Prahara Leslar
TEGAS Kecam KDRT, Cinta Laura Soroti Kasus Billar dan Lesti, Beber Faktor ' Tak Bisa Ditolerir!'
Cinta Laura mengecam tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh Rizky Billar ke Lesti Kejora, tak bisa ditolerir sama sekali.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Cinta Laura mengecam tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh Rizky Billar ke Lesti Kejora.
Seperti diketahui Lesti mengalami penganiayaan sebanyak dua kali hingga harus dirawat di rumah sakit.
KDRT tersebut terjadi saat Lesti mengetahui Rizky Billar berselingkuh.
Lesti kemudian meminta dipulangkan ke rumah, tapi malah mendapatkan penganiayaan oleh Billar hingga berujung pelaporan ke kantor polisi.
Tindakan KDRT Billar ini kemudian menuai berbagai respon figur publik, tak terkecuali dari Cinta Laura Khiel.
Baca juga: Kuasa Hukum Lesti Kejora Tanggapi Bantahan Rizky Billar & Adek Erfil Soal KDRT: Sudah Proses
Cinta mengaku sangat menyayangkan segala bentuk kekerasan, baik pada laki-laki atau perempuan.
“Kekerasan dalam bentuk apapun menurut aku satu hal yang tidak bisa ditolerir sama sekali,” kata Cinta Laura saat Grid.ID jumpai di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022).
“Kekerasa secara general nggak selalu terjadi pada perempuan, bisa saja laki-laki. Walaupun mayoritas pada perempuan,” ucapnya.
Lebih lanjut, artis 29 tahun itu juga menyebut bahwa banyak faktor yang bisa membuat seseorang berpotensi melakukan kekerasan.
Menurutnya, faktor pendidikan, lingkungan, dan psikologis sangat berpengaruh terhadap tindakan setiap orang.
“Banyak banget faktor kenapa orang melakukan kekerasan, didikan yang kurang dari orangtua, contoh yang buruk dari lingkungan sekitar, merasa insecure dengan dirinya sendiri,” jelas Cinta.
Baca juga: Diam-diam Endang Mulyana Hapus Foto-foto Rizky Billar dari Akun Instagramnya, Sakit Hati?

Kendati demikian, artis bernama lengkap Cinta Laura Kiehl itu banyak mengambil pelajaran dari berita yang beredar beberapa waktu belakangan.
Ia berharap semakin banyak orang yang berani ‘speak up’ soal tindak kekerasan.
“Mungkin sisi positifnya kasus ini terekspos, mudah-mudahan dari pihak media dan pihak lainnya akan menjadi bentuk edukasi bagi masyarakat.”
“Apa pun kepercayaan seseorang, tidak ada agama yang mengajarkan untuk melampiaskan kemarahannya dengan kekerasan,” pungkas Cinta.