa yang Baik Dibaca Setiap Selesai Salat Wajib: Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya
Tata cara mandi wajib setelah haid maupun berhubungan suami istri
Mandi wajib atau disebut juga dengan mandi junub adalah mandi yang harus dilakukan oleh seorang muslim untuk menghilangkan hadas besar.
Mandi wajib juga dapat diartikan sebagai proses pembersihan fisik yang menjadi kewajiban seorang umat muslim.
Seperti keluarnya sperma setelah berhubungan intim, haid, dan nifas.
Hal utama yang dilakukan saat mandi wajib adalah mengawalinya dengan membaca niat.
Lantas, bagaimana tata cara mandi wajib yang benar?
Niat dan Doa mandi wajib sebagai berikut:
"Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari fardhan lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah yang Maha Tinggi."
Penjelasan ustaz Adi Hidayat terkait waktu terbaik berhubungan badan dan tata cara mandi wajib atau mandi janabah sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
Mandi wajib atau disebut juga dengan mandi junub adalah mandi yang harus dilakukan oleh seorang muslim untuk menghilangkan hadas besar, seperti keluarnya sperma setelah berhubungan intim, haid, dan nifas.
Mandi yang disebut juga mandi janabah ini dilakukan Rasulullah SAW setelah melakukan hubungan intim dengan istri.
Dalam unggahan YouTube Mentari Senja, "Tata Cara Mandi Junub yang Benar Sesuai SUNNAH! Ustadz Adi Hidayat, Lc., MA menjelaskan tata cara mandi wajib yang dilakukan Rasulullah SAW.
Ulama 36 tahun tersebut menjelaskan jika dalam sunnahnya, Rasulullah selalu berhubungan intim setiap malam hari, dan tak pernah ada riwayat yang mengatakan beliau berhubungan badan di siang hari.

Baca juga: Niat, Tata Cara Serta Bacaan Doa Buka Puasa Senin Kamis, Termasuk 10 Manfaat Rajin Berpuasa
"Usahakan semaksimal mungkin berhubungan badan di malam hari sesuai sunnah. Tidak ada larangan untuk melakukannya di siang hari tapi kalau mau mengkuti sunnah nabi, lakukanlah di malam hari," ujarnya.
Pria kelahiran Pandeglang ini juga menjelaskan mengapa mandi tersebut dinamakan mandi janabah.
Menurut ustaz Adi Hidayat, mandi junub berasal dari kata janab, yang berarti semua sisi tersapu bersih. Artinya, mandi junub harus mampu membersihkan setiap kotoran sekecil apapun yang ada di sela-sela terkecil di bagian tubuh.
"Kenapa mandi disebut mandi janabah karena ingin memberi kesan dalam mandi itu semua sisi semua bagian dalam tubuh kita itu mesti tersapu dengan air." jelasnya.

Baca juga: Doa Terhindar dari Rasa Malas, Cocok untuk Awali Akhir Pekan, Lengkap 5 Trik Agar Lebih Semangat
Baca juga: Doa Buka Puasa Senin Kamis, Ust Adi Hidayat: Bukan Allahumma Laka Sumtu, Lengkap 5 Amalan Berbuka
Lantas bagaimana tata cara mandi janabah yang benar?
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, mengenai mandi janabah atau mandi junub ini haditsnya bersumber dari Aisyah dan Maimunah, yang merupakan istri Nabi Muhammad SAW.
Hadits yang diriwayatkan Aisyah termaktub dalam Kitab Sahih Bukhari nomor hadits 248 dan Sahih Muslim nomor hadits 316.
Jika berdasarkan hadits dari A'isyah, Rasul SAW ketika mandi janabah melakukan hal berikut:
1. Menuangkan air untuk membasuh kedua tangan.
2. Berwudhu seperti untuk Solat.
3. Dari bejana (gayung) yang disiapkan, ambil air kemudian menyela-nyela rambut.
4. Mengambil air, membasuh menyiramkan ke kepala keseluruhan.

Sedangkan hadist yang diriwayatkan Maimunah dari Abdullah Bin Abbas, di Al Bukhari nomor 265, tata cara mandi wajib adalah sebagai berikut.
1. Mengambil air dengan tangannya, kemudian mencuci kemaluan dengan tangan kirinya.
2. Menyela-nyela bagian kepala. Bagi perempuan bisa diikat atau dikepang. Setelah itu disiram keseluruhan.
3. Setelah itu, baru berwudhu layaknya solat tapi kaki belum dibasuh.
4. Setelah itu siramkan secara keseluruhan.
5. Terakhir baru cuci kaki.
Dari dua hadits ini, ulama menggabungkan kedua hadits ini dibuat susunan paling lengkap.
Jadi jika digabungkan maka tata cara pelaksanaan mandi junub adalah sebagai berikut:
1. Cuci tangan
2. Mencuci kemaluan, kemudian cuci dengan sabun.
3. Menyela-nyela rambut
4. Basuh kepala secara keseluruhan
5. Berwudhu seperti layaknya akan solat sampai kakinya.
6. Basuh tubuh secara keseluruhan, mandi dengan rapi.
Jika sudah melakukan mandi janabah maka seorang muslim tak perlu lagi memperbarui wudhunya.
(TribunStyle.com/Putri/Triroessita Intan P)