Cucu Hasil Selingkuhan Tak Dapat Warisan dari Nenek, Ayahnya Tak Terima, Siap Tempuh Jalur Hukum

Istrinya juga sudah memaafkan dan menerima kehadiran anak tersebut hingga kini berusia 9 tahun.

Ibu mereka juga tak masalah dan menganggap anak itu sebagai salah satu cucunya.

Namun, saat pembagian warisan, tampaknya sang Ibu tak bisa begitu saja memberikan bagian.

A menulis bahwa ibunya ingin meninggalkan properti kecil yang dimilikinya untuk dibagi di antara cucu-cucunya.

Asumsinya adalah ketika saatnya tiba mereka akan menjualnya dan membagi hasilnya.

Ibunya menuliskan persenan dalam jumlah terkecil untuk cucunya itu.

Sementara untuk ketiga cucunya yang lain persenannya sama rata.

Ketika saudara dari A mengetahuinya, dirinya tidak terima.

Meskipun sang anak juga memiliki warisan dari mendiang Ibunya, dirinya merasa anaknya diperlakukan tak adil.

Saudaranya menuntut putranya mendapatkan warisan yang sama bukan karena butuh, melainkan lebih untuk alasan simbolis.

Jika surat wasiat itu ditulis seperti itu, saudaranya akan berjuang untuk menentangnya dan menyewa pengacara.

A menjelaskan bahwa ibunya siap membuat konsesi, jika semua orang menyetujuinya."

Ibuku mengulangi bahwa itu tidak masuk akal secara praktis tetapi mengatakan jika saya setuju, dia malah bersedia membagi empat,

Tapi saya bilang tidak, saya setuju dengannya bahwa itu tidak masuk akal,

Saya memberi tahu saudara laki-laki saya bahwa saya tidak berpikir itu adil untuk anak-anak saya," katanya.